Tidak ada perubahan yang berarti. Semua aktivitas sang papa berjalan seperti biasanya. Delotta sampai harus terus memelototi Ricko, mencoba mencari tahu sesuatu yang sedang berusaha pria itu sembunyikan. Delotta menyatukan alis, lalu matanya menyipit, rahangnya sesekali bergerak. Saat ini dia sedang memperhatikan Ricko yang tengah bicara di telepon dengan seseorang, entah siapa. Yang jelas ketika menerima panggilan itu, lelaki itu menyingkir dari Delotta. Sesuatu rahasia. Iya, pasti. Dengan rasa kepo luar biasa, gadis itu menempelkan telinga ke permukaan pintu ruang kerja Ricko. Menajamkan telinga semampunya. Hingga suara Ricko yang samar-samar terdengar. "Syukurlah, jadi kamu bisa pulang kapan?" Suara Ricko berhasil Delotta tangkap. "Tolong jaga pola makan. Aku akan makin bersalah kalau kamu sakit begini." Kerutan di dahi Delotta makin terlihat jelas. Bibirnya yang mengerucut bergerak-gerak : siapa yang sakit? "Nanti, jika momennya pas. Yang penting kamu banyakin istirahat dan
Last Updated : 2023-11-05 Read more