Semua Bab Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir: Bab 91 - Bab 100

125 Bab

Bab 91. Merasa Dikhianati

Studio pemotretan itu bergetar dengan aktivitas yang sibuk. Cahaya sorotan memperlihatkan kemegahan setiap sudut ruangan, dan fotografer serta kru lainnya sibuk menjalankan tugas mereka. Aira, seorang model yang tengah naik daun, berdiri di tengah studio dengan penuh kepercayaan diri, memancarkan pesona yang selalu berhasil menangkap perhatian kamera.Setelah pemotretan selesai, Aira mengenakan gaun yang elegan dan meninggalkan set pemotretan menuju ruang tunggu. Pikirannya beralih pada Emily, pemilik agensi tempatnya bekerja. Aira memutuskan untuk menemui Emily untuk membahas proyek-proyek mendatang dan sekaligus memberikan kesan positif dari hasil pemotretan hari ini.Namun, ketika Aira sudah berada di depan pintu ruangan Emily, ia mendengar suara familiar yang menghebohkan suasana hatinya. Suara tertawa dan percakapan yang tampaknya sangat akrab mengisi ruangan. Aira mendengar nama Emily dipanggil dengan sebutan yang sangat tidak biasa: 'Mama.'Langkah-langkah Aira melambat, dan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 92. Rahasia Besar

Sebuah mobil Tesla berwarna solid black mendarat di depan sebuah perusahaan model berkelas. Steven memandangi istrinya, Aira, yang masih terdiam di sampingnya dengan ekspresi yang penuh beban pikiran. Ia merasa tidak tahu harus berbuat apa untuk meyakinkan Aira tentang pekerjaannya dan merestuinya pada pilihan yang terbaik.Mereka berdua memasuki lobi perusahaan model tersebut. Aira, seorang model sukses yang telah mencapai banyak pencapaian, namun kini dihantui oleh rasa kekecewaan dan keraguan. Steven menyadari bahwa tugasnya bukan hanya sebagai suami, tetapi juga sebagai pendengar yang setia."Dengar, Sayang," kata Steven dengan lembut ketika mereka berdua menuju ruang tunggu agensi. "Aku tahu ini sulit untukmu. Tapi bisakah kita bicarakan lebih lanjut sebelum kamu membuat keputusan yang besar ini?"Aira menoleh padanya dengan tatapan yang menggambarkan kesedihan. "Steven, aku merasa semua yang telah kubangun selama ini hanya menjadi puing-puing. Aku tidak ingin hidup dalam bayang-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 93. Mengingat Kebenaran

Steven menatap Aira dengan ekspresi penuh kekhawatiran. "Aira, itu tidak benar. Aku tidak tahu apa yang dia bicarakan."Aira terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Michael. "Apa maksudmu, Michael? Apa yang dia sembunyikan?"Michael tersenyum sinis. "Steven adalah ayah dari Veline, bukan aku.""Apa?" Aira terdiam, tak percaya dengan apa yang didengarnya."Iya, Aira, Steven adalah ayahnya."Deg!Aira merasa dunianya runtuh. Semua perasaan marah dan kecewa kini bercampur aduk dalam hatinya. "Tidak mungkin. Steven, itu tidak mungkin, bukan?" Aira menatap suaminya, mencari kepastian.Steven terlihat terkejut dan cemas. "Aira, ini tidak seperti yang kamu kira. Aku … aku tidak pernah bermaksud menyakiti kamu.""Jadi, selama ini kamu berbohong kepadaku?" Sakit yang Aira rasakan begitu dalam, ia tidak tahu mengapa semua orang menyembunyikan kebenaran darinya, tidak suaminya, maupun mantan kekasihnya.Aira menghadap Michael. "Aku tidak tahu apa yang kamu katakan itu benar atau tidak, karen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 94. Kepercayaan Yang Telah Hancur

Ketika Michael hendak melepas pakainya, tiba-tiba ia mendengar ponselnya berdering. Ia cepat-cepat menghentikannya dan meraih ponsel yang ada di dalam saku celananya."Sayang, sebentar, aku angkat telepon dulu," ujar Michael.Dengan cepat, Michael menjawab panggilan tersebut. "Halo.""Tuan Michael, ayahmu masuk ke rumah sakit.""Apa? Apa yang terjadi dengan Papa?" tanya Michael khawatir."Pak Carlos tiba-tiba pingsan di ruang kerjanya.""Baiklah, aku ke sana sekarang."Setelah menutup panggilan telepon, Michael menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku celananya. Dia melihat Aira yang masih berada di atas kasur dengan keadaan yang sudah berantakan."Sayang, aku harus pergi sekarang," ucap Michael."Tapi …""Aku tidak lama kok. Nanti aku kembali ke sini. Aku harus melihat keadaan Papa dulu di rumah sakit. Kamu tidak apa-apa kan aku tinggal sebentar?"Aira hanya mengangguk lemah. Michael mencium keningnya sejenak sebelum meninggalkan kamar.Setelah berkata demikian, Michael langsung ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 95. Jatuh Dalam Jurang

Aira mengusap kasar air mata yang jatuh di pipinya. "Apa kamu pikir aku ini ibu yang jahat, yang bisa membunuh anakku sendiri? Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu? Aku pikir kamu adalah seorang malaikat yang hadir dalam hidupku untuk memberikan warna yang indah, tapi aku salah. Aku salah menilai kamu, Steven."Steven menatap Aira dengan perasaan bersalah, menyesali semua perbuatannya karena telah merahasiakan rahasia besar kepada istrinya. Tangannya mencoba meraih tangan Aira, mencoba menggenggam erat dan meredakan emosi Aira yang sudah memuncak."Kamu pantas marah padaku, Aira, karena sudah merahasiakan kebenaran tentang Veline. Maafkan aku, meski aku tahu maafku tak pernah kamu terima, tapi hanya itu yang bisa aku katakan saat ini. Aku menyesal."Aira dengan kasar menghempaskan tangan Steven yang sedang menggenggamnya. "Aku tidak ingin lagi melihatmu, Steven!"Aira beranjak dari tempat duduknya, lalu melangkah keluar dari kamar. "Aira, kamu mau ke mana?" tanya Steven yang semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 96. Widya Bertemu Emily

Steven mengelus pipi Aira dengan lembut. Namun, tiba-tiba ia mendengar Aira mengigau."Michael," gumam Aira lirih.Satu kata yang keluar dari mulut istrinya membuat hati Steven teramat sakit. Rasanya seperti terjatuh ke dalam jurang yang dalam dan gelap, di mana semua rasa sakit dan kekecewaan berkumpul menjadi satu."Aira, kenapa kamu masih menyebut namanya? Apa selama ini kamu hanya mencintai Michael? Apa aku sama sekali tidak ada di hatimu?"Steven tersenyum getir, merasa dirinya hanya sebuah pelampiasan bagi istrinya. "Apa aku ini terlalu bodoh? Aku bahkan sudah mengira kamu mencintaiku, ternyata aku hanya pelarianmu saja."Steven mengusap kedua bola matanya yang sudah memanas, ia kemudian bangkit dari tepi ranjang meninggalkan Aira sendiri di kamar. Akan tetapi, ketika ia hendak menyentuh gagang pintu, ia kembali mendengar Aira mengigau."Steven …."Sejenak, Steven langsung menoleh ke arah Aira kembali ketika ia mendengar Aira memanggil namanya."Aku mencintaimu .…"Ketika mendeng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 97. Bertemu Anwar

Emily dan Widya memutuskan untuk makan siang bersama di restoran yang dipilih Emily. Mereka berdua duduk santai dan menikmati hidangan, percakapan mereka pun dimulai."Bagaimana kabarmu, Widya? Sudah lama sekali kita tidak bertemu," tanya Emily dengan ramah.Widya tersenyum. "Iya, Bu Emily. Saya baik-baik saja. Bagaimana dengan Bu Emily sendiri?"Emily menghela napas. "Aku baik, Widya. Tentang Steven, aku masih mencari tahu di mana keberadaannya. Sudah 26 tahun kami tidak bertemu, dan rindu ini semakin terasa."Widya melihat ekspresi kesedihan di wajah Emily. "Saya sangat mengerti, Bu. Tentu saja, Bu Emily masih merindukan Steven. Bu, saya ingin meminta maaf sama Ibu," tutur Widya.Emily merasa heran dengan perkataan Widya. "Minta maaf, untuk apa?""Sebenarnya, selama ini, Steven bersama saya."Deg!Jantung Emily terasa diremas kencang ketika mendengar perkataan Widya."Apa? Kenapa selama ini kamu membohongiku, Widya? Kamu bilang waktu itu Steven hilang entah ke mana! Jadi selama ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Bab 98. Pertemuan Emily & Steven

Anwar mengangguk pelan. "Sudah setahun ini, Aira. Dokter menyebutkan kondisi ini memburuk setiap harinya."Aira merasa dunianya runtuh. Setiap kenangan manis bersama ayahnya melintas dalam benaknya. Ia mencoba menahan air matanya yang mulai menetes."Papa, maafkan Aira. Maafkan Aira yang meninggalkan Papa sendiri. Aira tidak tahu bahwa Papa …"Anwar menyentuh lembut pipi Aira. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, Nak. Papa tahu kamu selalu berjuang dengan keras. Ini takdir, dan kita harus menerimanya."Sari mendekat ke arah Aira, mengelus bahu Aira, ia mencoba menahan tangisnya. "Anakku, kita harus bersama-sama menghadapi semua ini.""Aira sangat menyesal, Ma. Aira ingin bisa kembali ke waktu dulu dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama Papa."Anwar tersenyum lemah. "Waktu yang kita miliki bersama sudah sangat berharga, Aira. Jangan menyesal. Papa selalu bangga denganmu."Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan suasana haru mengisi ruangan. Aira mencoba menguatkan dirinya untuk menj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Bab 99. Kemarahan Michael

Mereka berdua duduk di teras rumah makan, tempat yang nyaman untuk berbincang. Steven masih mencerna informasi yang baru saja dia terima. "Aku tidak tahu harus berkata apa, Ma. Ini begitu mengejutkan."Emily meletakkan tangannya perlahan di pundak Steven. "Mama paham ini sulit untuk diterima, Sayang. Tapi setidaknya, kita sekarang sudah bersama lagi."Steven tersenyum tipis. "Bagaimana mungkin seorang ayah bisa melakukan itu pada anaknya? Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah."Emily menatapnya penuh pengertian. "Sudah banyak air yang mengalir di bawah jembatan, Steven. Yang penting sekarang adalah kita punya kesempatan untuk membangun kembali hubungan kita.""Aku juga tak bisa mempercayai Michael sebagai adik kandungku. Bagaimana ini bisa terjadi?"Emily menjelaskan dengan penuh kesabaran. "Meskipun kamu dan Michael memiliki konflik, tapi kalian tidak boleh melupakan bahwa kalian adalah saudara."Steven mengangguk pelan, mencoba menc
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Bab 100. Kepergian Aira

Aira berada di sudut ruangan, setelah mendengar percakapan yang terjadi di antara Emily dan Steven. Rasa kecewa dan pahit menyelimuti hatinya saat mengetahui bahwa keluarga yang selama ini di idamkannya ternyata hanyalah ilusi. Aira merasa dikecewakan oleh tiga orang yang seharusnya paling dekat dengannya.Emily dan Steven, ibu dan anak yang selama ini ada dalam kehidupan Aira, tak lain adalah bagian dari masa lalu yang semakin terungkap dengan begitu sangat pahit. Aira merasa seperti terjatuh ke dalam jurang yang gelap, tanpa tahu harus berbuat apa.Pikiran-pikiran memenuhi benaknya. Steven, suaminya sendiri, telah membohonginya sejak awal pernikahan. Suami yang dicintai selama lima tahun, ternyata menyimpan begitu banyak rahasia yang tak pernah Aira duga.Aira tidak bisa mengendalikan emosinya. Kekecewaan, amarah, dan kesedihan bercampur aduk dalam dirinya. Aira melangkah pergi dari ruangan itu, mencoba meredam emosinya, tapi setiap langkah yang diambilnya terasa begitu berat.Di da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status