"Aku berani sumpah Bu, kalau aku sama sekali tidak sengaja mendorong tubuh Kania, tadi dia yang menghalangi jalanku untuk masuk kedalam rumah." Dengan demikian aku mencoba menjelaskan pada mertuaku perihal kejadian yang sebenarnya.Walaupun hasilnya nihil sekali mertuaku tak mau mempercayaiku sama sekali."Lebih baik kamu pergi Dari sini Marisa! Kamu hanya membuat onar saja," sungut Bu Sonia sambil mencoba membangunkan tubuh Kania. Matanya begitu melotot seakan semuanya aku yang salah, padah jelas sekali, aku hanya korban dari fitnahan Kania.Dari pada aku terus berdiam disini, lebih baik aku pergi saja tinggalkan mereka, semuanya hanya percuma, Bu Sonia pasti tidak akan pernah mempercayaiku walaupun sudah kujelaskan, walaupun aku sudah bersimpuh lutut pun, semuanya percuma dan percuma.Aku melenggang ke arah kamarku yang tak jauh dari ruangan utama, kulihat Ayah Hadiman telah siaga di sama sambil menatapku yang sudah mulai berkaca-kaca."Kamu kenapa Mar, kenapa kamu sampai menangis
Baca selengkapnya