Share

Untuk nanti

Selamat membaca.

Sania tidak tahu apakah ini adalah anugrah atau bukan, terlibatnya dia dengan Luke. Lalu kekasih baik hatinya tak seperti yang ia bayangkan.

'sebenarnya aku merindukan Hugo, tetapi mataku terus tertuju pada Luke.' memangnya Sania boleh memiliki pemikiran begitu?

Mencintainya, mungkinkah akan menghancurkan dia? Jujur Sania tidak tahu harus kemana sekarang?

"Sudahi sedihmu, cobalah." Luke menarik pelan tangan Sania, sebelum ia menyematkan cincin dengan permata merah di atasnya. Cantik dan elegant, dan terlihat sangat mahal.

Sania lalu menatap Luke, sebelum tatapannya tertuju pada beberapa mata cincin lain yang memiliki warna lebih ringan dan tak mencolok. Lantas mengapa ia memilih yang berwarna merah.

"Warnanya agak…."

"Di sebagian cerita, merah adalah warna yang penuh dengan tragedy. Namun di sebagian ingatan, warna merah selalu ada. Meski, kenangannya penuh dengan hal yang buruk." ucap Luke, tersenyum lembut pada Sania.

'Kadang membuat aku terbang, namun kadang membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status