"Tunggu saya, Pak Ardhan!" seru Nara. Ia berlari kecil ke arah Ardhan dan kemudian menyamakan langkah kakinya saat dirinya sudah berada di samping Ardhan.Di dalam hotel itu, Nara terduduk di sofa. Tetapi, Ardhan seolah tak membiarkannya terus diam."Saya mau kopi. Tolong kamu buatkan kopinya!" pinta Ardhan kepada Nara.Nara yang baru duduk pun langsung beranjak dari duduknya untuk melangkah menuju tempat pembuatan kopi. Tetapi, saat itu Nara baru ingat bahwa di sana ia tidak melihat ada air hangat yang bisa dirinya gunakan untuk membuat kopi."Padahal bisa memesan kopi langsung, kenapa malah menyuruhku yang membuatkan untuknya," gerutu Nara di dalam hatinya. Bibirnya cemberut, kesal.Nara pun akhirnya memilih bertanya saja kepada Ardhan. "Pak Ardhan, di mana saya membuat kopinya?" "Ada air panas, 'kan?""Saya tidak tahu, Pak." Nara menggelengkan kepalanya dengan muka masam. "Kita bahkan tidak membawa keperluan untuk membuat kopi.""Ya sudah, kalau begitu kamu pesankan kopi untuk say
Read more