Semua Bab Terperangkap Hasrat Atasan Suamiku: Bab 171 - Bab 180

260 Bab

Bab 171 Terganggu

“Apa kamu punya janji?” Isha menatap sang suami ketika hendak memberikan kue.“Aku tidak punya janji.” Danish menggeleng.Isha tampak berpikir siapa gerangan yang datang itu. Seingatnya dia juga tidak punya janji.“Aunty, Uncle.”Saat mendengar suara itu, Danish dan Isha saling pandang. Mereka tahu siapa yang datang. Siapa lagi jika bukan keponakan Danish.“Wah … ternyata Uncle sedang ada acara.” Luel melihat jika pamannya itu sedang makan-makan. Jadi begitu bersemangat sekali.Danish mengembuskan napas kasar. Dia merasa jika sepertinya acara perayaan ini akan terganggu dengan keponakannya.“Aunty ulang tahun?” Luel menatap sang bibi ketika melihat ada kue yang berada di atas meja.“Tidak.” Isha menggeleng.“Lalu kenapa ada kue?”“Aku hanya ingin membuat kue saja. Jadi ada kue.”“Sepertinya kuenya enak.” Luel melihat jelas jika kue yang dibuat sang bibi begitu menggiurkan sekali.“Kamu mau?” tanya Isha.“Mau-mau.” Luel langsung mengangguk.“Ini” Isha langsung memberikan kue yang berad
Baca selengkapnya

Bab 172 Bahaya

Melihat sang menantu yang di lantai atas, Mami Neta pun terheran-heran. Dengan keadaan hamil, tidak seharusnya Isha di lantai atas. Jika sampai terjadi apa-apa. Pastinya itu akan sangat bahaya. Bisa-bisa mereka akan kehilangan cucu.“Iya, Mi.” Isha mengangguk. Mendengar jawaban sang menantu membuat Mami Neta sedikit kesal. Anaknya benar-benar ceroboh sekali. Tepat saat Isha dan Mami Neta sedang bicara, Danish turun dari lantai atas. Dia melihat sang istri yang sedang hendak naik ke lantai atas.“Sayang, kamu mau ke atas?” Danish mengayunkan langkah menghampiri sang istri yang berada di anak tangga paling bawah.“Iya, aku mau memanggilmu, tapi kamu sudah turun.”“Nish, kenapa kamu masih tidur di lantai atas. Kenapa tidak pindah ke lantai bawah?” Mami Neta yang penasaran segera bertanya. Tak suka ketika anaknya membiarkan menantunya di lantai atas.Danish terdiam. Kamar utama yang berada di lantai bawah masih terisi barang Dara. Jadi dia belum bisa memindahkan Isha ke kamar bawah.“De
Baca selengkapnya

Bab 173 Sementara

Danish meletakkan barang-barang milik sang istri di lantai. Bolak-balik dari lantai atas ke bawah memang begitu melelahkan.Hari ini Danish memindahkan barang-barangnya yang berada di lantai atas ke lantai bawah. Rencananya sementara mereka akan tinggal di kamar tamu yang berada di lantai bawah. Danish tidak mau ambil risiko untuk Isha bolak-balik ke lantai atas. Lagi pula, maminya sudah memberikan peringatan keras.Sementara kamar utama belum dibereskan, mereka akan memakai kamar tamu. Biasanya kamar ini dipakai jika Mami Neta atau Papi Dathan ke rumah."Kamu tidak apa-apa 'kan sementara di sini?" Danish memastikan pada sang istri."Tidak apa-apa." Isha mengulas senyumnya. Ini sudah ke sekian kali Danish bertanya."Aku janji akan segera merapikan kamar utama. Nanti setelah itu kamu boleh mendekornya sesuai dengan keinginanmu." Danish membawa sang istri ke dalam pelukannya.Sejujurnya Danish hanya merasa sedih jika sampai Isha merasa tidak kunjung menempati kamar utama. Takut Isha ber
Baca selengkapnya

Bab 174 Memenuhi Keinginan

"Keadaan anak Ibu dan Bapak baik. Detak jantungnya bagus. Berat badannya sesuai dengan usianya yang memasuki empat bulan. Anggota tubuhnya juga sudah lengkap." Dokter menjelaskan pada Danish dan Isha.Karen USG dengan empat dimensi, mereka dapat melihat bentuk tubuh bayi. Tampak begitu menggemaskan sekali."Lihatlah anak kita." Danish melihat anaknya begitu jelas. Tentu saja itu membuatnya merasa senang."Iya, anak kita." Isha begitu kelihatan senang sekali.Dokter menjelaskan berat badan dan panjang janin. Semua sesuai dengan usia janin. Hal itu membuat Danish dan Isha bersyukur karena anak mereka dalam keadaan baik-baik saja.Setelah pemeriksaan, Isha dan Danish segera berpindah ke meja pemeriksaan."Semua keadaan bayi baik. Saya akan berikan vitamin seperti biasa. Tetap jaga baik-baik seperti biasa." Dokter menulis resep untuk Isha."Kami akan melakukan penerbangan, Dok.""Tidak apa-apa. Tetapi hati-hati. Jika terasa apa pun bisa kunjungi dokter yang ada di sana.""Baik, Dok." Isha
Baca selengkapnya

Bab 175 Menengok

"Iya, kita punya banyak waktu, tetapi aku merasa selalu kurang." Danish mendaratkan kecupan di bibir sang istri.Kecupan itu berubah menjadi ciuman. Balasan yang diberikan sang sang istri membuat Danish semakin menggebu. Bibirnya bergerak melumat bibir manis sang istri. Keduanya pun menikmati ciuman tersebut.Danish menarik tubuh sang istri untuk naik ke pangkuannya. Membuatnya berada tepat di depannya. Tautan bibir yang masih menyatu membuat napas mulai memburu ketika nafsu mulai menggebu. Isha yang melingkarkan tangannya di leher sang suami, membuat ciuman tersebut semakin dalam.Gairah yang mulai meliputi, membuat Danish langsung mengangkat tubuh sang istri.Isha yang terkejut ketika sang suami tiba-tiba menggendongnya. Sampai-sampai melepaskan ciumannya. Isha hanya tertawa ketika Danish menggendongnya bak koala. Membawanya ke dalam kamar. Tepat saat di depan pintu balkon, Danish berhenti."Tutup pintunya. Jangan sampai ada yang melihat kita." Danish memberikan perintah pada sang i
Baca selengkapnya

Bab 176 Menyalahkan Lagi

Dona menatap Danish. Mencerna ucapan Danish. "Kamu sudah akan menikah?" tanya Dona menebak."Aku sudah menikah, Kak. Bukan lagi akan menikah."Dona mencibirkan bibirnya, dia tidak menyangka jika ternyata Danish sudah menikah. Dia pikir Danish tidak akan pernah menikah setelah meninggalnya sang adik. Karena sudah cukup lama Danish sendiri."Ternyata cintamu pada Dara hanya sampai di sini." Dona menatap malas pada Danish.Danish tahu jika kakak mendiang istrinya itu sedang menyindirnya. Dari awal dia memang tahu jika Dona tidak suka Dara digantikan."Ma ...." Levon menegur sang mama yang tampak ketus menyindir Danish."Pria seperti dia memang harusnya tidak berhak untuk mendapatkan wanita lagi. Jika pada akhirnya wanita itu dihilangkan nyawanya." Dona merasa apa yang dilakukannya tidak salah.Selama ini memang Dona belum bisa memaafkan Danish atas meninggalnya sang adik. Meskipun kejadian itu sudah berlangsung cukup lama. Menurutnya semua kesalahan ada pada Danish. Jika malam itu Danish
Baca selengkapnya

Bab 177 Berdampingan

Danish melihat istrinya di balik pintu. Hal itu membuatnya terkejut. Seingatnya tadi sang istri sedang tidur. Namun, tiba-tiba saja sudah di kamar.Isha masuk ke dalam kamar. Menghampiri sang suami. Tadi saat bangun, dia mencari keberadaan sang suami. Entah kenapa dia merasa jika sang suami sedang berada di kamar Dara. Karena itu, dia mencoba ke sana. Benar saja. Danish ada di dalam. Sedang memandangi foto Dara."Aku hanya sedang tidak bisa tidur. Aku ...." Danish bingung harus menjelaskan apa. Takut sang istri berpikir buruk tentangnya.Isha duduk di samping sang suami. Meraih tangan Danish dan menggenggamnya erat."Tenanglah, aku tidak marah." Isha mencoba menenangkan sang suami.Danish bernapas lega saat sang istri tidak berpikir negatif padanya."Apa yang kamu pikirkan?" Isha tahu jika ada sesuatu yang dipikirkan Danish hingga mengantarkan suaminya itu ke kamar ini."Aku hanya memikirkan ucapan kakak Dara yang mengatakan jika aku sudah menggantikan Dara di hatiku." Danish menjelas
Baca selengkapnya

Bab 178 Merapikan Barang

"Saya?" tanyanya."Iya, kamu. Memang siapa lagi! Cepat angkat barang-barang itu masuk." Luel menunjuk ke truk yang berada di depan rumah. Kemudian berjalan masuk ke rumah.Levon hanya terdiam ketika diberikan perintah oleh seorang gadis. Dia masih bingung kenapa dia harus membawa barang-barang itu ke dalam rumah. Bukankah harusnya dia membawa barang-barang dari dalam rumah keluar.Luel yang berjalan, berbalik ketika merasa tidak ada pergerakan dari orang yang disuruhnya itu."Kenapa diam saja? Cepat kerjakan!" Luel sedikit kesal ketika pria itu diam saja. Bukan cepat-cepat mengerjakan pekerjaan.Levon yang mendapati perintah tidak punya pilihan lain. Dia pun segera ke truk tersebut untuk mengambil barang-barang milik gadis yang menyuruhnya itu.Levon mengambil koper dan membawanya ke dalam rumah. Saat masuk ke rumah, Levon melihat foto Danish dengan seorang wanita. Dari foto itu dia menebak jika gadis yang tadi menyuruhnya bukanlah istri dari Danish."Ayo, bawa koper itu ke kamar." Lu
Baca selengkapnya

Bab 179 Salah Orang

Luel membulatkan matanya ketika mendengar penjelasan sang paman. Dia langsung mengalihkan pandangan pada pria yang sedang duduk manis, memasang rak kecil miliknya.Levon menatap Luel. Ternyata selama ini dirinya dikira orang yang membantu pindahan. Pantas saja sejak tadi dia disuruh-suruh terus.Danish menggeleng heran melihat keponakannya memperlakukan tamu seperti itu. Dia segera menghampiri Levon. Mengulurkan tangan untuk membantu Levon untuk bangun.Levon segera menerima uluran tangan Danish. Kemudian berdiri."Maaf keponakanku memperlakukan kamu seperti ini." Danish meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh Luel."Tidak apa-apa, Uncle. Mungkin karena tampangku seperti tukang angkat-angkat barang. Jadi dikira tukang angkat-angkat barang." Levon menjawab sambil memberikan sedikit sindiran pada Luel.Luel hanya bisa tertunduk malu karena merasa bersalah sudah menyuruh-nyuruh Levon.Isha yang melihat reaksi Luel langsung menghampiri keponakannya itu. "Sebaiknya kamu minta maaf." Dia
Baca selengkapnya

Bab 180 Pegang-Pegang

Setelah Levon pulang, Danish, Isha, dan Luel masuk ke rumah. Luel masih merasa tidak enak sekali dengan pamannya."Maaf, Uncle. Tadi aku benar-benar tidak tahu." Luel kembali meminta maaf. Dia sadar jika tadi kesalahannya karena melakukan hal itu."Lain kali tanya keperluan orang tersebut. Jangan asal menyuruh saja.""Iya." Luel mengangguk."Sudah, lagi pula Levon tidak mempermasalahkan." Isha pun mencoba membela keponakanya itu."Iya." Danish pun tak mau memperpanjang masalah lagi."Apa kamu sudah selesai merapikan barang-barangmu?" Isha beralih pada Luel."Tinggal sebentar lagi, Aunty.""Butuh bantuan?" tanyanya memastikan."Hanya tinggal merapikan beberapa saja. Sepertinya aku bisa melakukan sendiri.""Baiklah kalau begitu."Akhirnya Danish dan Isha ke kamar mereka ketika mendengar Luel tidak butuh bantuan. Di saat paman dan bibinya ke kamar mereka, Luel pun memilih ke kamarnya. Melanjutkan kembali merapikan barang-barang yang dibawanya.Danish dan Isha yang masuk ke kamar segera m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
26
DMCA.com Protection Status