Share

Benang merah yang indah

Selamat membaca.

Pukul 04:00 dini hari. Sania terlihat keluar dari perusahaan sembari menepuk pundaknya dengan mengepalkan tangannya. Badannya terlihat lemas, matanya terlihat lelah.

"Kau aman kan?" tanya Lisa sembari menyenggol Sania.

Sania tersenyum sebagai jawaban, sebelum mereka berpisah begitu saja. Bahkan Sania tak bisa mengajak Lisa makan bersama karena mulutnya terasa seperti tertahan oleh sesuatu.

Dret!

Dret!

Ponsel Sania bergetar, ketika ia ingin singgah untuk makan mie hangat.

"Halo?"

"Kau masih masuk bekerja, tidak kusangka kau begitu serakah?!"

"Ini?"

Sania menjauhkan pinselnya dari telinganya untuk melihat nomor yang tidak di kenal, dengan suara wanita yang sangat elegant.

"Siapa?"

"Cantik, namun sedikit bodoh. Aku jadi benar-benar menginginkanmu sebagai menantuku, dan apa yang aku inginkan. Akan aku dapatkan."

Menantu. Itu berarti. "Oh selamat malam nyonya, apakah ini adalah ibu Luke?" tanya Sania penasaran.

"Benar. Kau sangat pandai menebak, ah. Satu lagi apa kau su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status