All Chapters of Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu: Chapter 131 - Chapter 140

337 Chapters

SEMUA UNTUK KESAYANGAN

"Itu akibat kau tidak bisa menjaga adikmu sampai dia pulang marah-marah begitu dan kelihatannya sangat sedih sekali! Apa yang terjadi padanya, Rich?"Rania memang sangat menyayangi putrinya dan suaminya juga sangat memanjakan anak bungsu mereka ini. Begitupun Rich yang juga sangat perhatian pada adiknya, membuat mereka pasti sangat khawatir kalau melihat Alila merengut dan bad mood.Makanya wajar saja jika Rania langsung mengomel pada putranya Rich."Kurasa ini ada hubungannya sama Arthur.""Bukannya kau bilang kau akan membicarakan dengan Arthur tentang pertunangan adikmu dengannya?""Eh, iya sih Pa. Tadinya ada rencana begitu tapi ada sedikit masalah tadi di night club."Keluarga Rich semuanya sudah tahu kalau Alila jatuh cinta pada s
Read more

LUKA

"Apa ada yang menanyakannya?"Dan di tempat yang lain di waktu yang bersamaan, seorang pria bertanya pada seseorang ditelepon dan tersenyum setelah mendapatkan jawaban dari pria itu.Dia tak berbicara lagi dan sudah menutup teleponnya lalu kini pandangan matanya mengarah pada sesosok tubuh yang masih belum sadarkan diri."Permisi Tuan. Ini yang anda butuhkan, Tuan!"Dan beberapa detik kemudian, pintu kamar yang memang tidak ditutup itu baru saja dimasuki oleh pelayannya yang membawakan sesuatu di atas nampan."Oh bagus! Kau jangan ke mana-mana ya. Nanti dia kaget kalau hanya melihatku," ucap pria itu yang kini berjalan mendekat pada seseorang yang masih menutup matanya."Apa dia baik-baik saja?""Kurasa begitu. Hanya ada sekelompok anak muda mencoba untuk membuatnya tak sadarkan diri makanya sekarang aku menyuntikan obat untuk menghilangkan pengaruh obat biusnya.""Apa ada yang ingin berbuat buruk padanya Tuan?"
Read more

KENAPA MEREKA DEKAT?

"Yah, luka ini!" Caca memegang lukanya dan tersenyum mengingat masa lalunya."Luka ini karena ayahku yang saat itu sedang depresi sekali karena kematian Ibuku dan aku masih berusia setahun, dia tak sengaja menjatuhkanku. Ayah masih belum bisa melupakan Ibuku, dia sangat mencintai ibuku bahkan sampai sekarang dia belum menikah lagi. Makanya ayahku merasa sangat bersalah sekali."Amar melirik Caca yang kini sudah menunduk padahal sebelumnya dia bicara sambil menatap Amar yang justru tak menatapnya karena sedang menyetir."Kau yakin itu luka saat kau kecil?""Aku terluka dua kali di tempat yang sama. Pertama saat aku kecil dan terjatuh dengan ayahku lalu yang kedua saat ayah sedang mengemudi mobil menuju kuburan ibuku, kami kecelakaan. Itulah yang membuatku pitak lumayan besar jadi harus ditutupi dengan rambut yang lain. Kadang aku tak pe-de juga."Amar tidak bertanya lagi karena dia belum tahu harus berkomentar apa, hanya mendengarkan cerit
Read more

WANITA SIMPANAN AMAR

"Kenapa kau bisa berpikir begitu?""Oh, ayahku bilang, nanti ada temannya datang dan aku harus menemaninya minum. Mungkin, mereka gak bilang siapa mereka dan mengerjaiku, tapi maksudnya ya mengajakku minum."Caca juga tidak tahu kenapa dia mau menceritakan semuanya pada Amar. Tapi dia berusaha untuk jujur berdasarkan yang dia ingat sebelum berangkat kerja tadi."Jadi ayahmu menyuruhmu bertemu dengan temannya dan mengajakmu minum lalu dia ingin menjualmu begitu?"Yang ini Caca tidak bisa menjawabnya. Yang dia tahu ayahnya sangat mencintainya dan selalu menjaganya. Dirinya pun selalu mencintai ayahnya tapi kenapa ayahnya harus berjabat tangan dengan seseorang yang sudah melukai keluarga mereka? Dan kenapa semua terlihat baik-baik saja?"Apa mungkin ayahku hilang ingatan dan karena alzheimer-nya dia tidak tahu apa yang dia lakukan?""Bisa jadi, tapi kita tetap harus mencari tahu ini. Aku akan mengirim orang untuk mencari tahu tentang ayahmu dan apakah dia memang punya penyakit itu lalu a
Read more

INISIATIF YANG KEBABLASAN

"Aduh Mama, Papa, aku tidak seperti itu. Aku tidak mungkin menyewa wanita untuk memuaskan diriku. Aku tidak pernah melakukan itu seumur hidupku. " Amar membela diri dan kini dia berjalan mendekat pada kedua orang tuanya yang sudah berdiri di samping Caca sedangkan adiknya Sita, dia mendekat pada anak-anaknya dan menyuruh anak-anaknya tidak mengganggu dan dia juga meminta pelayan untuk menemani anak-anaknya bermain bola di taman belakang. Sita yakin sekali ada yang masih ingin dibicarakan oleh Amar sehingga dia tidak mau konsentrasi Amar terpecah karena anak-anaknya. "Lalu Caca ini siapa? Tak mungkin kan hanya pelayan baru kau pinjamkan bajumu?" 
Read more

KESEPAKATAN

"Ahaha, caca kau terlalu polos! kau tahu? anakku sudah setia bersama denganmu dan mau menunggumu bertahun-tahun itu artinya Amar memang sangat mencintaimu. aku belum pernah melihatnya melakukan ini kecuali pada satu orang wanita tapi itu sudah bertahun-tahun yang lalu.""Tak perlu bahas masa lalu. Aku akan segera mengurus acara resepsi sederhana untuk kalian!" Dan setelah istrinya bicara, Bayu juga sudah bersemangat sekali dan hendak menelepon orang terpercayaannya untuk mengurus pesta sederhana di saat Rahma kini repot memanggil putri bungsunya. "Ayolah bantu Kakak iparmu Caca bersiap-siap untuk acara pernikahannya dengan Amar, Sita!""Mama gak perlu khawatir! Aku sudah memanggil penata busana sekaligus penata rambut juga. Dia juga sudah menyiapkan gaun pengantin untuk nanti calon kakak iparku juga make up artis. Semua beres deh!"Sita selangkah lebih maju dari kedua orang tuanya. Sebelum Sita diberikan perintah untuk menyiapkan semuanya, dia memang sudah punya feeling dan berinis
Read more

KEHILANGAN KONTROL

"Fotonya baru diambil pagi ini?"Seharusnya Caca mengamati semua data itu lebih dulu tapi dia terfokus pada satu foto yang memang sangat mempengaruhi perasaannya."Ya! Apa itu pria yang kau suka?""Namanya Arthur. Ya, dia memang orang yang kuceritakan dan apa dia menemui ayahku untuk memberikan itu?""Dia memberikan handphone dan tasmu kurasa. Kau benar.""Tasku di loker. Soal handphone, aku sepertinya meninggalkannya di club. Mungkin jatuh. Karena kalau tidak di mobil, berarti memang jatuh di klub malamnya Arthur. Atau sengaja mereka membuang di parkiran supaya tak ada yang menemukanku." Caca mengangkat bahunya tak tahu mana yang benar. "Aku tidak tahu karena aku tak sadar lagi saat itu. Yang pasti mereka mengobrol bertiga dan aku curiga semua ini mereka rencanakan sejak awal ingin menjebakku.""Kenapa kau menyimpulkan mereka bertiga memang menjebakmu?""Yang pertama, ayahku sakit karena temannya menagih padan
Read more

TUTORIAL MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI

"Eng-enggak gitu! Aku tadi nggak sengaja, bajunya nyangkut terus ketarik ujung handukmu. Maafin aku, Mar!"Sambil menutup matanya karena perasaan tak enak, malu, serta serba salah di dalam hatinya yang tak jelas juga menyalahi dirinya sendiri kenapa dia bisa sampai kelepasan memikirkan sesuatu yang tabu, Caca memang tidak berani untuk menatap Amar saat ini.Dirinya dipenuhi dengan rasa malu."Hehe, kamu belum pernah punya kekasih ya sampai hampir ngiler tadi?"Pertanyaan Amar yang tidak dijawab oleh Caca justru wanita itu malah sedikit meringis, tak tahu harus menjawab apa juga pada Amar. Dia hanya tahu kalau Amar sedang menggodanya."Udah, buka matamu! Aku sudah pakai handuknya lagi. Dan bantu aku, pegang ini di kanan dan di kirinya! Tadi aku ingin menyuruhmu memegang ini tapi kamu malah ngeliatin perutku doang."'Memalukan! Dia benar-benar sadar kalau kau memperhatikan perutnya! Apa jangan-jangan Dia melihatku juga menelan liur
Read more

CUMA BERCANDA

"Aahaha, pandai sekali membuat lelucon!"Memang apalagi yang bisa dilakukan oleh Caca selain tertawa menutupi kegemasannya? Dia juga tidak tahu lagi harus melakukan apa.Sejenak pikirannya sedikit beku karena dia malu dengan Amar."Lelucon? Aku memberikan penawaran tadi bukan lelucon!"'Rasa panas wajahku mendengar ucapannya!'Sejujurnya kata-kata Amar barusan sudah berhasil membuat semu merah di wajah Caca tapi wanita itu tetap menggelengkan kepalanya sambil menutupi rasa malunya dengan tawa."Tadi itu aku bertanya karena aku bingung saja kenapa kau yang tidur di sana bukan aku? Harusnya Kau pemilik kamar ini kau tidur dikasurmu itu. Sedangkan aku di sini dibayar dan aku sudah dibantu olehmu beberapa kali untuk menyelesaikan permasalahanku! Ssssh, Bagaimana dengan urusan ayahku yang tadi kau tunjukkan padaku?" Di sini Caca meringis sedikit karena pesona Amar sudah membuatnya lupa dan dia yang sudah mengingat masalahnya sendiri, termasuk mengingat berkas yang disodorkan Amar dan itu
Read more

BISA-BISANYA DIA BICARA BEGITU

"Sssh, bangun tidur itu tidak bagus kalau langsung buka selimut dan mengubah posisi tubuh ke duduk tegap! Kau harus bangunnya perlahan-lahan dari posisi miring sebelum duduk tegak! Karena itu yang terbaik untuk kesehatan."'Bisa-bisanya dia membicarakan tentang kesehatan sedangkan hatiku sekarang sudah kocar-kacir karena menahan malu aku sudah bangun kesiangan! Tak tahulah sekarang sudah jam berapa!'Amar mungkin tersenyum sangat menyejukkan sekali dipandang mata tapi tidak untuk Caca yang merasa sangat bersalah dan malu padanya. Apa pandangan orang tua Amar nanti kalau melihatnya datang ke meja makan sedangkan mereka semua sudah selesai makan?"Maafkan aku ya!"Caca masih tahu diri dan dia merasa sangat bersalah sekali tak bisa memenuhi janjinya. "Masih ngantuk nggak Ca? Kalau masih ngantuk tidur lagi aja!""Eh enggak!"Entah apa maksud Amar menyindir atau Dia benar-benar menyuruh tidur, Caca tidak tahu! Tapi yang past
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
34
DMCA.com Protection Status