"Mas Reigha, aku bantu?" tawar Ziea dengan langsung menghampiri suminya– berniat membantu Reigha memasang dasi. Namun, Reigha dengan cepat menghindar. Dia buru-buru meraih jas, kemudian segera beranjak dari sana tanpa mengatakan apa-apa pada Ziea. "Mas …-" panggil Ziea, sama sekali tak digubris oleh Reigha. "Cik, dari semalam!! Diamin aku cuma gara-gara Bagas. Kocak! Aku dan suamiku bertengkar gara-gara Bagas, sedangkan Bagas di seberang sana sedang bahagia dengan kehidupannya. Ahahaha! Badut, badut, badut!" ucap Ziea, kesal, frustasi dan dongkol dengan Reigha. Oke, hukumannya adalah didiami oleh suaminya tersebut. ***"Rei, kau dan Ziea ada masalah? Dia mengantarmu tadi pagi tetapi kau tidak merespon sama sekali." Reigha menatap ke arah Aesya, hanya sekilas. "Hanya perasaanmu saja," jawab Reigha, fokus pada layar komputer di meja kerja.Dia sudah sampai di kantor, tengah sibuk dengan tumpukan pekerjaan. Aesya dan Matheo berada di ruangannya, membantu Reigha menyelesaikan pekerja
Read more