Keysha menoleh ke arah calon ibunya, kemudian berjalan mendekat ke arah Damaira.Damaira memandang ke arah Mahesa, meminta persetujuan pria itu untuk mengambil peran. Mahesa mengangguk.“Bangunlah, Mbak Nindi.”Wanita itu bangun dan menatap Damaira dengan sengit. Dia merasa posisinya sebagai ibu telah tergantikan, karena Keysha lebih menurut dengan ucapan Damaira. Sekali memanggil saja Keysha sudah langsung berjalan ke arah Damaira.“Keysha, setidaknya kamu harus menyapa ibu kandungmu, walau hanya sekedar mencium punggung tangannya,” Damaira mencoba menasihati Keysha.“Tapi Mom, dia tidak pantas untuk jadi ibuku, dia sudah membuangku,” Keysha membantah ucapan Damaira.“Baiklah. Mama tidak akan memaksa, mungkin kamu butuh waktu.” Damaira membelai lembut kepala Keysha.Damaira kembali memandang ke arah Nindi.“Untuk beberapa waktu ini, lebih baik Mbak Nindi jangan mengganggu Keysha, biarkan dia berpikir dulu–.”
Read more