Aesya sangat terharu, senang, dan bahagia luar biasa. "Ada apa ini?" Aesya melepas pelukannya dari sang Daddy, spontan menoleh ke arah Mommynya yang baru tiba dengan membawa secangkir kopi. Yah, kopi untuk Daddynya. "Ini kopinya." Satiya meletakkan kopi di depak suaminya. "Huh, dicariin ke ruangannya ternyata di sini. Mampus, kopimu keburu dingin," galaknya sembari memilih duduk terpisah dari anak dan suaminya. "Duduk di sini, Sweetheart," goda Gabriel sembari menepuk-nepuk pangkuannya, membuat istrinya yang sangat cantik dimatanya tersebut melotot galak ke arahnya. "Diam kamu, Mas!" horor Satiya."Sapi." Gabriel kembali menggoda, sengaja memanggil istrinya tersebut dengan sebuah panggilan istimewa serta penuh makna dalam kisah keduanya. "Nggak sudah dengar Daddymu." Satiya menatap putrinya. "Sudah gila," tambah Satiya, mendengkus ke arah suaminya. Aesya terkekeh geli dan lucu, memerhatikan Daddy dan Mommynya yang tengah ribut. Yah, ribut dengan sangat manis dan romantis. "
Read more