Share

Bab 167 Kepulangan Isa

Author: Lemongrass
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Waktu begitu cepat berlalu, hari pernikahan Damaira dan Mahesa semakin dekat, tapi pria bernama Damaira Kurniawan baru saja menginjak kaki di tanah air setelah sebulan berkelana di negeri industri, Jerman.

Damaira kesal karena Isa tak bisa diandalkan untuk membantunya mempersiapkan pernikahan, untunglah dia masih memiliki Dewa, adik yang baik hati dan tanpa pamrih.

Damaira dan Ezra telah menunggu kedatangan pria sombong dan dingin itu di bandara sejak lima menit yang lalu.

Pengumuman pesawat yang ditumpangi oleh Isa baru saja landing, berkumandang keseluruhan penjuru bandara. Masih butuh waktu 15-30 menit hingga bisa bertemu dengan pria itu.

Damaira sudah tidak sabar untuk menghajar saudara kembarnya itu, apalagi Isa tiba di Indonesia hampir tengah malam saat seharusnya sudah mulai tertidur lelap.

“Papi masih lama ya, Ma?”

“Bisa jadi, kamu dengar sendiri tadi pesawat baru saja mendarat.” Ezra mengangguk lalu kembali memasang earphone kesayangan ke telinga untuk menghalau bosan dan ngan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 168 Perubahan Negan

    Sementara Ersa berjalan-jalan dengan ayah dan saudara tirinya, Damaira kembali melihat daftar yang harus ia kerjakan untuk persiapan pernikahannya.“Sudah berapa persen persiapanmu?” tanya Isa.“Masih banyak yang belum ter-handle. Sepertinya aku harus wira-wiri Jakarta-Purwokerto.”“Untuk urusan itu biar aku saja, kamu fokus di sini, nanti aku dan Dewa akan mengurus yang di Purwokerto. Calon pengantin pamali sering pergi-pergi,” ujar Isa.Damaira mengangguk paham, beruntung sekali dirinya memiliki saudara-saudara yang baik padanya.Pada akhirnya Damaira tidak jadi bermalas-malasan.Dering ponselnya mengalihkan perhatian Damaira. Mahesa menghubungi, pria itu mengajak Damaira untuk memilih hantaran yang akan dibawa saat pernikahan nanti.Satu jam kemudian, Mahesa datang menjemput calon istrinya.“Masih lelah, Sa?” tanya Mahesa.“Lumayan, Bang. Lelah juga dua puluh jam di pesawat. Maafkan aku tidak bisa menemani kalian hari ini.”“Tidak masalah, lebih baik kamu beristirahat, memulihkan t

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 169 Keysha yang Memilih Ira

    Di lantai 2 Ezra menyampaikan kegelisahannya tentang ayah kandungnya kepada Isa. Dia menceritakan secara detail tentang apa yang dikatakan oleh Dina.Isa mendengarkan dengan seksama, ini dia mulai memahami, jika apa yang dilihatnya tadi pagi dan penilaiannya terhadap Negan, bukanlah hanya sebuah asumsi.“Aku khawatir dengan ayah, Papi. Aku sudah meminta Tante Dina untuk menghubungimu jika terjadi sesuatu pada ayah.”“Tapi tahu kekhawatiranmu, Ezra. Kita sama-sama berdoa semoga tidak akan terjadi apa-apa dengan ayahmu.”“Tolong ajak Ayah ke dokter, Papi.”“Papi tidak bisa janji dalam waktu dekat, Ezra. Ingat pernikahan mamamu hanya tinggal menghitung hari.” Ezra mengangguk paham.Tak ingin menimbulkan kecurigaan, setelah selesai berbincang mengenai Negan, dua pria berbeda generasi itu kembali turun ke lantai 1.“Apa yang kalian bicarakan? Kenapa kelihatannya serius sekali?” tanya Damaira.“Rahasia lelaki, Ma,” jawab Ezra lalu nyengir kuda.“Jadi sekarang main rahasia-rahasiaan nih sama

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 170 Mengikhlaskan

    Hari pernikahan Damaira hanya tinggal seminggu lagi. Hari ini Damaira dan Ezra akan berangkat ke Purwokerto. Demi keamanan keduanya menaiki moda transportasi kereta api.Sedangkan Isa akan menyusul esok harinya dengan menggunakan mobil dan membawa barang-barang keperluan pernikahan.Saat ini rumah Damaira masih berkumpul banyak orang, ada Dinda dan Zivan, Naya dan keluarga kecilnya, dan juga Negan, Dina, serta Celine.Di rumah itu baru saja diadakan doa untuk kelancaran pernikahan Damaira dan Mahesa.Mereka masih berkumpul untuk membicarakan teknis orang-orang yang akan datang ke Purwokerto menghadiri pernikahan itu.Akhirnya tercapai kesepakatan kapan mereka akan berangkat ke Purwokerto dan siapa saja.“Jadi Mama dan Ezra nggak akan datang bersama kami?” tanya Celine memastikan.“Iya, Mama dan Ezra akan berangkat nanti malam, Celine.”“Apa aku juga boleh ikut berangkat nanti malam?”“Tidak, Celine!”Bukan Damaira yang menjawab melainkan Finnegan Cakrawala-ayahnya.“Nanti kamu hanya

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 171 Berdamai Dengan Masa Lalu

    Ezra tak sengaja melihat ayahnya menyusul ibunya ke teras belakang.Pria kecil itu perlahan mengikuti langkah ayahnya. Dia tak langsung menyapa ketika kedua orang tuanya duduk bersama.Ezra hanya mengamati dan mencuri dengar apa yang mereka bicarakan. Terkesan tidak sopan memang, tapi anak kecil itu sangat penasaran.Dari awal hingga akhir Esra mendengar pembicaraan kedua orang tua kandungnya. Dia yang ikut terharu pun akhirnya tak kuasa menahan diri untuk tidak mendekat ke arah kedua orang tuanya.“Papa, Mama.” Ezra menyeru memanggil kedua orang tuanya. Tanpa permisi pria kecil itu ikut menghambur memeluk keduanya meski tangannya tak cukup.Damaira dan Negan segera melepaskan pelukan dan kompak memeluk anaknya.Baik Damaira maupun Negan merasakan hal yang sama. Ternyata seperti itu rasanya berdamai dengan masa lalu dan juga diri sendiri. Lega! Beban terasa hilang dari pundak, isi tempurung kepala pu

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 172 Hari Pernikahan

    Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Pernikahan Damaira dan Mahesa hanya tinggal menunggu jam.Begitu banyak rintangan untuk Mahesa bisa sampai di Purwokerto. Dia sempat mengalami musibah di jalan, untunglah semua dalam keadaan baik-baik saja, walaupun Mahesa harus sampai di Purwokerto sedikit mundur.Perkiraan Mahesa dan rombongan akan sampai di Purwokerto pada siang hari, hari sebelumnya, tapi mau tak mau malam hari baru tiba di Purwokerto.Suasana juga mengharu biru ketika Finnegan Cakrawala dengan segala kerendahan hati bersimpuh di hadapan kedua orang tua Damaira meminta maaf atas segala kesalahan yang telah dia perbuat selama mengenal keluarga mantan istrinya itu.Darmawan yang sangat membenci Negan pun luluh dan dengan tulus memaafkan mantan menantunya itu.“Ayah memaafkanmu, Gan. Dengan tulus Ayah memaafkan semua kesalahanmu. Tolong kamu juga maafkan semua kesalahan Ayah,” kata Darmawan malam itu dengan mata berkaca.“Ayah tidak salah, Negan yang salah, Ayah tidak perlu mint

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Pengumuman!!!

    Terima kasih untuk antusias teman-teman pembaca semua.Author terharu banyak dari kalian benar-benar menantikan adanya kelanjutan novel ini, sekali lagi terima kasih. Author senang sekali, nggak nyangka kalau novel ini bakal sepanjang ini. Novel ini tidak akan sampai ke titik ini jika tanpa kalian semua.Kisah Damaira, Negan, dan Mahesa memang sudah selesai. Tapi jangan khawatir, karena Author di sini sedang mempersiapkan sesion 2 yang akan membahas kisah orang-orang yang berada di sekitar mereka.Sudah tidak sabar? Terus ikuti kelanjutannya, tunggu updatenya esok hari, ya...Lope lope sekebon untuk reader sekalian... Author tanpa kalian hanya remahan rengginang di dalam kaleng biskuit xxx (jangan sebut merk).Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf karena tiba-tiba tamat.

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 173. Perkara Hati

    Dina terlihat gugup mendengar pertanyaan dari Isa. Tapi gadis itu segera mengendalikan diri.“Habisnya Bang Isa ganteng, ya aku perhatiin, gratis ini,” jawab Dina dengan santai, lalu berjalan meninggalkan Isa yang melongo mendengar ucapan gadis itu.Tanpa sadar senyum Isa pun terukir samar, lalu menggeleng.“Siapa gadis itu?” tanya seorang wanita yang tiba-tiba muncul di dekat Isa.“Bukan urusanmu!” jawab Isa lalu mengambil makanan ringan untuk sekedar mengganjal perutnya.“Kamu masih dingin saja jadi manusia,” ucap wanita itu.Isa acuh dan kembali melahap makanannya.“Aku lihat dia juga datang di pernikahan Dinda, aku cukup penasaran, sepertinya dia dekat denganmu,” wanita itu masih terus mengajak Isa berbicara.“Dia mantan adik ipar Ira,” jawab Isa.Wanita itu memperhatikan Dina yang berjalan menuju ke arah mantan suami Damaira dan kedua anaknya.“Pantas saja kalian akrab!” seru wanita itu.“Memangnya ada masalah?” tanya Isa.“Tidak!” jawab wanita itu singkat.“Temani aku makan, aku

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 174. Perkara Hati 2

    Dua bocah itu terutama Ezra akhirnya mengizinkan Citra untuk bergabung di meja mereka meski terjadi kecanggungan antara Negan dan Citra.Celine yang memang dasarnya cerewet mencoba mengajak bicara Citra. Negan dapat melihat jika Citra adalah wanita sabar yang menghadapi anak kecil, padahal usianya masih muda.‘Alah, dia paling hanya pencitraan di depanmu saja, Gan,’ bisik hati Negan.‘Untuk apa wanita itu pencitraan di depanmu? Kamu terlalu percaya diri,” kata sisi hati yang lain.Dari sisi yang lain, diam-diam Isa mengamati ke arah Dina dan yang lainnya. Dia tahu jika gadis itu belum makan, Isa segera mengakhiri makannya bersama Sinta.“Lhoh, mau ke mana, Sa? Kita belum selesai mengobrol,” protes Sinta.Pria itu tidak menjawab dan terus berjalan menuju meja yang menyediakan menu bakso.Bisa mengambil bakso lengkap dengan bumbunya yang dia letakkan di atas sendok, kemudian membawanya ke arah Dina.“Ini!” Isa memberikan bakso itu pada Dina.Dina pun melihat ke arah Isa, kemudian kembali

Latest chapter

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Extra Part

    Empat bulan kemudian Isa dan Dina akhirnya menikah, setelah si kembar lahir kedunia dua bulan yang lalu.Keduanya memang sengaja mengambil waktu lebih lama, agar keluarga Damaira fokus lebih dulu pada si kecil Narendra dan Naela. Kembar yang begitu menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sama seperti Damaira dan Damaisa.Saat ini Isa sedang berada di depan penghulu dan juga Negan sebagai wali dalam pernikahannya dengan Dina. Dina sendiri masih menunggu di ruang rias yang tersedia tak jauh dari tempatnya berada.Deg-degan itu sudah pasti, entah sudah berapa kali pria datar itu menghela nafas untuk menetralkan kegugupan.Penghulu mulai melakukan serangkaian prosesi. Negan dan Isa berjabat tangan, prosesi ijab qabul di mulai.Dengan satu tarikan nafas akhirnya Damaisa Kurniawan telah menjadikan Findina Langit Senja binti Surya Cakrawala sebagai istrinya.Suasana haru tercipta, apalagi ketika pengantin wanita di bawa ke ruangan tersebut. Ucapan selamat dan doa terbaik diuc

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 194. Akhir Perjalanan Cinta

    “Ibu benar mau aku menikah? Dengan siapapun wanita pilihanku?” tanya Isa dengan wajah serius.Lestari diam sejenak sebelum menjawab.“Kamu masih ingin menikah dengan Dina?” tanya Lestari.“Iya, kalau Ibu memberi restu.”Lestari menghembuskan nafas pelan.“Kamu tidak ada wanita lain?”“Belum ada, Bu. Kalau Ibu menginginkan wanita lain, mungkin butuh waktu lebih lama.”“Kamu sungguh-sungguh menyukai wanita itu?”Dalam guratan wajah Isa masih tersirat sedikit keraguan.“Mintalah dulu petunjuk pada sang Pemilik Hati, Sa. Ibu tidak mau kalau kamu memiliki maksud tertentu menikahi Dina, seperti balas dendam.”Isa masih diam, mencoba membuka lembar demi lembar memori mengapa dia ingin menikahi Dina.“Kalau kamu sudah mendapatkan kemantapan hati ingin menikahi Dina karena untuk beribadah dan mencintainya, Ibu akan restui,” ujar Lestari.Isa justru bergelung dengan hatinya sendiri, antara maju atau mundur.“Baik, Bu. Isa akan pikirkan baik-baik dan juga minta petunjuk sama Tuhan.” Benar itu ad

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 193. Bahagia dan Sedih

    Satu tahun kemudian.Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlimpah di keluarga Mahesa dan Damaira. Sakit dan luka di masa lalu perlahan hanya menjadi sebuah butiran yang terhempas karena tiupan angin.Setelah beberapa bulan lalu Mahesa dan Damaira pergi ke Jerman untuk bulan madu, tak lupa mengajak anak-anak untuk turut serta. Sekarang Wanita itu telah berbadan dua.Bukan, tapi tiga. Ya, Damaira hamil anak kembar. Karena faktor keturunan, hamil anak kembar sangat mungkin terjadi.Di sisi lain, di kota Makassar, Nindi dan Dion juga tengah merasakan kebahagiaan yang sama. Nindi akhirnya hamil, bahkan beberapa bulan lebih dulu dari Damaira.Kabar itu diberikan langsung oleh Nindi pada Damaira. Rezeki memang unik, Tuhan akan memberikan di waktu yang tepat. Di saat semua permasalahan hati di masa lalu selesai, akan tubuh cinta yang baru.Tak kalah membahagiakan Isa juga telah resmi membuka kantor perusahaan sendiri di Jakarta. Karyawannya masih terdiri dari beberapa orang. Pria itu semaki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 192. Berdamai

    Beberapa minggu berlalu pernikahan Nindi dan Dion pun sudah terlaksana. Meski hanya sederhana keduanya terlihat bagaimana.Di hari Minggu yang cerah itu, Nindi dan Dion berkunjung ke rumah Mahesa, dengan harapan keluarga itu berada di rumah Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah Keysha. Nindi benar-benar bertekad ingin berbaikan dengan anak itu. Dia ingin sekali mendapatkan maaf dari bocah berusia 12 tahun itu.Ya, kurang lebih 12 tahun Nindi meninggal Keysha. Nindi pikir semuanya akan baik-baik saja, ternyata Tuhan memiliki takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka.“Oh, Mbak Nindi dan Mas Dion, apa kabar kalian? Selamat ya atas pernikahannya. Kami senang mendengar kabar tersebut.”Damaira dan Mahesa menyambut kedatangan sepasang pengantin yang baru saja rujuk itu.“Kabar baik, Ira. Terima kasih. Maaf kami tidak mengadakan acara apapun.”“Jadi–” Nindi menjeda kalimatnya dan melihat ke arah suaminya, Dion pun mengangguk dan tersenyum.“Jadi, kedatangan kami kemari untuk bertemu deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 191. Citra dan Ardi

    Pertanyaan yang seperti memojokkan Citra, membuat dia sejenak berpikir untuk mencari kalimat yang tepat dan mematahkan tuduhan pria itu.“Apa aku ada hak menolak perjodohan ini?”Citra justru bertanya, bukan menjawab pertanyaan Ardi.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Ardi seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.“Kamu mau jawaban jujur atau jawaban yang menyenangkan hatimu?” tanya Citra.Sepasang anak manusia itu terus saling melempar pertanyaan tanpa ada yang mau menjawab.“Jujur.”“Baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan,” kata Citra. Ardi pun mempersilakan Citra untuk mengatakan segala unek-uneknya.“Aku justru beranggapan Kak Ardi-lah yang menolak perjodohan ini. Kenapa? Seperti yang sudah sedikit aku singgung tadi, kamu tak pernah bersikap baik kepadaku, menyapaku pun hampir tidak pernah, ketika kita berpapasan lebih banyak kamu seperti menganggapku orang asing, kita tidak saling kenal, padahal aku selalu tersenyum padamu sebagaimana junior kepada seniornya.”

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 190. Disidang

    “Mbak, apa di depan atau di sekitar sini ada Pak Negan?” tanya seorang dokter kepada perawat.“Sebentar saya lihat dulu, dok.”“Kalau misal ada bilang, suruh ke ruangan, dokter Maulana mencari,” kata dokter Maulana.“Baik, dok.”Perawat itu keluar dari ruangan kemudian mengedarkan pandangan mencari Negan.Negan cukup cukup terkenal di karangan dokter, perawat, orang-orang penting di rumah sakit, dan juga marketing yang lainnya. Apalagi setelah pria itu mengalami kecelakaan namanya making disebut-sebut.“Nah itu dia si duda keren,” monolog perawat itu setelah melihat keberadaan Negan.“Selamat siang menjelang sore Mas Negan,” sapa perawat itu.“Eh, Iya, Mbak. Ini masih siang bolong,” balas Negan. Wanita itu terkekeh pelan.“Mas Negan dicari sama dokter Maulana, ditunggu di ruangannya.”Negan mengernyitkan keningnya, kemudian bertanya, “ada apa ya, Mbak?”“Kurang tahu Mas, Mas datang saja ke ruangan beliau.”“Terima kasih Mbak informasinya.”“Sama-sama Mas, mari.” Negan mengangguk horma

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 189 Citra Wanita Tidak Peka

    Pagi ini Mahesa disibukan dengan serangkaian pekerjaan, padahal saat ini waktu subuh baru saja berlalu dan matahari belum terbit. Beberapa hari ini pria itu sedikit kurang tidur. Setelah menikah entah mengapa rezeki terus mengalir tiada henti. Proyek sana-sini.“Ini, Mas.” Damaira memberi secangkir kopi sebagai penyemangat lagi.“Terima kasih, Sayang.” Mahesa menarik tangan istrinya, kemudian memberi kecupan hangat sebagai doping.Damaira selalu saja diberi kejutan dengan sikap manis Mahesa. Pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu yang spesial.Tak ingin kalah, Damaira pun membalas serangan Mahesa. Sebulan bersama pria itu membuat hidupnya semakin berwarna.“Kalau begitu aku keluar dulu, masak.” Mahesa mengangguk.Damaira menyerah beberapa hal tentang kerumahtanggaan seperti bersih-bersih, laundry, dan lain sebagainya, kecuali masak.Memasak baginya harus dilakukan sendiri, agar kelak anak-anak dan suaminya selalu merindukan masakannya.Meski tinggal bersama mertua, sudah pasti

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 188. Dua Hati yang kembali Menyatu

    Tak hanya Indra yang meluapkan emosi pada Nindi tapi juga Linda. Nindi terpojok sebagai tersangka. Janda itu menangis tersedu. Indra seakan belum puas dan terus memarahi anaknya.Ketegangan itu masih terus terjadi hingga bel rumah itu berbunyi mengalihkan perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu.Dengan kesal Indrawan membuka pintu, melihat siapa yang datang sontak membuat pria paruh baya itu kembali naik darah.“Ini biang keroknya datang, dasar pria tak bertanggung jawab, brengsek!” Indra langsung memaki Dion yang tak tahu apa-apa.Pria itu hanya mengerutkan kedua alisnya, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi.“Ada apa, Yah? Siapa biang kerok.” Linda dan Nindi datang menyusul Indra ke ruang tamu.“Ngapain kamu datang ke sini? Bosan hidup, hah?” Sama halnya dengan suaminya, Linda pun langsung menghardik Dion.Nindi sendiri masih berusaha menenangkan diri setelah mendapat amarah dari kedua orang tuanya.Dion menatap iba pada mantan istrinya, entah apa yang baru saja te

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 187. Perasaan yang Terbalas

    Isa tak juga menjabat tangan Dina dan hanya terus menatapnya.“Kenapa hanya menatapku seperti itu?” Dina kembali angkat suara.“Ayo kita berjabat tangan dan kita kembali seperti dulu.” Dengan segenap jiwa dan hatinya Dina menahan sakit. Wanita itu terus memberi sugesti positif pada dirinya sendiri bahwa pasti rasa sakit itu hanya akan menyelimuti berlangsung untuk beberapa waktu saja. Asalkan mengalihkan semuanya pada pekerjaan dan hal lainnya pasti akan segera sirna dengan sendirinya.Dina tersenyum samar dan mulai menarik tangannya. Dia sungguh tidak mengerti kemauan pria yang ada di depannya.Dina menarik nafas dengan maksud menarik ingusnya agar tidak keluar. Dia menahan tangis sekuat tenaga.“Ya sudah ayo kita pulang. Orang-orang pasti menganggapku orang gila karena duduk di sini berjam-jam.Dina meraih tangan Isa dan menarik pria itu agar segera beranjak dari duduknya. Tapi Isa justru menahan tangan Dina.“Ayo kita menikah!” seru Isa.Ucapan Isa sontak membuat Dina membulatkan

DMCA.com Protection Status