Share

Bukan hari yang buruk

Selamat membaca.

Melihat seorang wanita cantik dan muda menangis, membuat keluarga yang begitu Sania rindukan itu mendekatinya dengan perasaan bingung.

"Anda baik-baik saja Nona?"

Mereka jelas khawatir, tetapi mengapa hari Sania terasa sangat sakit? Mungkinkah karena yang sedang mencemaskannya adalah keluarganya, ataukah musuhnya.

"Kalian terlihat sangat baik." puji Sania, mencoba untuk tersenyum. "Putri kalian pasti akan merasa sangat bangga." lirih Sania sembari tersenyum.

"Iya, tentu saja."

Mereka peduli. Apakah karena Sania menggunakan gelang mahal?

"Ah, ini … aku ingin memberikan kalian ini."

"Apa ini?"

Mereka mengerutkan kening mereka saat menerima gelang tangan Sania. Kemudian mata Sania dan ibunya bertemu, "untuk putrimu." pancing Sania. "Kau akan memberikannya pada putrimu? Ini adalah jadiah dan juga berkat."

Sania ingin memastikan sesuatu.

"Tentu." ucap ibunya.

Setelahnya keduanya berpisah, yang lainnya dengan perasaan senang. Namun yang satunya malah pergi dengan perasaan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status