"Sayang Ibu bawakan mangga muda untuk kamu," sapa Bu Sonia ketika ia baru saja pulang dari pasar.Kania nampak sumringah akhirnya yang di dambakan sejak kemarin terlaksana."Terimakasih ya Bu, ini buat aku aja Bu?""Buat kamu saja Kania, lalu buat siapa lagi?!" kata Ibu sewot tak menggubris diriku yang sedang mengepel lantai yang tidak jauh dari kediamannya.Aku fokus saja ngepel lantai sambil pura-pura tidak mendengar ucapan mereka. "Marisa, sini!" seru Kania.Awalnya aku masih fokus mengepel lantai dan tidak menggubris seruannya sama sekali."Heh Marisa sini, Lo budek atau gimana sih, gue panggil-panggil juga. Malah diam begitu," pekik Kania."Apa sih Lo berisik banget jadi orang, Lo gak liat apa gue lagi ngepel begini," hardikku melawan."Lo sekarang bikinin gue rujak, pokoknya yang pedas banget, gue mau sekarang secepatnya," titah Kania."Enak aja Lo nyuruh-nyuruh gue, kenapa gak Lo saja Sana sendiri. Manja banget," kataku tidak mau."Marisa pokoknya gue maunya sama Lo, Bu Marisa
Read more