Selamat membaca.Beberapa saat kemudian, Luke terlihat sedang mengosok pipinya yang merah karena ulah Sania. Juga karena dirinya yang sengaja menggoda Sania dalam situasi seperti ini."A-aku tidak bermaksud memukulmu, aku hanya, sedikit takut pada apa yang baru saja kau lakukan." terang Sania, menyalahkan Luke atas semua tindakannya barusan.Tidak benar tapi Sania juga tidak salah, kini ia menatap pipi Luke sigkat. Terlihat jelas kalau Sania merasa sangat bersalah sekarang.Tetapi Luke malah tersenyum aneh pada Sania. Lalu bertanya, "jadi, istriku takut pada suaminya?" tanya Luke, ia menatap Sania dalam-dalam.Minder, tetapi juga tersipu malu. Sania mencoba menjaga jarak dari Luke, agar ia tidak semakin tenggelam dalam mata bersinar milik Luke."A-aku tidak takut, tetapi tadi itu sedikit berbahaya." ucap Sania."Aku bisa menahan hasratku." Balas Luke.Namun Sania tak percaya. Dan malah bergumam, "mana ada hasrat yang bisa di tahan seorang pria? Dan jika ada, semua hanyalah kebohongan
Baca selengkapnya