Share

Cemberut dan Mendiami

"Sayangnya air matamu tidak mempan, Ziea Reigha Azam! Kau membuatku sangat marah."

Ziea seketika itu juga membaringkan tubuhnya di atas ranjang. "Ahck!" keluhnya, menutup wajah dengan bantal dan memilih mengabaikan Reigha.

"Kau ingin aku tambah marah?" dingin Reigha.

"Cik." Ziea berdecak kesal, marah dan tertekan. Dia takut pada amarah suaminya tetapi Ziea tidak terima jika Reigha marah padanya.

"Duduk!" perintah Reigha, suaranya dingin, bossy dan tak menerima bantahan sedikitpun.

Ziea lagi-lagi berdecak kesal dan frustasi, buru-buru duduk dengan wajah memaling ke arah lain.

"Tatap aku!" titah Reigha kembali, masih dengan nada dingin dan tak terbantahkan.

"Cik." Ziea lagi-lagi berdecak, menatap suaminya dengan air muka ditekuk, kesal, dan cemberut.

"Kau tahu bukan jika kau sedang hamil? Kau mengemudi, itu berbahaya untuk bayi dalam perutmu dan dirimu sendiri, ZieKu. Tolonglah, tolong berhenti membuatku khawatir," ucap dan marah Reigha.

"Maaf …." Ziea bergumam pelan, menundukka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status