Share

Bab 71. Jangan Kasar

Aira memasuki rumah orang tuanya dengan hati yang hancur, ia hanya berharap ayahnya akan membantunya mengatasi kesusahan yang dihadapinya.

Widya, ibu mertua Aira, tersentak melihat wajah menantunya terasa flat dan muram. "Aira, apa yang terjadi, Sayang?" tanyanya dengan keheranan.

Menantu kesayangannya itu menatap ke sekitar, mencari keberadaan ayahnya. "Bu, apakah Papa ada di rumah?" tanya Aira dengan nada berat.

Widya menjawab, "Pak Anwar ada di taman belakang, Aira."

Dengan cepat, Aira melangkah menuju taman, ekspresi wajahnya menunjukkan kepedihan dan kepasrahan. Dia mendambakan pertemuan dengan ayahnya untuk mengungkapkan situasi buruk yang mereka hadapi.

Ketika sudah berada di taman belakang, Aira melihat ayahnya yang sedang duduk santai di kursi taman sambil membaca koran. Aira memutuskan untuk berbicara dengan ayahnya. "Papa," serunya dengan suara lembut.

Ayahnya menoleh, ia melihat putrinya yang tengah berjalan ke arahnya. "Aira." Ia lalu meletakkan koran dengan perlahan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status