Tawa lebar gadis berambut pendek di depannya membuat Delotta cemberut. Seolah-olah apa yang Delotta ceritakan adalah sebuah lawakan. "Untung lo nggak diseret keluar kayak kambing," ujar Tya, di sela tawanya. Tya Anggesta, gadis berambut pendek dengan tone kulit kecoklatan itu teman akrab Delotta sekaligus teman satu kuliahnya. Mereka lulus bersama, tapi Tya lebih beruntung karena sudah mendapat pekerjaan. "Malu tau. Tapi suer, dia ganteng banget.""Tapi tua.""Ish! Matang, bukan tua. Lo nggak liat aja sih.""Jadi, setelah liat dia selera cowok lo berubah?" Tya bersedekap tangan dan mengangkat kedua alisnya. "Ya, enggak juga, sih." Ada nada ragu dari ucapan gadis 22 tahun itu. Pria tampan itu memang sudah tua, ah bukan. Matang. Ngomong-ngomong soal tua papanya jauh lebih tua. Delotta belum sempat tahu namanya, karena begitu berhasil keluar dari kamar super mewah itu, dia langsung izin ke papanya untuk pulang bersama Pak Budi, supir di keluarganya. Ranjang berderit ketika Delotta m
Read more