Beranda / Romansa / JIKA CINTA JANGAN BERCERAI / BAB 59: Positif Hamil

Share

BAB 59: Positif Hamil

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Afnan menaiki mobil jeep, disampingnya sudah ada Lathisa, sambil terisak.

“Maafkan atas keegoisanku Gus, ini juga mungkin pengaruh dari kehamilanku.”

“Kami sudah memenuhi keinginanmu Lathisa, jadi jangan jadikan itu beban, nikmati waktumu dan jaga kesehatanmu, itu yang terpenting.” Afnan melajukan sedang mobilnya menjauh dari kediaman Keyra.

”Dan satu lagi, kematian tidak ada yang tahu, itu rahasia terbesar dari Allah,” ujar Afnan sekali lagi yang membuat Latihisa diam seribu bahasa.

Sementara Keyra masih tersedu, ia duduk di atas tempat tidur sambil memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya.

“Non, Mbok mendengar semuanya, sabar ya Non...” hibur Mbok Sum, lalu wanita tua itu duduk sambil mengusap kepala Nonanya yang terlihat kecewa dan sedih, Keyra menghambur memeluk Mbok Sum, hanya asisten rumah tangganya yang tahu bagaimana keadaannya hatinya, wanita sepuh yang selalu mengenakan kebaya dan jarik itu, selalu ada disamping Keyra disaat ia sedang sedih.

Aku sudah ikhlas berbagi sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 60: Tumor yang Kemungkinan Sembuh

    Keyra terdiam sesaat setelah Dokter menyatakan jika ia hamil.“Apakah benar Dok, saya hamil?” tanya Keyra, seakan tidak percaya dengan pernyataan dokter, seraya meraba perut datarnya itu.“Iya, untuk memastikan berapa usia kehamilan Nyonya, kita akan melakukan USG.”“Baik Dok.”Senyum bahagia langsung mengembang diwajah Keyra, hal dianggap tidak mungkin terjadi, kini terjadi, seorang bayi akan lahir dari rahimnya. Keyra menuruti perkataan dokter, ia pun memasuki sebuah ruang pemerikasaan, untuk melakukan USG.“Usia kehamilan Nyonya, baru menginjak 4 minggu, banyak istirahat ya Nyonya,” saran Dokter. “Saya pasti akan menjaga janin ini Dokter.”Netra Keyra berkaca-kaca, rasa haru yang ia rasakan, kehadiran bayi yang dinantikan kini ia mendapatkannya, ada buah cintanya bersama Afnan dalam rahimnya.Tiga puluh menit berlalu, banyak sekali yang Keyra tanyakan tentang kesehatan ibu hamil pada Dokter, ia bergitu antusias menyambut sang bayi, setelah konsultasi dan menebus beberapa vitamin,

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 61: Nyidam

    “Saya yang akan memberitahukan kabar gembira ini,” ucap Lathisa lagi dengan tersenyum.“Baik Nyonya,“ jawab Dokter.Sepulang dari rumah sakit Lathisa langsung beristirahat di palvilium, terlihat Afnan sedang berbicara dengan beberapa staf perkebunan di rumah utama. Selesai rapat dengan staf, Afnan menemui Lathisa.“Thisa bagaimana keadanmu dan bayimu, waktu persalinanmu kurang menghitung hari, aku harap tidak ada masalah?” tanya Afnan.“Aku dan bayi sehat Gus, kamu jangan khawatir, kata Dokter aku tidak boleh terlalu memikirkan beban berat, aku harus bahagia, dan kamu tahu ‘kan kebahagianku adalah bersamamu,” Lathisa berjalan ke arah Afnan, dan memeluknya.Demi rasa bahagia wanita yang tengah mengandung anaknya, Afnan pun membalas pelukan Lathisa.“Aku akan membeli perlengkapan bayi, begitu banyak masalah hingga kita melupakannya, untuk kamar aku sudah siapkan di rumah utama. Setelah kamu melahirkan tinggallah di rumah utama, aku juga sudah siapkan kamar untukmu,” Afnan berucap sambil

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 62: Lahirnya Bayi Lathisa

    Kini Keyra menatap dua buah mangga muda di atas meja, Mbok Sum sudah mengupasnya.“Ini ibu hamil, silahkan di makan,” Mbok Sum berucap sambil menyodorkan irisan mangga muda di depan Keyra.Keyra tersenyum, diraihnya potongan mangga dan di santapnya dengan lahap. “Tuan Afnan, pasti senang jika tahu Non keyra hamil,” sela Mbok Sum.“Belum waktunya Mbok, aku tidak mau membuat Kak Afnan bingung, sebentar lagi Lathisa akan melahirkan, jadi Kak Afnan, harus lebih fokus pada Lathisa,” balas Keyra.“Mbok nggak menyangka, Non Keyra bisa berpikiran luas seperti itu, sabar, menghadapi hal seperti ini, surga menantikanmu Non...”Keyra menitikan air mata, dalam hatinya ia sangat sedih, keikhlasannya disambut berbalik pada keputusan Lathisa yang tidak mau berbagi suami, dan entah sampai kapan. Rasa cintanya pada Afnan, ternyata membuat dirinya lemah.***Lathisa berada di ruang persalinan, setelah dokter berbicara dengan Afnan, dan menyarankan jika Lathisa harus menjalani persalinan lewat operasi

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 63: Lathisa Dinobatkan Menjadi Pemimpin Pesantren

    Di rumah minimalis sederhana, Keyra termenung, rasa mualnya semakin berkurang, tidak seperti minggu–minggu yang lalu, ia juga merasakan tubuhnya sangat sehat, dan lebih besar nafsu makannya, walau kadang-kadang ia menginginkan camilan yang masam-masam, dan yang direpotkan adalah Mbok Sum, wanita renta itu dengan sabar mencarikan keinginan Keyra yang sedang nyidam.“Maaf Ya Mbok, merepotkan Mbok Sum, harus cari asinan siang-siang begini.”“Ah, nggak apa-apa Non,“ sahut Mbok Sum, seraya memindahkan asinan di atas piring, lalu memberikannya pada Keyra.Keyra mulai menyuap pelan asinan, wajahnya tampak berbinar, ”enak Mbok, segar,” ujarnya.“Untung nyidam, nggak aneh-aneh Non, dulu waktu Nyonya Nayu hamil Non Key, wah, satu rumah ikutan sibuk Non, mencari makanan khas Jepang sushi, kenang Mbok Sum, sambil tertawa kecil.“Itu sebabanya Mbok, aku sangat menyukai masakan jepang, tapi anakku ini, seperti Kak Afnan, ia lebih menyukai masakan lokal, bahkan cenderung makanan kampung, oh iya Mbok

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 64: Couvade Syndrome

    Afnan, sejak matahari belum terbit sampai matahari hampir tenggelam, masih tertidur di kamarnya, tubuhnya masih lemas dan kadang mual, biasanya masih bisa beraktivitas, tapi kali ini tidak bisa, setiap akan bangkit kepalanya terasa berat, kemudian mual mulai mendera, bahkan nafsu makannya pun tiba-tiba menghilang, indera penciumanya begitu sensitif, bau yang baginya tercium menyengat langsung membuatnya mual.“Assalamu’alaikum, Gus?” suara Mbok Ratmi.“Waalaikumsalam, Mbok. Masuklah!” suruh Afnan.Pintu pun terbuka, Mbok Ratmi masuk dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.“Aduh Mbok aroma apa ini, apa yang Mbok, bawa?”“Ini soto betawi, enak loh Gus , yang masak Neng Lathisa.”“Aduh Mbok, aku tidak suka, kenapa aku sekarang jadi sensitif, aroma masakan, dan bau parfum yang menyengat membikin perutku mual,” gerutu Afnan, memegang perutnya dan menutup hidunganya.”Tolong Mbok bawa keluar, perutku benar-benar mual,” pinta Afnan.“Gus Afnan, seperti wanita hamil saja,” seloroh

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 65: Peresmian Rumah Sakit

    Keyra seketika berdiri, “Lathisa apa yang kamu inginkan, aku kasih hati kamu minta jantung.”“Key dengarkan dulu,” Lathisa meraih tangan Keyra.“Setelah kamu bercerai, aku dan Gus Afnan akan menikah, secara hukum negara, dan setelah itu akan menikahimu kembali secara agama.” Lathisa menatap penuh harap, sebaliknya Keyra menatap tajam, dan cenderung menahan tangis.“Itu yang terbaik untuk kita bertiga, Key. Kyai Damarjati juga akan senang karena keinginanya terpenuhi,“ mohon Lathisa.Keyra menghempas tangan Lathisa, sungguh permintaan yang konyol, drama yang tak semestinya ada, tanpa membalas keinginan Lathisa, Keyra langsung melangkah pergi, panggilan Lathisa tidak dihiraukannya, ia terus melangkah kejalan besar dan menyetop taksi, lalu naik dan taksi melaju ke jalanan.Dada Keyra terasa sesak akan permintaan Lathisa, semakin hari ke hari keingian Lathisa begitu menyesakkan hatinya.Keyra memasuki rumah sederhananya, lalu masuk ke dalam kamar, dan ia tumpahkan segala sakit hatinya di

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 66: Mengetahui Kehamilan Keyra

    Angin bertiup lembut menerpa ujung hijab yang dikenakan Keyra, netra wanita yang bermanik cokelat itu terlihat sendu, menatap kosong hamparan gedung yang tinggi seakan berlomba-lomba mencapai langit. Anggannya membayang sosok yang selalu didamba, kehadiaran Afnan yang ditunggu Keyra disaat peresmian rumah sakit, ternyata tidak datang, apakah ini berhubungan permintaan Lathisa, apakah Afnan berniat menceraikannya, dan akan menikahinya kembali setelah Dia dan Lathisa menikah secara hukum negara, pertanyaan itu terus menyayat hati Keyra, enggan ia menghubungi Afnan, biarlah suaminya itu fokus pada putra pertamanya yang begitu disanjung dan diharapkan oleh Kyai Damarjati.“Sudah kuduga, kau disini, Key,” Pram, berjalan mendekati Keyra yang menoleh ke arahnya.“Dokter Pram, rooftop ini, sebaiknya kita manfaatkan, memang tidak terlalu tinggi dan luas, tapi ini bisa dibuat taman,” saran Keyra.“Key, kamu jangan memikirkan rumah sakit terlalu keras, kamu sedang hamil ‘kan? Jaga kesehatan fi

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 67: Lanjut Berpoligami atau Tidak

    Afnan memaksa dirinya berkendara, setelah mengetahui Keyra hamil, ia sudah tidak bisa menahan diri untuk menemui Keyra. Mobil jeep itu melaju pelan di jalanan ibukota. Kepalanya semakin berdenyut pening, ditengah kemacetan jalanan yang selalu mewarnai setiap hari.Akhirnya jeep milik Afnan berhenti di Praja Hostitaly, karena Nayumi memberitahukan jika Keyra sudah aktif sebagai ketua yayasan di Praja Hospitaly .Langkah Afnan, menuju sebuah ruang, dimana tertulis nama KEYRA ANINDA DINATA.Tok!...tok! Assalamu’alaikum,” salam Afnan.“Waalaikumsalam, masuk,” terdengar suara lembut di dalam ruangan.Ceklek... pintu di buka pelan, Afnan berdiri di ambang pintu, menatap lekat wanita yang tengah duduk dan sibuk di depan laptop.“Key...” panggil Afnan.Keyra terkejut, ia mengalihkan tatapannya dari Laptop ke arah pintu, dan tidak menyangka Afnan sudah berdiri di depannya.“Kak Afnan,” Keyra terkejut, ia berdiri dan menatap Afnan tajam.”Akhirnya kakak datang menemuiku, apa kak Afnan sudah mem

Bab terbaru

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 108: Awal Sebuah Cinta

    Pengakuan Samuel, membuat Keyra saat ini berstatus terdakwa, hukuman minimal 5 tahun akan menantinya.Afnan menatap Keyra yang duduk di depannya dengan tertunduk, semakin hari wajah Keyra terlihat pucat.“Kamu sakit?”“Tidak, aku baik-baik saja, bagaimana kabar anak-anak?”“Untuk sementara aku melarangnya sekolah, dan melihat televisi, mereka belum tahu keadannu Key,” jawab Afnan.“Maafkan aku, Kak Afnan.”“Kenapa kamu lakukan itu, aku sudah bilang jangan bertindak apapun biar aku yang menangani Samuel jika ia berulah.”“Maaf,” jawab Keyra datar.Di tempat lain Raka berada di rumah Keyra tanpa sepengetahuan Afnan, Raka berbicara dengan Zahra.“Hai Zahra, kenalkan aku teman Bundamu,” sapa Raka.Zahra ketakutan, ia sempat menolak kehadiran Raka, tapi ketika mengatakan jika ia tahu kejadian sebenarnya diroop tof akhirnya bocah itu terdiam.“Ini punyamu ‘kan?” Raka menunjukkan jepit rambut.Zahra mengangguk. ”Kamu bisa berjalan?”Zahra menggeleng, ia ingat jika Keyra menyuruhnya tetap lu

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 107: Pengakuan Samuel

    menghalaunya.“Tidak bisa Keyra, kesabaranku menantikanmu telah habis, sudah aku beri kamu waktu satu tahun, ternyata ancamanku kamu abaikan, dan saat ini lihatlah kehancuranmu di mata Zahra, putri kandungmu, gadis itu akan merekam perbuatan bundanya yang menjijikan,” sarkas Samuel.“Zahra buang benda itu!” Keyra terus menyuruh Zahra untuk membuang ponsel, tapi Zahra seakan sudah termakan omongan Samuel. Samuel membawa Keyra ke sudut rooptof, dan menekannya, disaat itulah Zahra sadar jika Bundanya dalam bahaya. Tapi kursi rodanya tidak mau bergerak, entah apa yang dilakukan Samuel, hingga membuat kursi roda itu macet.“Lihat Key, Zahra akan melihat semuanya begitu aku mengirim video ini,” Samuel berkata sinis.“Sam, lepaskan!”Keyra berusaha melepaskan diri dari dari cengkraman tangan Samuel. Dan berusaha merebut ponsel Samuel.Terjadi pergaulatan antara Keyar dan Samuel, memperebutkan ponsel di tangan Samuel, mereka berada di pinggiran rooptof yang hanya sebatas pinggang.“Bunda,

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 106: Samuel Berulah Lagi

    “Untuk Zahra, kita jalan-jalannya memakai kursi roda, ya,” suruh perawat, dan meraih kursi roda di sudut kamar.“Tidak mau, Zahra bosan, Zahra ingin jalan saja,” sahut Zahra ia terus mencoba turun, tapi ia merasakan ada yang aneh dengan kedua kakinya.“Bunda, kenapa kaki Zahra?”Keyra menatap sendu. ”Zahra, dengar sayang, kaki Zahra sakit dan perlu beberapa waktu untuk bisa sembuh. ”Keyra berusaha tersenyum seraya menjelaskan keadaan Zahra sekarang.“Tapi kak Sean, sudah bisa jalan Bunda, kenapa Zahra belum bisa?” Bocah itu terus mencerca pertanyaan, wajahnya seakan protes dengan kondisi yang sedang dihadapi.Keyra memeluk putri kecilnya yang mulai terisak, karena menyadari jika kedua kakinya melemah.“Bunda akan bersama Zahra, Bunda dan Abi serta Kak Sean, akan membatu Zahra menghadapi ujian ini, kita bersama-sama menghadapinya.”Sean, terlihat mendekat, air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, lalu menetes, Sean menyadari jika pengorbanan Zahra justru berakibat buruk bagi Zahra.

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 105: Zahra Lumpuh

    Beberapa minggu berlalu Zahra dan Sean, menjalani serangkaian pemeriksaan. Dan sudah dijadwalkan operasi untuk mereka berdua. Keyra dan Afnan mengadakan doa bersama untuk kelancaran operasi kedua buah hatinya.Di pondok pesantren juga di adakan doa bersama yang dipimpin Kyai Damarjati. Dukungan doa dari para pekerja dan karyawan, turun bersimpati atas ujian yang dihadapi Afnan dan Keyra.Dan saat ini Afnan, Keyra dan Bu Azizah, Safira dan Prambudi berada di ruang tunggu operasi. Hampir lima jam pintu operasi tertutup rapat, Keyra dan Afnan sejak tadi berpegangan tangan saling menguatkan.Tujuh jam berlalu, akhirnya pintu ruang operasi dibuka, seorang dokter keluar, lalu meminta Afnan dan Keyra untuk berbicara. Mereka menuju ruang dokter, Keyra cemas menunggu informasi dari dokter.“Silahkan duduk Bapak Afnan dan Ibu Keyra,” suruh dokter.“Terima kasih dokter,” sahut Afnan.Lalu Afnan dan Keyra duduk dan menunggu dokter menjelaskan keadaan Sean dan Zahra.“Operasi donor sumsum tulang b

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 104: Donor Sumsum Tulang Belakang

    Afnan tahu Keyra tidak bercanda, tatapan beralih penuh menatap ke arah Sean, pucat dan tampak lelah, jantung Afnan mulai berdetak nyeri, hingga tak tak terasa air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, sementara di seberang ponsel, Keyra masih terisak.“Aku dan Sean akan kembali, tunggulah Key,” Afnan menutup ponsel, ia keluar dari dalam mobil dan meluapkan tangisannya diluar. Hingga panggilan membuatnya menghapus air matanya.“Abi...”“Iya Sean, Abi istirahat sebentar,” jawab Afnan, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.“Rumah Nenek Azizah masih lama ‘kan Bi?”“Kita kembali ke Jakarta, kita kembali ke Bunda dan Zahra.”“Benarkah, Abi akan bawa Sean, kembali ke rumah, kita berkumpul lagi bersama Bunda dan Zahra.” Sean bahagia, saking senangnya ia memeluk Abinya dan mencium pipinya berkali-kali.“Terima kasih Abi, Sean janji mulai sekarang tidak bandel, ngalah sama Zahra, dan nurut sama Bunda dan Abi,” cerocos bocah berusia enam tahun itu.Afnan meraup wajah Sean. ”Kita semua sayang

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 103: Berita Buruk

    Keyra duduk di tepi ranjang, ia mulai terisak air mata yang ditahannya waktu dibawah, kini lolos membasahi pipinya. Kenapa semua orang menyudutkannya, dan tidak disangka suaminya setuju untuk menyerahkan hak asuh Sean, pada Bu Azizah.Afnan mendekati Keyra, kemudian duduk di sebelahnya, sesaat hening, hanya tangisan Keyra yang masih terdengar, lalu perlahan Afnan membuka suara.“Keyra, aku tahu ini berat bagimu, bagiku juga.”“Berat? Lalu kenapa jika Kak Afnan berat, kenapa setuju memenuhi permintaan Bu Azizah ada apa kak?” Keyra menguncang lengan Afnan meminta penjelasan.“Ini juga kemauan Kakek Damar, kamu tahu sendiri jika sudah menyangkut permintaan Kakek, aku sulit untuk membantahnya, apalagi kesehatan Kakek menurun, aku juga mengkhawatirkan kesehatannya, Key.”“Apa ini semua karena kecelakaan Sean, kenapa satu kesalahanku dijadikan alasan untuk menjauhkanku dari Sean, apa kalian tidak melihat enam tahun ini bagaimana aku menyanyangi Sean.” Keyra mencoba membuka hati Afnan, sup

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 102: Perebutan Hak Asuh Sean

    Samuel tertawa melihat berita kecelakaan di depan sekolah bertaraf internasional, tiba-tiba pintu apartemen dibuka kasar.“Elsa, bisa ‘kan lebih sopan sedikit!” gertak Samuel seraya mematikan televisi.“Kecelakaaan itu ulahmu ‘kan Sam?” tanya Elsa geram.“Aku tidak ada hubungannya dengan kecelakaan itu, jika ada hubungannya, pastilah aku sudah tertangkap, pengemudi mobil itu sudah menyerahkan diri ke kantor polisi,” jawab Samuel santai.Elsa menghela napas lega, lalu duduk di kursi. ”Aku sudah mencetak undangan pernikahan kita, jadi mulai sekarang seriuslah dalam menjalani hidup, kita fokus pada bisnis property.”“Kenapa buru-buru Elsa, aku baru saja menikmati kebebasanku dari penjara, dan kini kamu akan memenjarakan aku dalam pernikahan.”“Jadi maksudmu, kamu belum siap untuk menikah?”“Tunggulah, satu atau dua tahun lagi Elsa.”“Haah dasar pecundang!” umpat Elsa.Elsa bersungut, ia keluar dari apartemen Samuel setelah meletakan undangan pernikahan.“Dasar wanita, apa dia pikir dia

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 101: Kecelakaan

    Keyra melajukan mobilnya menuju rumah, setelah memasuki gerbang ia memarkirkan mobilnya, terlihat mobil Afnan juga sudah terparkir, dan terdengar dari arah depan, Afnan sedang bercanda dan bermain dengan Sean dan Zahra, ketiganya tertawa.“Assalamu’alaikum,”salam Keyra.“Waalaikumsalam,” jawab ketiganya, lalu Sean dan Zahra menghambur memeluk Keyra.”Bunda,” ucap keduannya.“Kalian bermain dulu ya, tapi ingat jangan keluar pagar,” pinta Keyra pada kedua anaknya.Keyra mencium satu persatu Sean dan Zahra, lalu menatap Afnan. ”Tumben Kak pulang sore?”“Iya Key, ada sesuatu yang aku khawatirkan, dan aku teringat pada Sean dan Zahra.”“Apa karena Samuel?”“Kamu tahu Key, dia telah bebas.” Keyra dan Afnan berbicara sambil melangkah menaiki tangga.“Sam, menemuiku tadi siang, ah aku cemas jika ia keluar dari penjara, aku masih teringat apa yang dilakukan Amara, bagaimana jika Sam, berbuat sama, balas dendam pada kita, aku saat ini mencemaskan Sean dan Zahra,” ungkap Keyra.“Sama Key, aku j

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 100: Samuel Bebas

    Hari-hari terus berjalan, baik Keyra dan Afnan di sibukan dengan mengasuh dan mendidik Sean dan Zahra, selain itu pekerjaan juga menguras aktivitas keduanya, tapi Keyra sangat berkomitmen bahwa keluarganya adalah yang terpenting.Pertengkaran Sean dan Zahra kadang membuat Keyra bingung, Sean sebagai anak laki-laki dan usianya lebih tua, kadang memilki sifat egois yang besar, tidak mau kalah, dan permintaannya harus dituruti.Seperti sore itu, sepulang dari Rumah Sakit Praja Hospitaly, terlihat Sean sedang bersitegang dengan Zahra, dan mereka memperebutkan sebuah skyboard, terlihat keduanya sedang bermain di halaman samping.“Kak Sean, kembalikan punyaku, Kakak ambil punya Kakak sendiri,” rengek Zahra.Tarik menarikipun terjadi, tangan mereka saling kuat menarik. ”Kakak pinjam Zahra,” sarkas Sean, semakin kuat menarik.Tiba-tiba Sean melepas, hal hasil Zahra terjengkang dan terpelanting jatuh, melihat hal itu Sean tertawa.“Sean, minta maaf pada Zahra,” suruh Keyra yang melihat kejadia

DMCA.com Protection Status