Beranda / CEO / Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu / SEMUA UNTUK KESAYANGAN

Share

SEMUA UNTUK KESAYANGAN

Penulis: Ri Chi Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Itu akibat kau tidak bisa menjaga adikmu sampai dia pulang marah-marah begitu dan kelihatannya sangat sedih sekali! Apa yang terjadi padanya, Rich?"

Rania memang sangat menyayangi putrinya dan suaminya juga sangat memanjakan anak bungsu mereka ini. Begitupun Rich yang juga sangat perhatian pada adiknya, membuat mereka pasti sangat khawatir kalau melihat Alila merengut dan bad mood.

Makanya wajar saja jika Rania langsung mengomel pada putranya Rich.

"Kurasa ini ada hubungannya sama Arthur."

"Bukannya kau bilang kau akan membicarakan dengan Arthur tentang pertunangan adikmu dengannya?"

"Eh, iya sih Pa. Tadinya ada rencana begitu tapi ada sedikit masalah tadi di night club."

Keluarga Rich semuanya sudah tahu kalau Alila jatuh cinta pada s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Yazid
Caca makin sulit untuk bertemu keluarganya yg sekarang sangat membencinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   LUKA

    "Apa ada yang menanyakannya?"Dan di tempat yang lain di waktu yang bersamaan, seorang pria bertanya pada seseorang ditelepon dan tersenyum setelah mendapatkan jawaban dari pria itu.Dia tak berbicara lagi dan sudah menutup teleponnya lalu kini pandangan matanya mengarah pada sesosok tubuh yang masih belum sadarkan diri."Permisi Tuan. Ini yang anda butuhkan, Tuan!"Dan beberapa detik kemudian, pintu kamar yang memang tidak ditutup itu baru saja dimasuki oleh pelayannya yang membawakan sesuatu di atas nampan."Oh bagus! Kau jangan ke mana-mana ya. Nanti dia kaget kalau hanya melihatku," ucap pria itu yang kini berjalan mendekat pada seseorang yang masih menutup matanya."Apa dia baik-baik saja?""Kurasa begitu. Hanya ada sekelompok anak muda mencoba untuk membuatnya tak sadarkan diri makanya sekarang aku menyuntikan obat untuk menghilangkan pengaruh obat biusnya.""Apa ada yang ingin berbuat buruk padanya Tuan?"

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   KENAPA MEREKA DEKAT?

    "Yah, luka ini!" Caca memegang lukanya dan tersenyum mengingat masa lalunya."Luka ini karena ayahku yang saat itu sedang depresi sekali karena kematian Ibuku dan aku masih berusia setahun, dia tak sengaja menjatuhkanku. Ayah masih belum bisa melupakan Ibuku, dia sangat mencintai ibuku bahkan sampai sekarang dia belum menikah lagi. Makanya ayahku merasa sangat bersalah sekali."Amar melirik Caca yang kini sudah menunduk padahal sebelumnya dia bicara sambil menatap Amar yang justru tak menatapnya karena sedang menyetir."Kau yakin itu luka saat kau kecil?""Aku terluka dua kali di tempat yang sama. Pertama saat aku kecil dan terjatuh dengan ayahku lalu yang kedua saat ayah sedang mengemudi mobil menuju kuburan ibuku, kami kecelakaan. Itulah yang membuatku pitak lumayan besar jadi harus ditutupi dengan rambut yang lain. Kadang aku tak pe-de juga."Amar tidak bertanya lagi karena dia belum tahu harus berkomentar apa, hanya mendengarkan cerit

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   WANITA SIMPANAN AMAR

    "Kenapa kau bisa berpikir begitu?""Oh, ayahku bilang, nanti ada temannya datang dan aku harus menemaninya minum. Mungkin, mereka gak bilang siapa mereka dan mengerjaiku, tapi maksudnya ya mengajakku minum."Caca juga tidak tahu kenapa dia mau menceritakan semuanya pada Amar. Tapi dia berusaha untuk jujur berdasarkan yang dia ingat sebelum berangkat kerja tadi."Jadi ayahmu menyuruhmu bertemu dengan temannya dan mengajakmu minum lalu dia ingin menjualmu begitu?"Yang ini Caca tidak bisa menjawabnya. Yang dia tahu ayahnya sangat mencintainya dan selalu menjaganya. Dirinya pun selalu mencintai ayahnya tapi kenapa ayahnya harus berjabat tangan dengan seseorang yang sudah melukai keluarga mereka? Dan kenapa semua terlihat baik-baik saja?"Apa mungkin ayahku hilang ingatan dan karena alzheimer-nya dia tidak tahu apa yang dia lakukan?""Bisa jadi, tapi kita tetap harus mencari tahu ini. Aku akan mengirim orang untuk mencari tahu tentang ayahmu dan apakah dia memang punya penyakit itu lalu a

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   INISIATIF YANG KEBABLASAN

    "Aduh Mama, Papa, aku tidak seperti itu. Aku tidak mungkin menyewa wanita untuk memuaskan diriku. Aku tidak pernah melakukan itu seumur hidupku. "Amar membela diri dan kini dia berjalan mendekat pada kedua orang tuanya yang sudah berdiri di samping Caca sedangkan adiknya Sita, dia mendekat pada anak-anaknya dan menyuruh anak-anaknya tidak mengganggu dan dia juga meminta pelayan untuk menemani anak-anaknya bermain bola di taman belakang.Sita yakin sekali ada yang masih ingin dibicarakan oleh Amar sehingga dia tidak mau konsentrasi Amar terpecah karena anak-anaknya."Lalu Caca ini siapa? Tak mungkin kan hanya pelayan baru kau pinjamkan bajumu?"

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   KESEPAKATAN

    "Ahaha, caca kau terlalu polos! kau tahu? anakku sudah setia bersama denganmu dan mau menunggumu bertahun-tahun itu artinya Amar memang sangat mencintaimu. aku belum pernah melihatnya melakukan ini kecuali pada satu orang wanita tapi itu sudah bertahun-tahun yang lalu.""Tak perlu bahas masa lalu. Aku akan segera mengurus acara resepsi sederhana untuk kalian!" Dan setelah istrinya bicara, Bayu juga sudah bersemangat sekali dan hendak menelepon orang terpercayaannya untuk mengurus pesta sederhana di saat Rahma kini repot memanggil putri bungsunya. "Ayolah bantu Kakak iparmu Caca bersiap-siap untuk acara pernikahannya dengan Amar, Sita!""Mama gak perlu khawatir! Aku sudah memanggil penata busana sekaligus penata rambut juga. Dia juga sudah menyiapkan gaun pengantin untuk nanti calon kakak iparku juga make up artis. Semua beres deh!"Sita selangkah lebih maju dari kedua orang tuanya. Sebelum Sita diberikan perintah untuk menyiapkan semuanya, dia memang sudah punya feeling dan berinis

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   KEHILANGAN KONTROL

    "Fotonya baru diambil pagi ini?"Seharusnya Caca mengamati semua data itu lebih dulu tapi dia terfokus pada satu foto yang memang sangat mempengaruhi perasaannya."Ya! Apa itu pria yang kau suka?""Namanya Arthur. Ya, dia memang orang yang kuceritakan dan apa dia menemui ayahku untuk memberikan itu?""Dia memberikan handphone dan tasmu kurasa. Kau benar.""Tasku di loker. Soal handphone, aku sepertinya meninggalkannya di club. Mungkin jatuh. Karena kalau tidak di mobil, berarti memang jatuh di klub malamnya Arthur. Atau sengaja mereka membuang di parkiran supaya tak ada yang menemukanku." Caca mengangkat bahunya tak tahu mana yang benar. "Aku tidak tahu karena aku tak sadar lagi saat itu. Yang pasti mereka mengobrol bertiga dan aku curiga semua ini mereka rencanakan sejak awal ingin menjebakku.""Kenapa kau menyimpulkan mereka bertiga memang menjebakmu?""Yang pertama, ayahku sakit karena temannya menagih padan

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   TUTORIAL MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI

    "Eng-enggak gitu! Aku tadi nggak sengaja, bajunya nyangkut terus ketarik ujung handukmu. Maafin aku, Mar!"Sambil menutup matanya karena perasaan tak enak, malu, serta serba salah di dalam hatinya yang tak jelas juga menyalahi dirinya sendiri kenapa dia bisa sampai kelepasan memikirkan sesuatu yang tabu, Caca memang tidak berani untuk menatap Amar saat ini.Dirinya dipenuhi dengan rasa malu."Hehe, kamu belum pernah punya kekasih ya sampai hampir ngiler tadi?"Pertanyaan Amar yang tidak dijawab oleh Caca justru wanita itu malah sedikit meringis, tak tahu harus menjawab apa juga pada Amar. Dia hanya tahu kalau Amar sedang menggodanya."Udah, buka matamu! Aku sudah pakai handuknya lagi. Dan bantu aku, pegang ini di kanan dan di kirinya! Tadi aku ingin menyuruhmu memegang ini tapi kamu malah ngeliatin perutku doang."'Memalukan! Dia benar-benar sadar kalau kau memperhatikan perutnya! Apa jangan-jangan Dia melihatku juga menelan liur

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CUMA BERCANDA

    "Aahaha, pandai sekali membuat lelucon!"Memang apalagi yang bisa dilakukan oleh Caca selain tertawa menutupi kegemasannya? Dia juga tidak tahu lagi harus melakukan apa.Sejenak pikirannya sedikit beku karena dia malu dengan Amar."Lelucon? Aku memberikan penawaran tadi bukan lelucon!"'Rasa panas wajahku mendengar ucapannya!'Sejujurnya kata-kata Amar barusan sudah berhasil membuat semu merah di wajah Caca tapi wanita itu tetap menggelengkan kepalanya sambil menutupi rasa malunya dengan tawa."Tadi itu aku bertanya karena aku bingung saja kenapa kau yang tidur di sana bukan aku? Harusnya Kau pemilik kamar ini kau tidur dikasurmu itu. Sedangkan aku di sini dibayar dan aku sudah dibantu olehmu beberapa kali untuk menyelesaikan permasalahanku! Ssssh, Bagaimana dengan urusan ayahku yang tadi kau tunjukkan padaku?" Di sini Caca meringis sedikit karena pesona Amar sudah membuatnya lupa dan dia yang sudah mengingat masalahnya sendiri, termasuk mengingat berkas yang disodorkan Amar dan itu

Bab terbaru

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SLICE OF LIFE

    Delima: Mana ku tahu. Dia baru kembali beberapa jam yang lalu. Mungkin dia ingin memberikan surprise padamu.Shaun, dia menempuh kuliah S1 dan S2-nya di Jepang dan semuanya mendapat beasiswa. Hari ini kepulangannya dan Alila sungguh tak percaya kalau temannya itu sudah datang tanpa meneleponnya.Alila: Berikan teleponnya padanya.Shaun: Hai Alila.Delima pun menurut. Dan kini suara seseorang sudah membuat Alila begitu murka padanyaAlila: Kau. Sahabat macam apa kau pulang tidak bilang-bilang padaku?Shaun: Dengar dulu, aku-Alila: Tak mau. Aku lagi marah padamu Shaun.Yah, sudah terbayang memang bagaimana kesalnya Alila karena tidak diberitahukan tentang kedatangan pria itu. Padahal selama ini komunikasi mereka cukup lancar. Tapi kenapa dia harus tahu dari orang lain tentang kedatangan Shaun?Shaun: Baiklah, aku minta maaf, aku ingin kasih kejutan padamu.Alila: Maafmu tidak diterima. Cepat temui aku di plaza dan bantu aku mengurus empat monster kecil ini. Bawa juga Delima. Dia yang pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   ROMEO

    "Alila, kau dengar aku tidaaaak?""Dengaaaar, sabarlah Darwin, kan aku masih berpikir!"Entah kenapa Alila jadi mengingat ini. Sampai dia diam beberapa detik dan Darwin mengomel.Bayangan tentang Arthur memang tidak bisa dilupakannya dengan mudah. Ini yang membuatnya kembali menunjuk pekerjaan pada Darwin."Jangan bilang kau akan menunda lagi. Atau jangan-jangan kau menunda terus supaya aku berpaling dari Delima padamu.""Dih, kau pikir aku menyukaimu Darwin? Ish.""Habis, lama sekali sih. Aku sudah tidak sabar. Apa kau tidak mendukungku bersama dengannya dan hanya menipuku selama ini?"Darwin memang tidak sabaran. Delima memang sangat cantik sekali dan Darwin menyukainya sejak pandangan pertama. Alila jadi terkekeh lagi melihat bagaimana kesalnya Darwin padanya.Hubungannya dengan Darwin tidak se-kaku hubungan antara Reza dengan David. Mereka tak pakai panggilan resmi. Di tempat kerja, panggilan nama seperti ini juga tak masalah. Tak jarang mereka juga ribut satu sama lain di depan k

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   HATI SIAPA YANG TAHU?

    "Amar, Caca akan melahirkan!"Cuma sebelum siapapun merespon, Alila sadar duluan. Darah segar pun mengalir begitu saja yang membuat Amar cemas, Alila memekik."Kenapa kau diam saja? Cepat bawa istrimu ke dalam!"Reza juga panik. Dia segera mungkin membuka ruangan dan memanggil dokter untuk mempersiapkan operasi kedua yang jaraknya bahkan tak lebih dari seperempat jam dari Rania yang baru selesai.Caca tidak bisa diminta lahiran normal karena masalah di kepalanya dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya.Sekarang saja masalah di otaknya belum sembuh betul. Ya memang kondisinya sudah lebih baik. Caca bisa bertahan mengingat seseorang lebih dari seperempat jam. Bahkan rekor, pernah setengah jam dia tak bertanya dan bisa fokus ke obrolan tanpa gangguan. Tapi tetap saja, lahiran normal ini resiko berat."Papa. Amar. Bisa tidak sih kalian tidak bolak-balik? Mengganggu penglihatanku saja!"Tadi saat Rania melahirkan, Reza masih bisa tenang hanya menggenggam tangan Alila dan merangkul putri

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu    MARBLE DEVAN

    "Aku tidak jadi bicara denganmu. Akan kupikirkan lagi bagaimana aku harus menyingkirkanmu!"Lagi-lagi jawaban yang membuat kepala David pening."Reza kau ingin aku mengundurkan diri kah?"Amar tak mengerti apa yang sedang mereka perdebatkan tapi sepertinya dia melihat sisi positif dari sikap David yang menekan Reza ini."Kau tidak perlu mengundurkan diri kalau Reza memang membenciku, David. Dia masih berpikir kalau aku ingin merebut Rania-""BUKAN HANYA RANIA!" Reza memekik."Kau pikir masalahku denganmu hanya karena itu? Aku membencimu karena kau selalu mengganggu hidupku, selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku."Bingung juga Amar mencernanya. Karena dia merasa tidak mengambil apapun dan bahkan dia sudah mengembalikan Rania kepada Reza.Dia tidak mengganggu hubungan mereka selama mereka bersama, dia tidak datang kecuali dia ingin mengecek DNA Caca barulah dia muncul."Sudah Amar, tidak perlu dipikirkan. Reza hanya cemburu tentang Marsha. Kau bersama dengan Marsha dari d

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SHADOW COMPANY

    "Kau jaga Marsha. Aku akan bicara dengan suaminya tentu dia sendirian di dalam kamarnya, temani dia."Tapi Reza tidak mengizinkan Alila ikut.Dan putrinya pun menurut meski saat ini David yang melihat ini dia menatap tak suka pada Reza."Kenapa kau?""Aku ikut kau bicara dengannya. Tapi jika kau berani mencoba mengganggunya maka aku akan menyelamatkannya Reza. Kau temanku tapi aku tahu kalau menyerang Amar adalah tindakan yang salah."Ini hanya sebatas kekhawatiran David kalau Reza akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh kakeknya Frederick dulu. Bersikap baik pada Rania tapi di belakang dia menusuk Rania. Membuat wanita itu kesulitan dan bahkan Frederick adalah orang yang patut disalahkan untuk semua kejadian yang menimpa Marsha.Tidak mungkin Marsha diculik dan mengalami luka di kepalanya yang parah jika Frederick melindunginya."Kau ingin menentangku?"Dan tentu saja pembicaraan ini terjadi setelah Alila keluar dan dia menuju kamar Caca dan Amar. Reza mengingin

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BIAR WAKTU YANG MENJAWABNYA

    "Papa?""Papa Reza, Marsha.""Sssh, Papa Rezanya Marsha, om Amar?""Hm, papanya Marsha. Papanya Marsha juga sudah kangen sekali dengan Marsha dan ingin sekali memeluk Marsha."Ada senyum dari wanita yang sedang ada dalam rangkulan Amar itu dan Reza juga menegang saat Amar mengatakannya.Tidak terbesit dalam pikiran Reza sama sekali kalau Amar akan membahas tentang dirinya pada Marsha dengan cara seperti ini setelah sebulan lebih Reza terus berpikir negatif tentang Amar dan cemburu padanya."Baca ini Reza."Amar memberikan handphone yang diambil David agar Reza baca.[Reza kemarilah. Putrimu yang ini juga ingin dipeluk olehmu. Dia memegang tanganku kencang sekali saat kau memeluk adiknya, Alila.]"Eh tentu Papa, kau harus memeluknya."Alila yang mengintip isi pesan itu, melepaskan diri dan dia khawatir sekali kalau kakaknya akan cemburu padanya.Dia meninggalkan Reza sendiri dan memberikan jarak agar papanya bisa mendekat pada Marsha di mana Amar juga memberikan jarak."Om Amar, dia pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BUAH CINTA YANG TAK DIHARAPKAN

    "Kenapa kau bicara begitu tentang Arthur? Kau siapa?" Caca sudah lupa lagi tentang siapa Alila.Tapi setiap kali membicarakan Arthur memang Caca selalu melindunginya dan ini yang membuat Amar tak setuju dengan rencana Alila."Tidak Alila. Aku tidak yakin. Kita akan melihat nanti seiring dengan berjalannya waktu.""Tapi kan ini sudah pasti. Dia menculikku!" sanggah Alila tak terima."Saat aku bertemu dengan mamamu untuk kedua kalinya dan dia hilang ingatan, tidak mengenal tentang Reza, aku sangat yakin sekali kalau papamu itu adalah orang yang sangat jahat. Dia menculik mamamu dan berusaha untuk membuat mamamu menyukainya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku bisa melihat kalau Reza tidak seburuk yang dikatakan oleh Giyan. Jadi kurasa waktu selalu bisa menunjukkan siapa orang itu sebenarnya. Hanya perlu menunggu saja."Amar mengembalikan semuanya pada kejadian itu dan matanya kembali menatap Reza."Amar kau tidak percaya padaku kah? Aku sendiri yang bicara dengan ayahnya!"Ketim

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SEBULAN BERLALU

    "Tidak Amar kau salah jika berpikir kalau Arthur adalah orang baik. Justru semua masalah ini diawali darinya!"Tapi saat itu juga Alila menepis semua pikiran Amar tentang kebaikan Arthur. Dia mencoba memblok dirinya dan tidak mau terbuai dengan perasaannya lagi.Dia yakin sekali Arthur adalah sumber permasalahannya. Pria itu sangat jahat padanya dan keluarganya. Alila hanya ingin memperingati dirinya untuk membenci Arthur."Alila, apa maksudmu?" tapi sebetulnya Amar tidak setuju"Lagipula dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah mendapatkan karmanya. Dia sudah mati. Jadi tak perlu dibahas lagi Amar."Reza kau berhasil menyingkirkan Arthur berarti sebentar lagi kau juga berusaha untuk menyingkirkanku karena keegoisanmu dan merasa dirimu yang paling benar. Tapi aku tidak akan pernah menyerah dan aku tidak akan pernah membiarkan Caca pergi dari hidupku. Apapun yang kau akan lakukan padaku, aku akan bertahan demi istriku.Cuma saat itu juga pikiran Amar memperingatkan dirinya kala

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CINTA DALAM SETIAP KONDISI

    "Tuan pasien sudah bisa dibawa ke ruangan opname. Dan kami akan membawanya sekarang."Melihat kondisi Caca yang sedang tertidur sudah mulai stabil lagi, perawat menginfokan. Lagi pula dia sudah ada di dalam ruang observasi lebih dari dua jam.Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk ingatannya agar kembali pulih seperti dulu. Tapi dari luka fisiknya tidak ada yang bermasalah. Luka di kepalanya juga stabil dan ini jadi pertimbangan dokter untuk memindahkan Caca ke kamar pasien.Dan kejadian ini berlangsung setelah kepergian Reza sekitar setengah jam."Baik. Kalau begitu silakan dipindahkan sekarang."Amar mengizinkan. Dan selama proses pemindahan dia tidak pergi ke manapun. Dia tetap menemani Caca di samping tempat tidurnya yang didorong oleh perawat ke ruangan opname.Amar juga hanya menunggu Caca di dalam ruangan itu sambil sesekali dia melihat handphonenya dan mengirim pesan untuk mengurus masalah bisnisnya juga.Bukan hanya masalah bisnis, ibunya yang ingin pamit pulang ke Indonesi

DMCA.com Protection Status