"Akh. Sakit," rintih Aira sambil mencengkram erat dadanya. "Kenapa, Ai?" Buru Daren."Dada ku sakit sekali, seperti di tusuk-tusuk," urai Aira."Tubuh ini sudah mencapai batasnya," jelas Vincent. "Aira, panggil Aileen. Bangunkan dia!""A—aku tidak tahu caranya," rintih Aira diantara rasa sakit yang sangat."Pejamkan matamu dan berkonsentrasi lah, panggil Aileen keluar," bimbing Vincent.Aira mengikuti instruksi Vincent. Memejamkan matanya dan berkonsentrasi untuk memanggil jiwa yang tertidur lelap di balik alam bawah sadarnya.'Ai, kamu dimana? Bangunlah,' batin Aira."Aileen!"Dalam sepersekian detik tubuh Aira terlempar keluar dari raga Aileen bersamaan dengan luruhnya tubuh lemah itu ke dalam pelukan Bagas. "Aileen!" Aira dan teman-temannya menjerit ketakutan saat melihat tubuh itu terkulai lemah tak berdaya."Sial!" Desis Vincent panik. "Raganya kosong." Teriaknya sambil memperhatikan sekeliling, memastikan tidak ada roh yang mendekati raga Aileen.Daren menyentuh titik nadi d
Read more