Anwar melayangkan tangannya di udara, kesal dengan sifat Aira yang tak bisa diatur, emosinya sudah meluap. Namun, ketika tangan Anwar akan menyentuh wajah Aira, ada sebuah tangan kekar yang menghalanginya."Tolong jangan kasar kepada istri saya," ucap Steven, lelaki itu datang tepat waktu ketika istrinya akan ditampar. Ia takkan membiarkan siapapun menyakiti istrinya, terkecuali Anwar, ayah dari istrinya sendiri.Anwar menghempaskan tangan Steven, lalu menatap lelaki itu dengan penuh amarah. Ia tak tahu mengapa Steven tiba-tiba muncul di rumahnya."Apa yang kamu lakukan di sini, Steven?" gerutu Anwar dengan rona wajah yang begitu masam."Saya ke sini untuk menjemput istri saya, tapi saya malah melihat Anda akan menyakitinya," jawab Steven dengan tegas.Anwar merasa semakin geram, tak suka dengan campur tangan Steven dalam urusan keluarganya. "Kamu tidak punya hak apa-apa di sini. Ini urusan keluarga kami sendiri.""Saya paham, Pak Anwar. Tapi sekarang Aira adalah istri saya, saya tida
Last Updated : 2024-01-11 Read more