"Kita nikmati semua camilannya dulu, foto bersama untuk dikirim ke Kakek ... Setelah itu kita langsung pulang. Bagaimana?" tanya Nara. Ardhan berpikir sejenak. Ia memikirkan apa yang dikatakan oleh Nara. "Baiklah." Setelah hampir tiga menit berpikir, Ardhan pun setuju. Menurutnya, ide Nara kali ini lebih baik daripada sebelumnya."Sekarang saja kita berswafoto!" ajak Ardhan. Ia kembali mengambil ponselnya dari dalam saku celananya dan langsung merangkul Nara agar lebih dekat.Nara tampak gugup, itu terlihat dari bahu serta wajahnya yang tampak menegang. Tentu saja, ini karena Ardhan merangkulnya dari samping begitu saja.Ardhan menoleh ke arah Nara. "Berikan senyuman termanismu, supaya Kakek percaya kalau kita akrab," ujar Ardhan.Ia merasa bingung, senyum dalam keadaan hati yang buruk sungguh menyakitkan. Tetapi, meskipun begitu kesedihan itu tetap harus ia sembunyikan dalam-dalam dari semua orang termasuk Kakek Heraldo."Baiklah, aku harus bisa," batin Nara, menguatkan dirinya sen
Baca selengkapnya