Selamat membaca."Anak?" Sania tersenyum berdesis. Tapi Luke terlihat begitu serius saat menatapnya. "Aku masih cukup kuat untuk memberukannya jika kau mau." sambung Luke.Namun ekspresi Sania tidak menunjukan ketertarikan, atau rasa senang sedikit pun. "Lihatlah hubungan kita, kau, tidak boleh asal mengatakan itu Luke." jelas Sania."Kenapa tidak?""Bagaimana kalau aku memanfaatkan apa yang baru saja kau katakan?" tanya Sania lagi. Malah terdengar seperti wanita tak baik-baik, yang menggunakan anak demi harta. "Aku masih membencimu beberapa saat yang lalu—"Namun belum sempat melanjutkan ucapannya. Luke malah menambahi, "kita masih baik-baik saja. Dan jika kau menginginkan seorang anak maka akan ku berikan, bahkan jika kakek menentangnya.""Ini bukan soal anak Luke." "Lantas apa, tanggung jawab?" Luke terlihat marah sekarang. "Aku akan bertagung jawab jika kau menginginkannya Sania, aku akan membuatnu bahagia sesuai janjiku.""Kau berlebihan.""Aku rela melakukan apapun untuk part
Selamat membaca.Perusahaan Nagatama, adalah perusahaan yang didirikan oleh keluarga Conan dan dijalankan dari generasi ke generasi. Sangat terkenal, dan sangat populer.Bahkan, untuk seorang pekerja magang sekalipun. Menginjakan kaki mereka ke dalam gedung ini adalah sebuah anugrah, karena sekali kau masuk, maka kau akan keluar dengan pilihan. Kebanggaan atau kematian, untungnya pilihan kedua sering tak di ekspos untuk kepentingan perusahaan.Dan sekarang, Sania berada di antara orang-orang sibuk berkeliaran dengan wibawa. Di bawa sinar lampu terang, yang membuat siapa saja lupa kalau hari ini sudah malam jika tidak melihat ke arah jam dinding yang sangat besar.Sania terpukau selama beberapa saat. "Kami tidak pernah melihat Anda! Anda siapa?" tanya salah satu Satpam, ia melihat Sania dengan tatapan merendahkan.Pasalnya, Pakaian dan keadaan Sania sekarang. Seperti seorang yang tersesat aja."Ah, saya Sania. Pekerja baru disini."Dia terlihat ingin tertawa saat mendengar jawaban Sani
Selamat membaca.Pukul 04:00 dini hari. Sania terlihat keluar dari perusahaan sembari menepuk pundaknya dengan mengepalkan tangannya. Badannya terlihat lemas, matanya terlihat lelah. "Kau aman kan?" tanya Lisa sembari menyenggol Sania. Sania tersenyum sebagai jawaban, sebelum mereka berpisah begitu saja. Bahkan Sania tak bisa mengajak Lisa makan bersama karena mulutnya terasa seperti tertahan oleh sesuatu.Dret!Dret!Ponsel Sania bergetar, ketika ia ingin singgah untuk makan mie hangat."Halo?""Kau masih masuk bekerja, tidak kusangka kau begitu serakah?!" "Ini?"Sania menjauhkan pinselnya dari telinganya untuk melihat nomor yang tidak di kenal, dengan suara wanita yang sangat elegant."Siapa?""Cantik, namun sedikit bodoh. Aku jadi benar-benar menginginkanmu sebagai menantuku, dan apa yang aku inginkan. Akan aku dapatkan."Menantu. Itu berarti. "Oh selamat malam nyonya, apakah ini adalah ibu Luke?" tanya Sania penasaran."Benar. Kau sangat pandai menebak, ah. Satu lagi apa kau su
Selamat membaca.Sania mengerjap-gerjapkan matanya, mencari kesadarannya kembali setelah dipukul habis habisan karena melawan untuk dibawa oleh bawahan Luke Conan. Suaminya sendiri—meski pernikahan mereka terbilang main-main, tetapi mereka tetap berstatus sebagai suami istri.Gelap.Sania mencoba untuk berjalan meraba-raba, dan memastikan di mana dia berada sekarang. Salam kondisi ketakutan dan kesakitan, Sania sadar kalau ini bukanlah penjara atau ruangan khusus. Ini hanya…Ketika lampu dinyalakan. "Kamar? Tidak, ini adalah apartment mewah di lantai paling tinggi!" tebak Sania. Bruk!Kaki Sania akhirnya menyerah, begitu juga dengan tubuh Sania. Luka akibat benturan dan pukulan pada tubuh Sania, mungkin membuat luka dalam. Yang rasanya sangat menyakitkan.'aku, ingin pulang. Hugo.'Hiksss… Sania akhirnya tak bisa membendung air matanya. Merintih, menangisi akhir dari takdirnya.Tap!Tap!Tap!Suara pintu terbuka, diikuti oleh munculnya seseorang yang tidak lain adalah Luke Conan.Dia
Selamat membaca.Suara yang begitu kuat, seakan terjadi sesuatu dalam ruangan pasien bernama Sania Allegra. Membuat para dokter cemas, tapi mereka ragu."Sudahlah, kita periksa saja apa yang terjadi."Para bodyguard saling menganggukan kepala mereka, sebelum membuka pintu dan…."Tuan?!"Sania dan Luke menolehkan kepala mereka ke arah pintu, meski posisi mereka saat ini adalah saling memelutkan selang infus pada leher masing-masing."Keluar!" perintah Luke dengan suaranya yang lantang. "AKU BILANG KELUAR SEKARANG JUGA!""Ba-baik."Mereka tidak mengerti dengan jalan pikiran Luke, karena jelas-jelas saja Sania mencoba untuk membunuh Luke meski mereka tahu kalau Luke tak mungkin kalah oleh Sania yang baru saja sadar dan masih berada dalam pengaruh obat.Tapi, tetap saja membuat mereka gila.BRAK!PRANGGG!Kepala Sania membentur meja tamu, dan Luke berdiri sembari melempar selang infus yang membuat lehernya memiliki tanda keunguan."Tidak tahu terima kasih!" bentak Luke.Dia lalu menarik S
Selamat membaca."Luke, kenapa kau membiarkan wanita itu tetap sebagai bidakmu? Bukankah kau tahu kalau kakekmu, Hugo dan juga ibumu memiliki semacam hubungan special. Dan belum lama ini, Divisi penasaran menanyakan bahkan mencari dimana Sania Allegra tanpa diminta. Bukankah, dia akan mengancam jalannya rencanamu?" tanya Darrel, kaki tangan Luke. Alias pengawas Sania, karena Luke tak bisa membiarkan Nael yang juga menyukai Sania tahu siapa Sania."Dia terlalu berharga."Itu karena Lukekah yang melatih Sania, membuang uang dan waktu hanya untuk mengajari Sania cara menjadi istri yang sempurna."Tapi senjata itu sudah rusak.""Tidak apa-apa, kita perbaiki saja.""Maksudmu?""Operasi tingkat satu sudah berhasil, sekarang hanya tinggal menjinakkan harimaunya saja!" Luke menjelaskan sambil menyeringai, yang membuat Darrel bahkan takut juga tak menyangka kalau Sania Allegra berakhir sebagai ambisi Luke untuk mendapatkan aset keluarga Conan."Jadi maksud dari semua dokter bedah plastik itu…
Selamat membaca.Menjadi jahat atau menjadi lemah lembut, nyatanya tak membuat sikap Luke Conan berubah. Dan yang harus Sania lakukan adalah patuh, karena bagi dunia ini. 'aku sudah mati' batin Sania Allegra.Di balkon rumah sakit, memejamkan mata. Merasakan angin perkotaan menerpa wajahnya. Sania membuka matanya sesaat setelah sebuah tangan jatuh di bahunya.LUKE CONAN, Sania bahkan kesal pada pria tidak waras, sykopat dan pemaksa itu."Kau sudah dengar berita hari ini?" tanyanya, duduk di sampingku sembari meletakan nampan bersisi teh, gula, dan juga cangkir kosong.Dia menumpahkannya pada dua cangkir keramik yang indah. Lalu menyodorkannya pada Sania."Ya." jawab Sania.Sania menyeruput teh yang rasanya begitu nyaman saat masuk ke tenggorokan, namun yang menyeduhnya terlihat sangat pahit.Setelahnya. Luke tiba-tiba saja merebut cangkir milik Sania.Itu membuat Sania kebingungan. Namun saat melihat Luke memilih minum di cangkir yang sama, membuat Sania memutar bola matanya tak pedul
Selamat membaca."Mengkhinati? Tentu saja tidak!" tentangku. "Ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu saat ini, aku hanya ingin mencari tahu apa yang terjadi di masa lalu. Tidakkah kau mau membantuku?""Sania aku tidak bisa membantumu.""Kau tidak percaya padaku? Darrel aku putus asa, hidupku hancur, tubuh dan wajahku tidak lagi milikku, aku dalam kuasa orang lain, dan telah di nyatakan mati. Apakah kau tidak kasihan, pada seorang wanita yang perkosa setiap malam, yang bahkan setiap makanan dan minum yang masuk di atur oleh orang lain. Aku kehilangan jati diriku, aku. A-aku hanya menginginkan kepercayaan dan cinta. Aku hanya sedikit keras kepala, tapi bayarannya sangat mahal. Dan hukuman untukku, tidakkah kau melihatnya." jelas Sania panjang lebar, mencoba untuk meyakinkan Darrel akan kondisi dan perasaannya sekarang.Akan tetapi Darrel mengelengkan kepalanya tak setuju. "Maafkan aku, karena harus menutup mataku akan apa yang telah terjadi padamu. Tapi Sania, cobalah untuk perca