Isha yang keluar dari bilik ATM pun memandangi kartu yang dipegangnya. Dia memikirkan bagaimana bisa uang sebanyak itu berada di dalam rekening ayah. Isha ingat jelas jika ayahnya tidak punya uang sebanyak itu. Isha berpikir keras, tetapi tidak menemukan jawaban atas pertanyaan itu.Saat bilik ATM kosong, Isha kembali masuk lagi. Dia mencoba memasukkan kartu ATM milik ayahnya. Memastikan jika yang tadi dilihatnya tidak salah.Lagi dan lagi, Isha dibuat tercengang dengan saldo yang ada. Dia masih memikirkan dari mana uang sebanyak itu. Karena tidak mendapatkan jawaban, akhirnya Isha memilih mengeluarkan kembali kartu tersebut. Kemudian menggantinya dengan kartu miliknya. Kembali pada niatnya untuk mengambil uang miliknya. Setelah selesai, Isha pun segera kembali ke toko.Sepanjang di toko, Isha terus memikirkan uang apa yang ada di rekening ayahnya. Saat makan pun dia masih memikirkan uang tersebut."Sha, kamu tidak makan?" Ina melihat jelas jika Isha hanya terdiam saja. Tak menyentuh
Baca selengkapnya