All Chapters of Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir: Chapter 81 - Chapter 90

125 Chapters

Bab 81. Omong Kosong

Ketika Rita tiba di ruangan tersebut dan melihat Aira dan Michael yang sedang berada dalam jarak yang dekat, dia penasaran dan bertanya, "Kalian berdua sedang ngapain ada di sini?"Michael dan Aira melihat ke arah Rita dan Michael menjawab, "Tidak apa-apa, kami hanya sedang bersenang-senang." Dia memasukkan tangannya ke saku celana saat itu."Oh iya, hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku ingin mengajak semua karyawan di sini untuk makan siang bersama. Tolong kamu sampaikan kepada mereka," kata Michael."Beneran? Apa saya tidak salah dengar?" tanya Rita terkejut saat mendengar kabar bahagia tersebut."Tentu saja, kamu tidak salah mendengarnya," ucap Michael.Rita mengangguk. "Baiklah, Tuan Michael. Saya akan memberitahu semua karyawan lainnya. Mereka pasti akan sangat senang.""Jangan lupa seluruh karyawan wajib hadir karena aku tidak suka menerima penolakan," ujar Michael sambil melirik ke arah Aira yang hanya terdiam."Tuan Michael, tenang saja. Semua karyawan pasti akan ikut," kat
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Bab 82. Meminta Kompensasi

"Ada apa ini? Kenapa ada keributan di sini?" Steven bertanya seraya menghampiri meja tersebut.Ketika Steven dan Aryo sudah menyelesaikan rapatnya, mereka mendengar ada keributan yang berasal dari salah satu meja di restoran tempat mereka bekerja. Steven yang penasaran, memutuskan untuk menghampiri meja tersebut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Setibanya di meja tersebut, Steven terkejut melihat istrinya, Aira, sedang bersama mantan kekasihnya, Michael."Apa yang terjadi di sini?" tanya Steven sambil menatap para pelayan."Pak, kami salah meletakkan makanan. Kami minta maaf," sahut salah satu pelayan.Dengan ketidaksabaran, Michael berbicara dengan salah satu pelayan di restoran tersebut, karena makanannya tidak disajikan dengan benar. "Pelayan tidak tahu diatur, bagaimana bisa restoran ini mempekerjakan karyawan seperti kalian, aku akan memberikan rating buruk untuk restoran ini. Sekarang juga panggilkan pemilik restoran ini, aku akan meminta kompensasi kepadanya." ujar Mic
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

Bab 83. Salah Paham

"Kamu sudah pulang?" tanya Steven saat melihat istrinya, Aira, masuk ke dalam apartemen mereka. Aira mengangguk sambil melepas tas yang dipegangnya."Iya, tadi ada rapat," ujar Aira sambil meletakkan tas di atas meja dan membuka kotak aksesori untuk menaruh anting yang ia gunakan tadi.Saat melihat Steven memegang laptop di sofa, Aira merasa kesal dan langsung mengkritik keputusan sang suami yang menyetujui kompensasi yang diminta oleh Michael. "Kenapa kamu menyetujui kompensasi Michael? Harusnya kamu tidak perlu mengiyakan. Michael hanya ingin memerasmu saja," tutur Aira tanpa bisa menahan kekecewaannya.Steven meletakkan laptopnya di atas meja dan berdiri menghampiri istrinya. "Aku tidak ingin masalah ini terus berlarut-larut," ujarnya dengan tegas.Aira tidak bisa menahan emosinya. Ia mengatakan, "Steven seharusnya kamu lebih tegas pada Michael karena dia hanya ingin menindasmu saja." "Aku melakukan ini untuk restoran dan semua karyawan yang bekerja di sana, dan ini hanya kelalaian
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Bab 84. Pemotretan

Aira dan Steven sedang bertengkar di kamar, seketika itu juga, tiba-tiba mereka melihat Veline, putri kecil mereka berdiri di ambang pintu dengan wajah sedih. "Tidak apa-apa Sayang," kata Steven mencoba menenangkan hati Veline."Tadi Veline dengar Mama sama Papa sedang berantem," ucap Veline dengan suara lirih.Mendengar ucapan putrinya, Aira menghampiri Veline dan berjongkok di depannya. "Mama dan Papa hanya sedang berdebat, Sayang. Kamu belum tidur?" tanya Aira sambil menyentuh lembut kedua bahu Veline.Veline menggelengkan kepalanya sedikit malu. "Belum, Ma.""Tidak apa-apa, Mama akan tidur bersama Veline malam ini, ya?" Aira bangkit dari duduknya dan meraih tangannya pada tangan mungil Veline, mengajak putrinya berjalan menuju kamar Veline. Meninggalkan Steven sendirian.Sesampainya di kamar Veline, Aira membantu Veline mengenakan piyama dan membelai rambut putrinya dengan lembut. "Kenapa wajah kamu seperti itu, hmm?" Aira bertanya ketika melihat wajah putrinya masam."Mama sama P
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Bab 85. Peluncuran Produk

"Malam ini adalah jadwal peluncuran produk. Kamu harus datang," kata Michael membuat Aira menoleh padanya."Lalu, kenapa aku harus datang?" tanya Aira penasaran."Kamu harus hadir karena kamu adalah modelnya," jawab Michael sambil tersenyum manis."Tapi, bagaimana jika aku tidak mau datang?" tanya Aira ragu.Michael menghela napas. "Aku harap kau datang. Ini kesempatan besar untuk karir modeling-mu.""Maafkan aku, tapi aku sudah menolak undangan tersebut beberapa kali," jawab Aira sambil menatap Michael dengan tegas."Tapi ini adalah acara besar untuk perusahaanku. Dan kamu tahu betapa pentingnya peranmu sebagai model dalam acara tersebut," jelas Michael dengan lembut.Aira memandang Michael dengan ragu. Sebenarnya, dia tidak terlalu bersemangat dengan pekerjaannya sebagai model ketika ia bekerja sama dengan Michael. Dia hanya menerima tawaran itu hanya karena Emily. Wanita yang sudah membantunya menjadi model terkenal. Namun, kata-kata Michael terus bergema di telinganya. Ini bisa me
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab 86. Memaksakan Takdir

"Tentu saja, kami berdua memang memiliki hubungan, sejak kami duduk dibangku SMA," jawab Michael dengan tegas.Aira terkejut mendengar kata-kata Michael. Sejak kapan hubungan mereka menjadi buah bibir media?"Tunggu dulu, Michael. Kamu bilang, kalian berdua sudah memiliki hubungan sejak SMA?" tanya wartawan yang masih belum percaya."Iya, benar sekali," balas Michael sambil memandang Aira dengan wajah tenang.Beberapa saat sesi tanya jawab berlangsung, para wartawan terus mengeluarkan pertanyaan untuk keduanya. Aira memperhatikan Michael yang tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan desas-desus yang beredar tentang hubungan mereka."Wah, kalian berdua benar-benar pasangan yang sempurna. Bagaimana kalian bisa bertahan sejauh ini? Apakah kalian pernah mengalami masalah dalam hubungan kalian?" tanya wartawan tersebut."Setiap hubungan pasti memiliki masalah, tapi bagaimana caranya kita menghadapi masalah tersebut lah yang menjadi kuncinya," jawab Michael sambil tersenyum pada Aira.Melih
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 87. Kebenaran Akan Terungkap

Aira merasa lega ketika langkah kakinya melintasi pintu apartemennya setelah seharian penuh beraktivitas. Suasana tenang apartemen membawa ketenangan pada hatinya. Dia pun segera melepas sepatu dan jaketnya, meletakkannya dengan hati-hati di dekat pintu. Semilir angin malam yang masuk melalui jendela memberinya rasa segar, sementara cahaya lampu di ruang tamu menciptakan suasana hangat yang menyambutnya.Langkah Aira selanjutnya secara otomatis menuju kamar putrinya, Veline. Pintu kamar terbuka perlahan, dan cahaya redup lampu tidur menerangi wajah malaikat kecil yang sedang tertidur pulas. Aira tersenyum melihat ketenangan di wajah Veline. Dia meraih selimut yang tergeletak di sebelah kaki anaknya dan menutupinya hingga ke dada. Aira tak kuasa menahan kelembutan hatinya saat melihat anaknya yang begitu damai saat tidur.Setelah memastikan Veline nyaman dalam tidurnya, Aira mencium kening anaknya dengan lembut seolah memberikan perlindungan ekstra sebelum meninggalkan kamar putrinya.
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 88. Kesalahpahaman

Aira bergegas mempersiapkan diri, hatinya penuh kekhawatiran dan keraguan. Suaminya, Steven, telah menghabiskan semalam di restoran, meninggalkan Aira dengan rasa cemas dan pertanyaan yang belum terjawab. Michael, mantan kekasihnya, menciptakan kekacauan dalam hidup Aira dengan mengklaim bahwa mereka masih memiliki hubungan. Meskipun Aira tahu itu tidak benar, namun dirinya harus menjelaskan semuanya kepada Steven.Dengan hati yang berat, Aira memilih gaun biru tua yang menjadi favorit Steven. Sambil memeriksa dirinya di cermin, dia mencoba menyembunyikan kecemasan yang melingkupi dirinya. "Semoga Steven dapat memahami," gumamnya sambil menyusun rambutnya dalam keadaan gugup.Aira melangkah dengan cepat keluar dari apartemennya, langkahnya penuh keteguhan meski hatinya terasa berat. Udara pagi yang sejuk menyambutnya, dan cahaya matahari mulai menari di langit. Dia menuju mobilnya yang terparkir rapi di depan gedung apartemen. Mengambil kunci dari tasnya, Aira membuka pintu mobil dan
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 89. Lebih Baik

"Aira …" Steven hanya bisa berteriak, berharap istrinya tidak meninggalkannya begitu saja, namun percuma saja mobil Michael sudah berlalu dari hadapannya."Euugh! Sial!" umpat Steven kesal, sambil merapikan kemejanya yang sempat dikancingkan saat mengejar Aira. Ia merasakan kekecewaan dan penyesalan yang begitu mendalam, sementara Santi berdiri di sampingnya, mencoba mencari kata-kata untuk mengatasi situasi sulit ini.Sementara itu, di dalam mobil Michael, Aira duduk dengan wajah yang penuh ketegangan. Michael merasa sedih melihat bagaimana kejadian tersebut mempengaruhi mereka semua. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Michael dengan simpati.Aira menggelengkan kepala. "Aku hanya butuh waktu untuk merenung. Semuanya terasa begitu rumit."Michael mengangguk paham. "Jika kau butuh seseorang untuk berbicara, aku di sini."Sementara itu, di parkiran, Steven dan Santi masih terdiam. "Aku harus bicara dengan Aira. Aku harus menjelaskan semuanya," ucap Steven dengan tegas.Santi mengangguk. "
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 90. Sudah Lelah

Hari yang cerah memancarkan sinar hangat saat Michael dan Aira selesai sarapan pagi. Michael bersiap untuk mengantar Aira pulang, tetapi setelah setengah perjalanan, Aira menyuruh Michael untuk pergi ke sekolah anaknya, Veline. "Aku mau menjemput Veline saja, bisakah kamu putar arah?" pinta Aira.Michael yang mendengar itu terkejut. Apakah dia tak salah dengar? Apa Aira akan mempertemukannya dengan Veline? Pikir Michael dalam kebingungannya."Kamu serius?" tanya Michael."Aku serius," ucap Aira sambil menganggukan kepalanya. Akhirnya, Michael pun setuju dan memutar arah mobilnya untuk menuju sekolah Veline. Dan suasana di dalam mobil terasa canggung. Aira memutuskan untuk memberi penjelasan pada Michael."Michael, aku rasa saatnya Veline bertemu denganmu. Biarkan dia mengira kamu sebagai temanku saja," kata Aira dengan suara pelan.Michael mengangguk, mencoba memahami situasi yang semakin rumit ini. "Aku mengerti, Aira. Tapi bagaimana dengan Steven? Apakah dia akan setuju?"Aira menar
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status