Selamat membaca."Kau sudah pulang?" tanya Sania, terbangun dari tidurnya karena sentuhan tangan seseorang diwajahnya. Ia menebak itu adalah Luke, dan tebakannya benar.Luke diam menatap Sania. "Sania.""Hm?""Apa, kau merasakan adanya penderitaan?"'hahaha' Sania tertawa mendengarnya. "Kenapa harus menderita? Suamiku kaya, punya segalanya meski agak sedikit emmm, " Sania tak berani melanjutkan kalimatnya. "Sedikit apa Sania?""Sedikit terlalu serius, dingin, dan juga berwibawa." Luke tersinggung. "Tapi tidak apa-apa, selama kau punya kuasa dan juga uang. Aku tidak akan mengikhinatimu.""Kau berkata seolah kau tidak akan pergi setelah aku mendapatkan segalanya. Padahal pada kenyataannya, kau akan meninggalkanku karena kekuasaanku." Pikir Luke membatin—dia tidak bisa menyembuyikan tatapan penuh kekecewaannya dari Sania.Dan entah kenapa, Sania merasa ada yang aneh dari pria yang sedang duduk menatapnya dengan tatapan aneh saat ini. "Kau sakit?""Tidak.""Tapi mata terlihat memerah." S
Read more