Share

292. Cemburu

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-10-25 02:13:41

Luana menoleh dengan terkejut dan berkata.

"H-hah? Apa... apa maksudmu, Ky? Siapa yang tebar pesona?" balas Luana, tak terima. Tapi remaja sombong itu hanya mengendikkan bahu dan menutup wajahnya dengan tudung hoodie.

"Hah. Gak taulah."

Kyle mengatakan itu sambil berjalan menjauh, sehingga Luana yang benar-benar masih tercengang karena tuduhannya, hanya bisa melongo menatap kepergian Kyle.

"Dia ini kenapa, sih? Beneran anak aneh!" sungut Luana sambil cemberut.

Karena tak tahan dituduh dan diabaikan Kyle tanpa alasan lebih lama lagi, akhirnya Luana pun berlari mengejar remaja itu.

"Kyle! Aku mau ngomong sama kamu!" seru Luana pada Kyle. Kini mereka berdua berada di dalam kelas.

Kelas sedang sepi karena sebagian besar orang berada di kantin, jadi Luana merasa ini waktu yang tepat untuk bicara dengan remaja tukang ngambek tidak jelas ini.

"Apa, sih. Gue sibuk!" ketus Kyle.

Seperti yang sudah diduga Luana, Kyle langsung menolak saat gadis itu mencoba mengajak dia bicara.

"5
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   293. Jatah Ciuman

    Malam hari, saat Luana sedang belajar di kamar asrama, sebuah chat masuk ke ponselnya.Dari Kyle.[Lun, maaf.]Chat dari Kyle membuat Luana secara refleks tersenyum.'Hm? Anak ini sudah sadar rupanya.'Luana bergumam sambil geleng-geleng kepala.[Gue udah denger semuanya dari ayah. Maaf udah salah paham.]Kyle mengirim chat lagi dan mengatakan bahwa ayahnya secara langsung telah memberi tahu segalanya pada remaja itu, membuat senyum Luana makin lebar saat membaca chat permintaan maafnya.'Kapan lagi dimintai maaf seorang anak mafia, ya kan?'Dada gadis itu membusung karena rasa bangga saat membatin.Tersenyum sendiri, Luana langsung mengetik balasan.[Nggak papa, santai aja. Lagian ini juga pekerjaan yang aku suka karena berkat kamu aku punya banyak uang sekarang. Jadi, kalo kamu butuh ciuman, jangan ragu bilang ke aku, oke?]Luana menulis chat itu dengan penuh percaya diri, karena gadis itu merasa sangat senang saat melihat betapa banyaknya tuan Ivander membayar atas pekerjaan ini.N

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   294. Dimanfaatkan

    Setelah Kyle tahu apa kesepakatan antara aku dan ayahnya, remaja itu sepertinya sedikit menyalahgunakan kontrak di antara mereka. Bagaimana bisa, ciuman yang harusnya hanya ia berikan saat Kyle ada tanda-tanda kambuh dari kutukan, malah diminta Kyle tiap hari! Memang sih setiap kali Kyle meminta ciuman, maka ayahnya akan membayar Luana, tapi tetap saja, Kyle sekarang sangat menyebalkan! Kyle seperti sengaja mengolok-olok Luana dalam pekerjaan ini sehingga Luana semakin hari semakin sebal padanya. "Lun." Kyle, begitu pelajaran sekolah selesai, memanggil nama Luana. "Apa? Minta ciuman lagi?" balas Luana, jutek. Kyle hanya tertawa melihat reaksi jutek Luana dan berjalan mendekat. Kini di kelas hanya ada mereka berdua karena hari ini aku dan Kyle piket membersihkan kelas. Melihat bagaimana tatapan nakalnya, Luana sontak mundur sambil cemberut. "Ky, lama-lama kamu tuh jadi monci tau nggak!" ujar Luana sambil berjalan mundur meski Kyle terus mendekat, sehingga kini Luana terpojok d

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   295. Monster Ciuman

    Kesal karena pernah merasa tak enak hati pada si bajingan Kyle, Luana mengetik jawaban. [Malam juga, Monci.] [Dih, baru kali ini gue yang ganteng ini dipanggil monster.] Kyle mengirim balasan, seperti sedang melayangkan protes, yang membuat Luana tertawa keras karena tak habis pikir dengan tingkat kepercayaan dirinya yang sangat sangat tinggi! Ganteng? Yah, oke, dia sedikit ganteng. Sedikit tapi. Sedikiiiit. [Kamu, 'kan, emang monster. Monster ciuman.] Balas Luana. [Iyain. Iyain. Biar Luana nggak ngambek.] Balasannya membuat aku tertawa. Segera Luana menulis chat balasan. [Nggak bisa. Aku tuh bawaannya pengen kesel mulu kalo nyangkut kamu.] [Nanti benci jadi cinta loh, Lun. Lo awalnya benci banget sama gue, besok-besok cinta banget, malu nggak lo?] Dengan percaya dirinya, Kyle mengatakan hal itu. Huekk. Jangan sampai hal itu akan terjadi. [Itu nggak mungkin. Karena kamu buka tipe-ku.] Luana menjawab chat nya dengan tak kalah percaya diri. [Tipe lo kayak g

    Last Updated : 2024-10-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   296. Kejutan

    Beberapa hari berlalu, Kyle sepertinya masih mengira Luana sedang sibuk belajar sehingga sama sekali tak mengirim chat pada Luana di malam hari. Sebenarnya meski Kyle sangat suka minta cium seenaknya, secara mengejutkan, Kyle sebenarnya ternyata mempunyai sisi manis yang tak terduga. "Hmmm, lama juga dia nggak gangguin aku," gumam Luana, suatu malam setelah hampir 3 harian Kyle tak mengirim chat pada Luana sama sekali saat malam hari. Entah kenapa, Luana tiba-tiba merasa kangen dengan sifat jahil Kyle, tapi juga tak mungkin untuknya mengirim chat pada remaja itu lebih dulu, kan? "Bisa-bisa dia ngeledekin aku seumur hidup!" seru Luana sambil menggelengkan kepala. "Yaudah lah, besok-besok dia pasti chat aku lagi," ucap Luana, berpositif thinking. Karena apa, karena meski Kyle saat ini tak pernah lagi mengirim chat padanya, ketika di sekolah, Kyle masih bersikap biasa yaitu tak henti-hentinya menempel dan meminta cium saat tak ada yang melihat. Lambat laun, Luana mulai tidak menu

    Last Updated : 2024-10-26
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   297. Mengelabui Kyle

    "Ky, sini aku kasih ciuman," sapa Luana dengan ceria pada Kyle, yang baru masuk kelas.Suatu pagi. Bukan hanya menawarkan lebih dulu untuk mencium dirinya, gadis itu bahkan merentangkan tangannya lebar-lebar untuk menyambut kedatangan Kyle. Seperti dugaan Luana, reaksi Kyle adalah berjalan mendekat dengan mata memicing, tampak sama sekali tidak menyembunyikan kecurigaannya atas sikap Luana yang tak biasa."Hah? Tumben lo? Habis kesambet apa lo?" tanya Kyle, seraya menaruh tas di meja sebelah Luana. "Enggak ada apa-apa, kok. Aku cuman lagi baik aja sama kamu. Mau nggak?" elak gadis itu, sembari kembali membahas tentang ciuman."Mau lah," jawab Kyle, yang membuat Luana langsung sumringah dan mendekatkan bibirnya padanya remaja tampan di depannya itu. Hari ini, Luana punya misi penting yaitu membuat Kyle puas dengan ciumannya dan berhenti menganggu sampai besok, karena besok Luana akan pulang ke rumah dan bertemu Venus, pria yang ia rindukan!Jadi, Luana sejak pagi berencana akan ter

    Last Updated : 2024-10-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   298. Sedikit Berselingkuh

    Mata Luana mengerjap beberapa kali, menunggu jawaban Venus. Sementara itu, hatinya bergemuruh. 'Serius, dia mengajak aku memakai barang yang sama? Wah, gila! Apakah ini artinya cintaku tak bertepuk sebelah tangan?'Batin Luana berteriak. "Iya, ayo pakai bersama, Lu."Venus menjawab dengan tenang. Saat Luana mengagumi fakta bahwa ia sekarang memiliki barang couple dengan Venus, Venus yang tampak tak sabar, menarik tangan Luana dan mengikatkan gelang itu di pergelangan tangan kiri sebelum akhirnya memakainya sendiri satu gelang yang lain di pergelangan tangannya."Wah, beneran bagus. Sesuai bayanganku," ucap pria muda itu dengan ekspresi puas saat melihat gelang itu melingkar di pergelangan tangan Luana. Venus menjajarkan tangannya di samping tangan Luana sambil tersenyum sendiri, yang anehnya gelang itu terlihat serasi sekali.Jantung Luana kembali berdegup kencang saat menyadari bahwa mereka kini sekarang berdiri saling berdekatan."Kamu suka, Kak?" tanya Luana, pura-pura tenang

    Last Updated : 2024-10-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   299. Antara Venus dan Kyle

    "Dia kenapa, sih?" gumam Luana, bingung. Hanya karena insting saja, sebelum membuka puluhan chat itu, Luana mengarahkan pandang ke seberang jalan agak jauh dari tempat ia dan Venus duduk, dan terlihatlah seseorang yang berdiri menghadap mereka, kepala dan mukanya tertutup hoodie hitam, tapi Luana tahu siapa dia karena ponsel di tangan kanannya.Dia ... Kyle. "Kenapa dia di sini?"Luana bergumam lagi. Dari balik hoodie itu, bisa Luana rasakan tatapan tajam Kyle menusuk ke arahnya, sehingga membuat Luana seketika merasa merinding. Luana tak mengerti kenapa remaja itu ada sini.Namun, karena gadis itu tak ingin diganggu saat sedang dengan kak Venus, kualihkan pandang, menekan tombol reject, mengabaikan dirinya sepenuhnya dan terus melanjutkan bercengkerama dengan Venus yang terlihat lahap memakan sostelnya.Meski begitu, diam-diam Luana melirik ponsel.Sebuah chat kembali masuk dari nomor Kyle. Chat dengan tulisan yang sepenuhnya di capslock.[LUANA, JANGAN BILANG SAAT INI ELO LAGI

    Last Updated : 2024-10-28
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   300. Kyle Menggila

    [Baiklah, kita ketemu di mana besok, kak Ven?]Venus langsung menjawab kalau dia akan menunggu Luana di depan rumah dan berangkat bersama. Mereka janjian ke mall sekitar pukul empat sore.Hal itu membuat Luana semakin yakin jika Venus benar-benar mencintai dirinya. Karena Luana tahu, Venus bukanlah seseorang yang akan mempermainkan perasaan wanita. [Oke, aku bakal dandan cantik besok biar nggak ngecewain kakak.]. Luana bmengirim balasan chat itu dengan berbunga-bunga.[Kamu pake apa aja cantik kok, Lu. Jangan terlalu maksain diri.]Dan jawaban Venus membuat Luana semakin seakan melayang di angkasa."Astaga dia sekarang bahkan terang-terangan memujiku cantik," bisik gadis itu dengan muka memerah. Ia menepuk pipi seraya tersenyum sendiri, mengulangi membaca pesan Venus yang mengatakan bahwa Luana cantik."Duh, kak Venus. Gimana ini, aku semakin jatuh cinta sama kamu, tapi masih nggak berani mengatakan langsung."Gadis itu berteriak sambil menendangkan kaki di udara. "Kalau aku yan

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   573. Tak Sanggup Melihatmu Dengan Wanita Lain

    "Ahhh, benarkah dia sudah punya pacar?" Lyodra llemas bukan main setelah mendengar gosip tentang Jamie yang dilontarkan Luna saat makan siang tadi. "Jamie sudah berciuman sama cewek bernama Shane itu, apa artinya mereka akan pacaran?" gumam Lyodra dengan wajah murung. Padahal dia baru saja bersuka cita karena perlakuan Jamie pagi ini, tapi sekarang... setelah diangkat tinggi-tinggi seperti itu, dia tiba-tiba seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Sakit. "Secantik apa sih cewek yang namanya nona Shane itu? Sampe bisa menggelayut manja di lengan Jamie?" gerutu Lyodra yang merasa cemburu hanya dengan mendengar ceritanya. Dia tak terima ada gadis yang dekat dengan Jamie, meski pada kenyataannya, dia sendiri bukan siapa-siapa Jamie. "Ahhh, aku nggak terima!" Lyodra yang diserang rasa cemburu yang menggila, mulai men stalking semua hal tentang Nathalie Shane, mulai dari tempat sekolah dan tempat kerjanya sekarang. "Haaaah?? Dia saingankuu??!" Setelah melihat semua ha

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   572. Shane? Sainganku?

    Saat Lyodra sedang sibuk memikirkan apakah dia harus menggoda Jamie dan menabrak tembok besi antara dia dan Jamie, Ervyl, si biang gosip mulai melontarkan sesuatu yang membuat semua orang yang ada di meja makan itu terkejut. "Eh, aku tiba-tiba kepikiran loh sejak kemarin, bos kita akhir-akhir ini penampilannya agak beda ya nggak sih? Apa diam-diam di kantor ini ada yang disukai sama si bos?" Suasana mendadak hening mendengar ucapan Ervyl, Andin yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan. "Jangan bercanda." "Itu nggak mungkin, 'kan?" Andin menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Lyodra yang diam-diam tertarik dengan fakta itu, menyimak obrolan dengan semangat. "Eh, serius, deh. Masa kalian nggak merhatiin sih kalo dia itu setiap hari selalu lebih cakep dari hari kemarin?" sahut Ervyl yang masih kukuh pada pendirian kalau sepertinya bos mereka berubah akhir-akhir ini. "Yaelah, Ryl. Dari dulu kali bos kita makin hari makin tampan, kay

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   571. Haruskah Aku Menggodanya?

    Namun, tentu saja tak ada respon atas pertanyaan Jamie tersebut karena Lyodra benar-benar sudah tertidur lelap. "Ya ampun, Lyodra. Gimana bisa ada cewek yang begitu ceroboh kayak kamu," ucapnya. Geleng-geleng kepala. Jamie pun memelankan laju mobil, lalu dengan satu tangan, dia menutupi badan depan Lyodra dengan jas miliknya. "Dasar." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gadis itu yang kini benar-benar terlelap dalam tidurnya tersebut. Jamie yang melajukan mobilnya dan kini sudah sampai di rumahnya, dengan hati-hati mengangkat tubuh Lyodra yang sedang tertidur tersebut dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di sana. "Lyodra?" Panggilan Jamie tak mendapat jawaban. Kini Lyodra sudah dia baringkan di ranjang kamarnya, gadis itu tidur dengan sangat nyenyak. Jamie yang berdiri di dekat ranjang menatap gadis yang sedang tertidur dengan wajah damai tersebut seraya menarik napas panjang. "Gadis bodoh," ucapnya pelan. Bisa-bisanya saat sedang bekerja dia malah t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Perhatian Terselubung

    Kini Lyodra sadar sepenuhnya kenapa para karyawan perempuan di kantor Jamie selalu diam-diam histeris tiap kali bertemu bos mereka ini. Pria ini... punya segalanya. Karisma, suara, sikap dingin tapi hangat. Dan tentu saja, pesona yang bahkan bisa membakar siapa pun hanya dengan duduk diam seperti sekarang. "Kenapa memangnya dengan leher dan tulang selangkaku?" tanya Jamie dengan santai, nadanya seperti biasa: tenang, tapi tajam. Seolah dia tahu bahwa tubuhnya adalah godaan terbesar Lyodra. Lyodra menggigit bibir bawah sebelum menjawab pertanyaan bos-nya tersebut. Matanya sempat ingin menatap, tapi cepat-cepat ia alihkan. Keduanya saling pandang beberapa detik—terlalu lama, terlalu sunyi—sebelum Lyodra pura-pura fokus ke jalan lagi. Pura-pura sibuk mengemudi, padahal mobil yang mereka tumpangi adalah mobil pintar. Mobil itu bisa mengemudi sendiri—tapi hati Lyodra? Itu rusak, sejak lama, karena Jamie. Lyodra berdeham satu kali dan menjawab dengan gagap. "Gara-gara lihat it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Pertemuan Bisnis

    Jamie sendiri merasa puas dengan kepatuhan Lyodra, bagaimana pun juga dia sangat khawatir jika gadis kecil itu minum dan berakhir mabuk, karena Luke pasti akan memarahinya. Tapi yang lebih jujur, Jamie hanya tak rela ada yang melihat Lyodra kehilangan kontrol—dia ingin gadis itu selalu dalam lindungannya. Pesta berjalan dengan lancar, Jamie yang merasa kasihan jika Lyodra menemani dirinya terlalu larut malam akhirnya memutuskan untuk mengajak Lyodra untuk pulang lebih awal. "Langsung antar saja ke tempat tinggalku," perintah Jamie yang duduk di samping Lyodra yang sedang duduk di balik kemudi, seraya menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka kancing baju yang mencekik leher. Penampilannya berubah menjadi kasual, tapi anehnya terlihat seksi. Terlalu seksi. "Baik, Tuan," jawab Lyodra lalu segera memfokuskan pandangan ke depan karena tidak mau terpergok telah terpesona beberapa detik dengan penampilan bos-nya tersebut. Dia akui, meski image-nya terkenal sebagai pria yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   569. Tembok Besi

    Setelah seminggu bekerja, Jamie mulai menyesuaikan diri dengan ritme baru. Bekerja dengan Lyodra, meski masih dalam tahap awal, terasa lebih mudah. Keputusan-keputusan kecil yang ia buat untuk melibatkan Lyodra dalam banyak hal—meski tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata—terasa seperti pengakuan tak langsung. Jam kerja hampir berakhir, dan Lyodra menyiapkan laporan terakhir untuk Jamie. Namun, ketika ia menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan, Jamie berhenti sejenak menatapnya. “Lyodra,” panggilnya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Ya, Tuan?” Jamie menatapnya, dengan sedikit keraguan di matanya. “Kerja kamu sangat baik. Terima kasih.” Lyodra terkejut, dan senyumnya merekah. “Terima kasih, Tuan Jamie. Itu berarti banyak.” Jamie menatapnya, dan untuk sesaat, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya. Sebuah kehangatan yang tak biasa. “Mungkin kamu memang punya potensi lebih dari yang aku kira.” Lyodra hanya bisa tersenyum, meski hatinya berdebar. Lyodra

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   568. Bekerja Profesional

    “Laporan meeting pagi sudah saya susun sesuai format yang biasa Anda gunakan tiga tahun lalu, dan ini data terbaru dari divisi pemasaran. Saya juga siapkan jadwal Anda hari ini, lengkap dengan catatan kecil untuk setiap klien, termasuk preferensi kopi mereka.” Lyodra menyampaikan laporan dengan fasih. Jamie hanya menatap Lyodra selama beberapa detik. Sorot matanya sulit ditebak. Diam. Dingin seperti biasa. Tapi bukan itu yang membuat Lyodra gugup—melainkan kenyataan bahwa ia akhirnya berdiri di hadapan pria itu, bukan sebagai gadis kecil yang dulu, tapi sebagai sekretaris pribadi yang ia harap bisa diandalkan. Luke bersandar ke dinding, mengangkat jempol diam-diam. “Gila. Hari kedua dan semuanya sudah sangat rapi," gumamnya pelan. Luke merasa sangat bangga karena hasil didikannya ternyata luar biasa. Jamie akhirnya bicara. “Bagus. Terus pertahankan seperti ini, Lyodra.” Satu kalimat. Pendek. Tapi cukup membuat Lyodra nyaris menangis bahagia. Ia menunduk sedikit,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   567. Tekad Lyodra

    Sore itu, langit Jakarta mulai berubah jingga. Di dalam taksi menuju kantor pusat JC Corporation, Lyodra tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Jari-jarinya terus bermain dengan ujung blazer putihnya, sesekali ia menatap bayangannya sendiri di jendela. “Hari ini... aku akan bertemu dia lagi,” gumam Lyodra, suaranya nyaris seperti bisikan. Ingatan itu datang seperti gelombang. Tentang seorang pria muda berjas hitam, dengan tatapan dingin namun tangan yang hangat menyelamatkannya dari mimpi buruk masa lalu. Pria yang ia sebut cinta pertamanya. Pria yang selalu hadir dalam doanya selama bertahun-tahun. Jamie. Taksi berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo 'JC Corp' yang elegan dan dingin. Lyodra menatap ke atas, meneguk napas dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. “Aku sudah dewasa, Jamie. Aku datang bukan sebagai gadis kecil yang dulu kamu selamatkan, tapi sebagai wanita yang ingin kamu lihat. Yang ingin kamu banggakan.” Setelah menyelesaikan registrasi masuk dan men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status