Aira memasuki kamarnya ketika sudah selesai memasak, meskipun mereka sudah memiliki asisten rumah tangga. Akan tetapi, ia tak pernah lupa akan tugasnya untuk menjadi seorang istri. Meskipun pekerjaannya sebagai model kadang menyita waktunya dan jarang sekali berada di rumah. Namun sebisa mungkin, Aira menyempatkan diri untuk pulang."Sayang, apa hari ini kamu akan ke tempat kerja?" tanya Aira ketika melihat Steven sedang mengenakan kemejanya."Iya, hari ini aku akan pergi ke restoran, ada banyak hal yang harus aku urus di sana," jawab Steven sambil mengancingkan kemejanya.Aira berjalan ke arah Steven, ia membantu mengancingkan kemeja suaminya. "Apa Veline sudah bersiap?" tanya Steven sambil memandangi Aira yang menyematkan kancing kemejanya.Aira mengangguk sambil fokus dengan kemeja suaminya. "Sudah, dia sudah selesai mandi dan mengenakan seragam sekolahnya.""Baguslah, hari ini aku yang akan mengantarnya.""Baiklah, aku juga harus cepat-cepat ke kantor," kata Aira yang sudah menye
Mata Aira hampir meloncat keluar saat melihat siapa yang datang, seseorang dari masa lalunya, yang pernah dekat dengannya, dan juga orang yang telah menghancurkan hidupnya sekarang berdiri di hadapannya."Michael," gumam Aira pelan. Dia tidak pernah membayangkan akan bertemu mantan kekasihnya lagi setelah 5 tahun berlalu. Lelaki yang sudah menorehkan luka yang begitu dalam, tak pernah ia bayangkan kini akan hadir kembali dalam hidupnya.Aira merasa jantungnya terasa berdebar kencang. Michael adalah mantan kekasihnya, dan mereka telah berpisah dengan cara yang tidak menyenangkan. Tentu saja dia tidak ingin melihatnya lagi, tetapi di sini, lelaki itu berdiri tepat di depannya, seperti hantu dari masa lalu yang kembali muncul."Aku mendengar bahwa ada seseorang yang ingin tahu siapa pemilik dari sabun kecantikan itu. Aku adalah Michael William Bradley, pemilik sabun kecantikan dari perusahaan AM, dan kita akan bekerja sama dengan Emily Model Agency," kata Michael dengan senyum menyeringa
Tidak lama kemudian, Michael mendengar pintu ruangan terbuka. Ia segera meletakkan bingkai tersebut kembali di atas meja.Mata Aira sontak membulat ketika melihat kehadiran Michael di ruangannya. "Sedang apa kamu di sini?" tanyanya dengan nada tajam.Michael berjalan mendekati Aira, dan menatapnya dengan tatapan yang sama tajamnya. "Apa ada masalah kalau aku ada di sini, Nona Aira Putri Adiwijaya?""Ini ruangan milikku, dan aku tidak mengizinkan siapapun masuk, terkecuali kamu!" Aira berdesis, sambil mengepalkan tangannya dan menahan emosi yang mungkin sebentar lagi akan meletus dari dalam dirinya.Michael hanya tersenyum sinis melihat reaksi dari mantan kekasihnya itu. "Kamu belum berubah, selalu saja jadi orang yang emosional, Aira.""Aku tidak peduli, pergi dari sini sekarang juga!" Aira menunjuk pintu, berharap agar Michael bisa segera pergi dari ruangannya. Namun, Michael justru hanya bersedekap dada."Tunggu sebentar, Aira," ucap Michael sambil menyentuh kedua bahu Aira."Jangan
Steven yang tengah sibuk menatap layar laptopnya, tiba-tiba terganggu oleh kehadiran Aira yang baru saja masuk ke dalam kamar. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke pintu dan tersenyum manis kepada istrinya. Namun, ia melihat begitu jelas bahwa Aira sedang terbebani dengan sesuatu, terlihat dari wajah murung istrinya. "Sayang, kamu sudah pulang?" tanya Steven dengan nada cemas."Steven, dia sudah kembali," jawab Aira dengan suara redup.Steven tersentak mendengar kata-kata Aira. "Dia sudah kembali? Siapa yang kamu maksud?" Steven bertanya dalam kebingungannya."Michael, Steven. Dia yang menjadi pemilik sabun kecantikan itu," ungkap Aira dengan mata yang berkaca-kaca.Steven terdiam. Ia tidak menyangka kalau mantan dari istrinya itu akan kembali lagi dalam kehidupannya. Lebih menyedihkan lagi, ia meminta Aira menjadi model untuk produk kecantikannya. Namun, Steven tidak ingin menunjukkan kelemahan di depan Aira. "Duduklah, aku ingin mendengar lebih lanjut," ujar Steven seraya meminta Air
Andre dan Michael telah lama tak bertemu sejak terakhir kali mereka bersua lima tahun yang lalu. Keduanya berteman baik sejak duduk di bangku SMA dan Andre merasa sangat senang ketika mengetahui bahwa sahabatnya itu sudah kembali ke Indonesia. Tanpa ragu, Andre segera ingin bertemu dengan Michael. Saat melihat Michael sedang duduk sendirian di bar, Andre menghampirinya dan mengucapkan salam sambil memberikan high five."Halo, bro! Aku gak nyangka bisa ketemu kamu di sini," kata Andre dengan bahagia.Michael terlihat senang melihat temannya itu. Dia memegang gelas kecil di tangannya dan menenggak air tersebut, lalu bertanya, "Kenapa? Apa kamu tak merindukanku?"Andre tertawa mendengar pertanyaan tersebut dan berkata, "Tentu saja merindukanmu! Siapa yang tak merindukanmu?"Lalu, Michael bertanya tentang kabar Andre. "Bagaimana kabarmu? Aku dengar kamu sudah menjadi ketua manajemen," kata Michael.Andre duduk di samping Michael dan menjawab pertanyaannya. "Ya, seperti yang kamu lihat. Yah
Aira melangkah dengan elegan memasuki kantor tempatnya bekerja, sepatu hak tinggi yang dipakainya menghasilkan bunyi yang khas dari langkah kakinya di lantai. Ketika dia sudah sampai di lobi, dia langsung bertemu dengan Rita, sekretaris dari Emily."Bisa kita bicara sebentar, Aira?" pinta Rita."Ada apa?" tanya Aira dengan ekspresi datarnya."Aku hanya ingin bicara sebentar denganmu," jawab Rita."Bicaralah," ucap Aira acuh tak acuh.Rita menghela napas kesal ketika melihat sikap Aira yang seperti itu."Aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa kerjasama agensi kita dengan perusahaan AM Group itu sangat berarti bagi Bu Emily. Bahkan Bu Emily sendiri yang merekomendasikanmu sebagai model utama. Tapi sepertinya kamu tidak menghargai itu. Bahkan sepertinya kamu lupa bahwa selama ini kamu bisa ada di sini itu karena Bu Emily. Kalau aku jadi Bu Emily, aku pasti sudah menendangmu dari agensi ini. Kamu sombong dan tidak tahu berterima kasih, kamu tidak layak ada di sini!" ucap Rita dengan nada ka
"Michael, silakan masuk." Emily mengundang Michael untuk masuk saat masih berada di ambang pintu."Duduklah, " pinta Emily kepada Michael, menyuruh duduk saat memasuki ruangan kerjanya. "Terima kasih." Michael mengucapkan terima kasih dan duduk di samping Aira, yang merasa sangat gugup dengan kedatangannya. "Apa ada yang ingin kamu sampaikan, Michael?" Emily langsung menanyakan tujuan kedatangan Michael ke sini."Saya ingin tahu lebih lanjut tentang kerja sama kita. Saya berharap model Anda dapat berpikir rasional tanpa membiarkan kepentingan pribadi menjadi beban bagi bisnis kita," ungkap Michael sambil melirik ke arah Aira."Begini, Michael, Aira bilang dia butuh waktu untuk memikirkan kerjasama ini." Emily kemudian menjelaskan kepada Michael bahwa Aira membutuhkan waktu untuk memikirkan kerjasama mereka. Namun, Michael merasa kalimat waktu itu seperti menyia-nyiakan uang bagi bisnisnya."Bagi saya waktu itu seperti uang yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Saya tidak bisa menu
Ketika Rita tiba di ruangan tersebut dan melihat Aira dan Michael yang sedang berada dalam jarak yang dekat, dia penasaran dan bertanya, "Kalian berdua sedang ngapain ada di sini?"Michael dan Aira melihat ke arah Rita dan Michael menjawab, "Tidak apa-apa, kami hanya sedang bersenang-senang." Dia memasukkan tangannya ke saku celana saat itu."Oh iya, hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku ingin mengajak semua karyawan di sini untuk makan siang bersama. Tolong kamu sampaikan kepada mereka," kata Michael."Beneran? Apa saya tidak salah dengar?" tanya Rita terkejut saat mendengar kabar bahagia tersebut."Tentu saja, kamu tidak salah mendengarnya," ucap Michael.Rita mengangguk. "Baiklah, Tuan Michael. Saya akan memberitahu semua karyawan lainnya. Mereka pasti akan sangat senang.""Jangan lupa seluruh karyawan wajib hadir karena aku tidak suka menerima penolakan," ujar Michael sambil melirik ke arah Aira yang hanya terdiam."Tuan Michael, tenang saja. Semua karyawan pasti akan ikut," kat