Share

Hilangnya Sebuah Nama

'Lama tidak jumpa, dia semakin cantik.' batin pria itu sembari menatap Lea dan Ziea secara bergantian.

"Hal--" Belum sempat pria itu bersuara, tiba-tiba suara pria dewasa yang bariton lebih dulu menyela.

"Brigen," panggil Haiden, tiba-tiba muncul entah dari mana.

Pria tersebut sontak menoleh ke arah Haiden. "Oh, Haiden. Hai, Dude," sapa pria itu, langsung menghampiri Haiden untuk saling bersalaman.

"Kau sepertinya tidak sabar tiba di sini. Jadwal mu datang, harusnya besok. Tetapi … hebat, bisa lebih cepat sehari. Siapa yang kau incar, Heh? Aesya?" Haiden berucap santai, menyunggingkan smirk tipis ke arah Brigen.

"Ah. Masih rahasia, Den." Brigen terkekeh pelan. "Reigha di mana? Yang lainnya juga di mana?" tanyanya kemudian. Sebenarnya itu hanya sekedar basa-basi.

"Rei masih bekerja. Begitu juga dengan Aesya," jawab Haiden, menoleh secara tiba-tiba ke arah adiknya dan … ah, calon istrinya. "Masuk!" titahnya pada Ziea dan Lea.

Ziea mengerutkan kening, menatap Kakaknya dengan dongk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fitria Septiana
aku suka cerita nya, semangat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status