Lagi dan lagi, kata-kata ‘ceraikan Keyra‘ membuat hati Afnan terasa berdenyut nyeri, ia hanya diam seribu bahasa, tidak menjawab permintaan kakeknya.“Sudah kuduga, kamu diam, dan aku tahu isi hatimu, kalau begitu keluarlah dari kamarku dan temui ibu mertuamu, katakan padanya, untuk menjalani hukumannya, mungkin dua tahun, cukup untuk memberi pelajaran pada wanita bar-bar sepertinya,” gertak Kyai Damar.Sementara itu di Rumah Sakit Parja Hospitaly, Keyra sudah sadar dari pingsannya, terlihat Pram, masih menunggunya.“Dokter Pram, Anda masih disini?”“Iya Key, aku khawatir dengan keadaanmu, kamu tiba-tiba pingsan,” jawab Pram yang masih duduk di sofa samping brankar.“Aku sekarang sudah membaik Dok, aku akan pulang saja.”“Key, keadaanmu tidak baik-baik saja, Dokter ingin bicara dengan suamimu, ada masalah serius menyangkut kehamilanmu.”“Dokter Pram, aku ingin menemui Dokter yang memeriksaku, aku mohon, pertemukan aku denganya.” Keyra mencoba bangkit dan turun dari brankar.“Key, aku
Baca selengkapnya