Semua Bab Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku: Bab 151 - Bab 160

260 Bab

Bab 151 Melepas Hasrat

Ucapan sang istri seketika membuat Danish mendapat pencerahan. Hasratnya yang selama ini ditahannya tentu saja membuat Danish seperti mendapatkan jalan untuk melampiaskannya. Tangan sang istri yang terus membelai lembut membuat Danish tak kuasa menahan diri. Dia langsung menarik tubuh sang istri. "Kalau begitu ayo lakukan dengan pelan-pelan." Danish menyeringai."Ayo." Isha menyambut baik ajakan sang suami. Danish yang memakai kemeja memudahkan Isha untuk membuka baju. Kancing demi kancing dilepaskan. Danish membiarkan sang istri melakukannya. Entah kenapa dia lebih suka melihat sang istri yang aktif. Isha melepaskan kemeja yang dipakai sang suami. Memperlihatkan dada kekar milik suaminya. Bulu halus yang berada di dada selalu menggoda bagi Isha. Tangannya membelai lembut dari dada hingga turun ke pinggang. Danish mendesah seketika tangan sang istri mulai sampai ke pinggang. Tubuhnya seketika menegang merasakan sentuhan itu. Isha tersenyum melihat reaksi sang suami. Tampak menikm
Baca selengkapnya

Bab 152 Panggilan Sayang

"Panggilan apa?""Panggilan sayang, apa lagi?" Isha mencebikkan bibirnya ketika Danish justru bertanya.Danish langsung tertawa. Dia merasa gemas ketika melihat istrinya yang kesal. Apalagi ketika mencebikkan bibir."Kamu mau panggil aku apa?""Enaknya apa?" Isha justru balik bertanya."Honey, Baby, Sweety?"Isha merasa itu terlalu berlebihan jika panggilan inggris. Waktu dengan Abra saja dia hanya memanggil 'kak'."Aku tidak suka." Isha menggeleng.Danish tampak berpikir. Apa yang pas untuk dirinya."Bagaimana jika 'sayang', simple dan tidak berlebihan." Isha memberikan saran. Lagi pula Danish pernah memanggilnya seperti itu ketika bersama orang tuanya.Danish tersenyum. "Baiklah, kalau kamu suka, Sayang." Dia langsung mempraktekkannya.Isha merona. Malu ketika dipanggil 'sayang' oleh Danish. Terdengar seperti dirinya benar-benar disayang oleh Danish."Cepat habiskan makanmu, Sayang. Setelah itu kita istirahat lagi."Danish kembali memanggil dengan sebutan 'sayang', tentu saja itu me
Baca selengkapnya

Bab 153 Apa Ini?

Danish merasa aneh tiba-tiba sekali sang mami meminta dirinya dan Isha ke rumah. Padahal kemarin mereka baru saja ke rumah."Ada urusan apa, Mi?" Danish yang penasaran segera bertanya."Sudah cepat ke sini saja. Jangan banyak tanya."Dari nada suara sang mami, terdengar sedikit kesal. Entah apa yang membuat sang mami terdengar kesal. Rasanya Danish begitu penasaran."Baiklah, aku akan ke sana." Akhirnya Danish pun tidak punya pilihan untuk menuruti keinginan sang mami. Padahal perkejaan hari cukup banyak.Danish segera meraih tas kerjanya. Kemudian. Mengayunkan langkahnya keluar. Tepat saat di depan ruangannya, dia melihat Dino yang sedang mengerjakan pekerjanya."Ayo." Danish langsung mengajak Dino untuk pergi."Ke mana? Bukannya katamu kita tidak ke tempat Isha karena banyak pekerjaan?" Baru saja Danish mengabari jika dia akan tetap di kantor. Bahkan meminta Dino memesan makanan. Belum sempat Dino memesan makanan, tapi teman sekaligus atasannya itu sudah mengajaknya pergi."Mami men
Baca selengkapnya

Bab 154 Dengar Penjelasan

Isha terpaku ketika melihat sikap mertuanya yang berubah drastis. Sikap itu membuat Isha justru semakin takut."Mi, jangan bersikap seperti itu pada Isha. Mami harus dengan penjelasan dulu." Danish sambil membantu sang mami duduk, berusaha untuk menjelaskan. Dia merasa kasihan istrinya diperlakukan seperti itu."Bagaimana bisa Mami menerima menantu yang hanya akan ada di hidupmu sementara, setelah itu dia akan kembali pada suaminya?" Mami Neta kembali meluapkan kembali ucapannya.Isha hanya bisa diam. Dia tidak tahu harus menjelaskan dari mana."Mi, cukup. Jika Mami tidak mau mendengarkan penjelasan Danish, lebih bai Danish pergi." Danish sudah berada di puncak kekesalannya. Dia merasa jika sang mami tidak memberikan ruang untuk membela diri."Sudah, Sayang. Dengarkan saja dulu Danish menjelaskan." Papi Dathan akhirnya ikut menenangkan sang istri.Mami Neta akhirnya memilih diam. Tak bicara dan membiarkan Danish untuk menjelaskan semua.Saat melihat kedua orang tuanya lebih tenang, Da
Baca selengkapnya

Bab 155 Sengaja

Supir langsung membawa Mami Neta untuk pulang. Mami Neta begitu lemas mendengar jika pernikahan anaknya adalah pernikahan kontrak."Kita ke tempat kantor pengacara dulu, Pak." Mami Neta meminta supir untuk tidak langsung ke rumah."Baik, Bu." Supir pun melakukan apa yang diminta oleh Mami Neta. Melajukan mobilnya ke kantor pengacara.Mami Neta ingin ke tempat pengacara. Dari surat yang tadi dilihat jika itu sah secara hukum. Jadi dia yakin anaknya meminta pengacara menyiapkan semua."Bu Neta." Pengacara menyambut Mami Neta yang datang ke kantor pengacara."Saya mau lihat kontrak pernikahan Danish."Pengacara tampak terkejut ketika mendengar Mami Neta meminta kontrak pernikahan milik Danish. Tentu saja dia bingung harus bagaimana."Cepat, Pak.""Baik, Bu." Pengacara langsung mengambil berkas kontrak pernikahan Danish. "Ini, Bu." Dia segera memberikan kontrak tersebut pada Mami Neta.Mami Neta hanya terperangah ternyata memang benar jika anaknya membuat surat perjanjian pernikahan."Tid
Baca selengkapnya

Bab 156 Serangan Balik

Abra tampak terkejut ketika mendengar hal itu. Ternyata rencananya gagal total. Ternyata orang tua Danish tidak terpengaruh sama sekali. Terbukti Isha tidak datang padanya."Apa kamu tahu jika aku dan Isha sudah mengakhiri kontrak pernikahan kami. Jadi sekarang aku dan Isha tidak lagi terikat pernikahan kontrak. Apa kamu tahu artinya apa? Artinya semua beban hutangmu akan kembali padamu lagi."Wajah Abra seketika pucat ketika mendengar hal itu. Jika hutang dibebankan padanya, jelas itu akan sangat berat. Sial, Isha justru memilih bersama Danish. Isha seperti cari aman sendiri. Jika dipikir-pikir di sini justru Isha yang diuntungkan. Karena perjanjian hutang, dia justru bisa menikah dengan Danish dan menjadi istri sah CEO IZIO. Setelah menikmati kemewahan, Isha justru lupa dengan janjinya pada Abra. Jika sudah begini, Abra tidak bisa berbuat banyak."Siapa yang akan menolongmu jika sudah begini?" Danish mulai merubah raut wajahnya. Kilatan kebencian mulai terlihat.Abra menelan salivan
Baca selengkapnya

Bab 157 Membawa Informasi

"Tenangkanlah dirimu." Dino yang sambil menyetir berusaha untuk menenangkan Danish. Dia sadar jika Danish terpancing oleh Abra. "Pria itu bena-benar kurang ajar. Bisa-bisanya menuduh Isha." Danish meluapkan kekesalannya itu." "Dia memang seperti mencari celah untuk merusak kamu dan Isha. Saat rencananya mempengaruhi Mami Neta gagal, dia mencari cara lain." Danish membenarkan ucapan Dino. Abra seperti sedang mencari cara lain untuk membuat dirinya terpengaruh. Dia mengingat bagaimana liciknya Abra membuat Mami Neta percaya padanya. Hingga membuat Mami Neta murka pada Isha. Beruntung dia bisa menjelaskan semuanya pada sang mami. Kini, dia justru mempengaruhi dirinya. "Sudah jangan pikiran ucapannya. Mungkin dia hanya mengarang saja. Tidak mungkin Isha melakukan hal itu." Dino saja tidak percaya dengan apa yang dikatakan Abra, lalu bagaimana bisa dirinya percaya. Begitulah yang dipikirkan Danish. Dia yakin jika istrinya tidak mungkin melakukan hal semacam itu. "Aku akan coba selidik
Baca selengkapnya

Bab 158 Terlibat

Danish melihat berkas yang diberikan oleh Dino. Tampak foto Abra dan Lidia di sana. Dia tampak bingung kenapa Dino membawa foto Abra dan Lidia. "Informasi apa ini?" Danish menatap Dino. "Ternyata selama ini Abra bekerja sama dengan Lidia. Beberapa kali Lidia dan Abra bertemu. Ada kemungkinan Lidia adalah orang yang menampung uang Abra." Danish ingat terlahir kali dia merasa curiga jika Abra selingkuh dengan Lidia. Sayangnya itu tidak terbukti. Karena suami Lidia sendiri bilang mereka hanya menjenguk biasa saja. Kini akhirnya Danish tahu hubungan apa yang sebenarnya terjadi pada Lidia dan Abra. "Di mana sekarang Lidia?" "Ada di ruang rapat. Aku mengurungnya di sana." Dino tadi langsung menyeret Lidia ke ruang rapat ketika mendapatkan informasi. Dia juga menempatkan penjaga di sana agar Lidia tidak pergi. Tak mau sampai Lidia lolos lagi. Danish langsung berdiri. Bersama Dino, dia pergi ke ruang rapat. Menemui Lidia. Danish ingin memastikan sendiri kebenarannya. Lidia begitu ke
Baca selengkapnya

Bab 159 Melihat Rekening Isha

Danish memikirkan bagaimana caranya mencari tahu jika istrinya punya uang hasil penggelapan. Dia tak mau menyakiti hati sang istri jika langsung menanyakan."Din, blokir rekening yang dibawa Isha." Danish memberikan perintah pada sang Dino. Dia berencana membuat Isha menggunakan kartunya sendiri. Sehingga dia bisa tahu isi rekening Isha."Baiklah."Mobil sampai di toko milik Isha. Danish keluar untuk menghampiri sang istri, sedangkan Dino mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Danish. Danish yang keluar dari mobil segera menghampiri Isha.Saat sampai di toko, Isha tidak ada di bagian depan. Yang ada di bagian depan hanya karyawannya saja."Ke mana Isha?" Danish menatap Ina yang berdiri tak jauh dari tempatnya."Isha ada di gudang, Pak."Mendapati jawaban itu, Danish segera menghampiri sang istri yang berada di gudang. Gudang Isha terbilang sempit. Jadi sekarang Danish harus bersenggolan dengan barang-barang yang ada di gudang. Dia mencari sang istri yang berada di gudang. Hingga akhi
Baca selengkapnya

Bab 160 Isi Rekening Isha

Isha yang sedang menikmati es krimnya tiba-tiba teringat akan sesuatu. Apalagi jika bukan uang satu milyar yang ada di rekeningnya. Jika Danish sedang mengambil uang di rekeningnya, artinya Danish akan melihat isi rekeningnya itu. Sontak dia langsung berjalan cepat menghampiri Danish. Sebelum Danish berpikir macam-macam padanya, dia harus segera melakukan sesuatu. "Bu ... Bu ... jangan pergi." Karena Isha belum membayar es krim yang dimakannya, jadi kasir es krim mengejar Isha.Isha ingin berlari, tetapi dia sedang mengandung. Jika sampai berlari, jelas akan membahayakan anaknya. Karena itu, dia memilih berjalan cepat saja.Dari kejauhan Isha melihat Danish yang sedang berdiri di depan mesin ATM. Jantung Isha berdegup kencang ketika melihat Danish yang sedang berusaha membuka rekeningnya. Dia takut Danish melihat uang satu milyar itu sebelum mendengar penjelasan darinya. Takut Danish akan berpikir macam-macam tentang uang itu."Bu ...." Kasir yang mengejar Isha langsung memegangi ba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
26
DMCA.com Protection Status