Isha melihat ruangan ini aneh sekali. Tidak seperti ruangan yang biasa didatangi. Biasanya ruangan yang didatangi ada kursi dan mejanya di mana keluarga napi bisa mengobrol leluasa. Ditempat itu juga, keluarga bisa menemani napi makan. Namun, ruangan ini justru hanya ada tempat tidur. Karena merasa aneh dengan ruangan itu, dia segera menutup kembali pintunya. Tepat saat itu juga, Abra datang menghampiri.“Isha.” Abra tampak terkejut ketika melihat Isha berada di penjara.“Kak Abra.” Isha berbinar ketika melihat Abra. Akhirnya setelah sekian lama, Isha dapat bertemu dengan pria yang begitu dicintainya itu.“Kamu di sini?” Abra masih bingung dengan keberadaan Isha di tempat ini.Isha mengalihkan pandangan ke arah pintu yang baru saja ditutupnya. “Iya, aku ke sini untuk menjenguk Kak Abra. Tadi polisi mengantarkan aku ke sini, tetapi aneh, ruangan ini tidak seperti biasanya aku kunjungi.” Isha mencoba menjelaskan sambil melihat ke ruangan yang baru saja ditutupnya.“Iya, pasti polisi sal
Baca selengkapnya