Semua Bab JIKA CINTA JANGAN BERCERAI : Bab 51 - Bab 60

108 Bab

BAB 51: Menantu Kaya

Keyra mendesah berat, lagi dan lagi sepertinya hidupnya seperti sebuah permainan.“Apa kamu benar-benar tidak mempunyai uang 50 juta, itu uang yang terbilang kecil, lho Key,” ucap Elsa lagi kali ini tangannya mengusap bahu Keyra, dengan senyum penuh ejekan.“Informasi itu tidak terlalu penting untukku, toh semuanya telah terjadi, siapapun orangnya, bagiku tidak ada gunanya, simpan saja informasimu itu,“ balas Keyra terkesan tidak peduli, tangan Elsa disingkirkan dari bahunya dan berlalu pergi.Keyra menaiki mobil dan duduk di belakang setir, lalu berlahan melajukan mobil keluar dari area parkir kantor polisi.“Siapa wanitu itu Key?”“Kekasihnya Samuel.”“Apa yang kalian bicarakan, sepertinya serius?”“Tidak penting Mam, tidak perlu Keyra jelaskan.”“Kamu sekarang bersikap dingin sama Mami, mana sikap manjamu dulu Key?”“Mam... sudahlah.” Kerya berdecih pelan.”Mami jadi ‘kan ikut ke rumah Keyra?”“Tidak ada pilihan lain Key, uang Mami habis, Om Andre di penjara, kamu harus cabut tutu
Baca selengkapnya

BAB 52: Rindu yang Tersampaikan

Lathisa terbaring, di brankar rumah sakit ViP, disana sudah terlihat kedua orang tua Lathisa, mata keduanya terlihat sembab dan menatap nanar.“Assalamu’alaikum,” salam Afnan. Seketika kedua orang tua paruh baya itu menoleh dan menjawab, ”Waalaikum salam, Gus...kamu baru datang,” ucap ibu Lathisa.“Maaf Bu..”“Tidak apa-apa, kondisi Lathisa sempat memburuk, semalam kami langsung membawanya ke rumah sakit, sekarang keadaannya sudah membaik,” sela ayah Lathisa, sambil menepuk bahu Afnan.“Karena kamu sudah disini, dan keadaan Lathisa membaik, kami pulang dulu, jika Lathisa sadar, kamu yang diharapkan ada dihadapannya.” Wanita yang mengenakan hijab lebar itu menatap putrinya dan mengusap air mata yang mengenang di pelupuk matanya.Wanita yang melahirkan Lathisa 25 tahun silam tahu benar, bagaimana putrinya itu sangat mencintai Afnan. Dengan langkah berat, kakinya melangkah meninggalkan kamar dimana Lathisa dirawat, dan berharap Afnan memberi perhatian penuh pada Lathisa.Afnan duduk
Baca selengkapnya

BAB 53: Aku Mencintaimu

Keyra tampak bingung, akankah ia mendatangi Lathisa, pastilah keadaannya akan cangung, lagi pula Keyra belum siap untuk bertatap muka dengan Lathisa, tapi ini adalah tugas yang sudah diniatkannya untuk membantu memberi motivasi. Akhirnya Keyra memakai masker dan kacamata untuk menutupi wajahnya, ia berharap Lathisa tidak mengenalinya.Keyra berjalan pelan menyusuri koridor rumah sakit, sepi dan senyap, banyak kamar yang kosong di lantai 3 yang merupakan kamar vip, di tangannya ada secarik kertas yang bertuliskan nomor kamar, kini ia berhenti tepat di depan pintu kamar 305, setelah mengucap salam, ia membuka pintu.Ceklek, terlihat seorang berbaring di brankar dengan infus terpasang di tangannya. Mendengar ada seseorang masuk, pasien itu menoleh.Langkah Keyra seketika terhenti, ketika matanya saling bersitatap dengan pasien yang berusaha bangkit untuk duduk.Lathisa gumamnya dalam hati.“Silahkan duduk, Dokter Pram sudah memberitahukan, jika Anda akan datang, siapa namamu?”“Hemmm Ani
Baca selengkapnya

BAB 54: Kenyataan Pahit

Afnan mengajak Keyra di sebuah resort sederhana yang sudah dipesannya, keduanya lalu bergegas mengambil air wudhu dan berlanjut menunaikan kewajiban salat magrib. Malam semakin larut, jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam, setelah kedunya menghabiskan waktu makan malam bersama, kedua pasang suami istri yang terlihat canggung itu mulai merebahkan diri di atas ranjang berukuran sedang, membuat tubuh keduanya saling mendekat. Hawa dingin perbukitan mulai menembus tulang, berlahan Afnan merekatkan pelukannya ke tubuh Keyra, tubuh yang kedinginan itu membutuhkan kehangatan, tak butuh waktu lama kedunya hanyut dalam dekapan asmara yang membawa dua tubuh beda jenis melambung tinggi ke angkasa, kembali keduanya larut tenggelam dalam lautan asmara, lenguhan kecil terdengar di bibir dua insan, ketika puncak kenikmatan kembali mereka rasakan, hingga keduanya terlelap dengan tubuh saling berpelukan.Azan subuh terdengar sayup-sayup, Afnan membangunkan Keyra, tubuh mungil tanpa sehe
Baca selengkapnya

BAB 55: Kebusukan Terungkap

“Jangan menfitnah Kyai Damar jati,” bantah Keyra.“Sudah aku duga, kamu tidak percaya.”“Bagaimana mungkin seorang pembina pesantren, bisa mengenal barang haram seperti itu, walaupun itu hanya untuk mengelabui.”“Itu bukan obat terlarang yang Afnan dan kamu kira, itu hanya tepung yang aku kemas menyerupai obat-obatan terlarang.”Senyum puas terlihat di wajah Elsa, tapi sebaliknya Keyra, wajahnya terlihat menahan amarah, dan tidak menyangka kakek mertuanya dalang dari semuanya demi terwujud memiliki menantu Lathisa sesuai keinginannya.Tanpa berpamitan pada Elsa, Keyra pergi begitu saja, dengan hati yang sangat kecewa.***Keyra saat ini sudah berjalan di lorong rumah sakit, hari sudah menjelang sore, seharusnya ia mengunjungi Lathisa, tapi entah mengapa ia malas sekali.Tapi sekali lagi rasa kemanusiaannya mendorongnya untuk datang menemui Lathisa.Keyra berjalan menuju lift dan berhenti di lantai 3 lalu berjalan mendekati pintu nomor 301.“Assalamu’alaikum.”“Waalaikumsalam.”Keyra y
Baca selengkapnya

BAB 56: Bermalam di Vila

Satu lawan dua, pertarungan yang tidak seimbang, Afnan berusaha melawan, dan menghindar, kemampuan ilmu beladirinya tidak dapat di anggap sepele, walau dengan tangan kosong ia berhasil melumpuhkan dua preman, tapi naas, luka sayatan di bagian bahu, berhasil ia terima, tapi ia balas preman itu sekali pukulan dan terkapar, hingga Afnan berhasil merebut senjata tajam milik mereka.Dengan cepat Afnan meraih tas yang masih dalam genggaman salah satu preman yang tersungkur di tanah.“Pergi kalian, dan bertobatlah, sebelum kejadian buruk menimpa kalian!” perintah Afnan.Kedua preman pun pergi menaiki montor dan menjauh dari Afnan. Melihat kedua preman pergi, Keyra turun, dan menyusul Afnan.“Kak Afnan terluka.”“Ini semua kerena keras kepalamu yang selalu membahayakan dirimu,” sarkas Afnan, sambil memegang bahunya yang keluar darah.“Ayo kak, kita ke rumah sakit,” ajak Keyra dengan cemas.“Tidak, kamu yang tanggung jawab, mengobati lukaku ini. Ambil kotak obat di dashbord dan obati luka ini
Baca selengkapnya

BAB 57: Akhirnya Ikhlas

Mbok Ratmi, belum tertidur pikirannya masih melayang pada suara wanita yang bersama Afnan. Satu nama yang dicurigai yaitu Keyra.Apa Non Key sudah kembali? Pertanyaan dalam hati yang menganggu tidur wanita sepuh itu. Haruskah aku bilang pada Neng Lathisa? Tanyanya lagi dalam hati yang membuat wanita itu galau. Ah tidak, lebih baik aku diam, itu hak Gus Afnan, gumamnya dalam hati, Ratmi akhirnya memejamkan matanya dan tertidur.Sementara itu di dalam kamar vila, setelah Keyra berteriak, tubuh Keyra menghambur ke tubuh Afnan, hingga ponsel Afnan terjatuh di lantai, kini kedua tubuh itu terhuyung jatuh di sofa kamar, tangan Afnan, memeluk pinggang Keyra dan tangan Keyra memeluk leher Afnan, mata Keyra terpejam, ketika dua bibir tidak sengaja saling bersentuhan. Perlahan Keyra membuka mata dan menjauhkan wajahnya, serta tubuhnya, tapi Afnan, justru semakin erat memeluknya.“Please, biar seperti ini, aku janji hanya memelukmu sampai tertidur,” bisik Afnan lembut di telinga Keyra membuat
Baca selengkapnya

BAB 58: Keinginan Lathisa

Afnan sesaat terdiam, ia menatap intents Lathisa yang masih menatapnya.“Maksudmu?” Afnan mengeryitkan dahi.“Ya, mungkin saja, kamu punya masalah, aku siap mendengarkan apapun masalahmu,” balas Lathisa, berharap Afnan jujur mengenai kembalinya Keyra.“Tidak ada, aku tidak ingin membebani apapun masalahku, Thisa.” Afnan mendorong kursi roda dan membawa Lathisa kembali ke kamar untuk berkemas.Setelah berkemas, dan menyelesaikan administrasi, Afnan membawa Lathisa pulang ke rumah vila perkebunan.Angin sejuk memasuki jendela kamar palvilium, wangi aroma mawar terhirup, untuk sesaat Lathisa menikmatinya, dan menatap Afnan yang meraih laptopnya dan duduk di kursi depan meja.“Gus, tidak ke kantor?”“Ini hari pertama kamu kembali ke rumah, jadi aku akan bekerja dari rumah, lagi pula hari ini tidak ada meeting dengan klien,” sahut Afnan, masih serius menatap laptopnya.Bibir Lathisa terukir senyum bahagia, perhatian Afnan pada dirinya membuatnya tersanjung. Ia pun merebahkan diri di sofa
Baca selengkapnya

BAB 59: Positif Hamil

Afnan menaiki mobil jeep, disampingnya sudah ada Lathisa, sambil terisak.“Maafkan atas keegoisanku Gus, ini juga mungkin pengaruh dari kehamilanku.”“Kami sudah memenuhi keinginanmu Lathisa, jadi jangan jadikan itu beban, nikmati waktumu dan jaga kesehatanmu, itu yang terpenting.” Afnan melajukan sedang mobilnya menjauh dari kediaman Keyra.”Dan satu lagi, kematian tidak ada yang tahu, itu rahasia terbesar dari Allah,” ujar Afnan sekali lagi yang membuat Latihisa diam seribu bahasa.Sementara Keyra masih tersedu, ia duduk di atas tempat tidur sambil memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya.“Non, Mbok mendengar semuanya, sabar ya Non...” hibur Mbok Sum, lalu wanita tua itu duduk sambil mengusap kepala Nonanya yang terlihat kecewa dan sedih, Keyra menghambur memeluk Mbok Sum, hanya asisten rumah tangganya yang tahu bagaimana keadaannya hatinya, wanita sepuh yang selalu mengenakan kebaya dan jarik itu, selalu ada disamping Keyra disaat ia sedang sedih.Aku sudah ikhlas berbagi sua
Baca selengkapnya

BAB 60: Tumor yang Kemungkinan Sembuh

Keyra terdiam sesaat setelah Dokter menyatakan jika ia hamil.“Apakah benar Dok, saya hamil?” tanya Keyra, seakan tidak percaya dengan pernyataan dokter, seraya meraba perut datarnya itu.“Iya, untuk memastikan berapa usia kehamilan Nyonya, kita akan melakukan USG.”“Baik Dok.”Senyum bahagia langsung mengembang diwajah Keyra, hal dianggap tidak mungkin terjadi, kini terjadi, seorang bayi akan lahir dari rahimnya. Keyra menuruti perkataan dokter, ia pun memasuki sebuah ruang pemerikasaan, untuk melakukan USG.“Usia kehamilan Nyonya, baru menginjak 4 minggu, banyak istirahat ya Nyonya,” saran Dokter. “Saya pasti akan menjaga janin ini Dokter.”Netra Keyra berkaca-kaca, rasa haru yang ia rasakan, kehadiran bayi yang dinantikan kini ia mendapatkannya, ada buah cintanya bersama Afnan dalam rahimnya.Tiga puluh menit berlalu, banyak sekali yang Keyra tanyakan tentang kesehatan ibu hamil pada Dokter, ia bergitu antusias menyambut sang bayi, setelah konsultasi dan menebus beberapa vitamin,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status