Share

Bab 168 Perubahan Negan

Sementara Ersa berjalan-jalan dengan ayah dan saudara tirinya, Damaira kembali melihat daftar yang harus ia kerjakan untuk persiapan pernikahannya.

“Sudah berapa persen persiapanmu?” tanya Isa.

“Masih banyak yang belum ter-handle. Sepertinya aku harus wira-wiri Jakarta-Purwokerto.”

“Untuk urusan itu biar aku saja, kamu fokus di sini, nanti aku dan Dewa akan mengurus yang di Purwokerto. Calon pengantin pamali sering pergi-pergi,” ujar Isa.

Damaira mengangguk paham, beruntung sekali dirinya memiliki saudara-saudara yang baik padanya.

Pada akhirnya Damaira tidak jadi bermalas-malasan.

Dering ponselnya mengalihkan perhatian Damaira. Mahesa menghubungi, pria itu mengajak Damaira untuk memilih hantaran yang akan dibawa saat pernikahan nanti.

Satu jam kemudian, Mahesa datang menjemput calon istrinya.

“Masih lelah, Sa?” tanya Mahesa.

“Lumayan, Bang. Lelah juga dua puluh jam di pesawat. Maafkan aku tidak bisa menemani kalian hari ini.”

“Tidak masalah, lebih baik kamu beristirahat, memulihkan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status