All Chapters of SUAMI MELARATKU TERNYATA KONGLOMERAT: Chapter 71 - Chapter 80

114 Chapters

Bab 71 FITNAH KEJAM

Dio seketika melenggang pergi untuk berpindah tempat ke kamarnya. Karena merasa terganggu konsentrasinya oleh suara Kania dan Tasya.Setelah kepergian Dio, hingga tak terlihat batang hidungnya Kania menatap wajah Tasya dengan tatapan murka.Mata Kania melotot sambil mengambil satu sendok nasi dari piring dan disodorkan secara paksa ke mulut gadis kecil itu."Cepet makan! Rese banget si lo, makan aja susah apalagi kerja. Anak bodoh, anak kurang ajar!" caci Kania pada Tasya anak yang tidak berdosa."Tapi aku tidak mau makan Tante kalau bukan Ibu Marisa yang suapin," rengek Tasya tetap menolak bujukan Kania.Membuat Kania tidak bisa lagi berkutik,akhirnya kesabaran wanita muda itu telah habis dengan sejuta amarah yang memuncak. Kania melemparkan nasi pada wajah Tasya. Hingga nasi tersebut berhamburan ke badan Tasya.Aku tersentak ketika melihat aksi Kania yang kasar terhadap Tasya, "Kania, apa yang kamu lakukan! Jangan kasar seperti pada Tasya!" Tanganku mulai menjauhkan Tasya dari Kania
Read more

Bab 72

Aku melenggang dengan hentakan yang lumayan kencang. Ku masuk kedalam kamarku untuk sejenak meredam emosi ini."Dasar keterlaluan! Sungguh tidak punya perasaan, bisa-bisa mengataiku seperti itu. Dasar wanita gak punya akhlak sama sekali," aku marah sejadi-jadinya di dalam ruangan yang kini hanya ada aku sendiri."Marisa, buka pintunya,kamu jangan dengar ucapan Kania, ucapannya memang bukan untuk di dengar Mar, kamu jangan sedih ya," teriak Dio dari balik pintu yang sengaja ku kunci agar siapapun tidak akan masuk lagi.Aku kesal saat mendengar bujukan Dio, ku ambil bantal lalu melemparkannya ke balik pintu. Kalau saja dia tidak menikah denganmu mungkin aku tidak akan tersakiti begini. Aku merajuk pada lelaki yang saat ini masih menjadi suamiku."Ya sudah kalau tidak mau buka pintu, lebih baik Mas pergi dari sini," kata Dio pasrah."Pergi saja sana bawa istri muda mu itu," kata kesal.Ku rebahkan diri pada ranjang yang berada di kamarku. Sambil memikirkan tentang ucapan Kania tadi, Kani
Read more

Bab 73 SAYUR TOGE

"Sorry Dit aku sudah sampai di tukang sayur," kataku sambil berbelok. "Iya Mar, sampai ketemu di lain waktu ya, semoga bisa bertemu lagi," pamitnya sambil melanjutkan melenggang.Saat aku sampai di warung sayur Mang Supri terdapat beberapa ibu-ibu sedang memilah dan memilih sayuran. Teringat dengan warung Ceu Esroh yang sering dihutangi dulu. Dia sering menyindirku dengan begitu pedas, namun kini, setelah aku pindah dari rumahku yang dulu aku tidak tau kabarnya lagi."Eh ada istri konglomerat ya di sini. Istri orang kaya kok belanja di warung kumuh sih, oh iya lupa 'kan punya istri Dua ya," sindir ibu-ibu berbadan gendut. Beraninya dia menyindir seperti itu, sindiran pertama masih ku abaikan, aku masih fokus dengan bawah merah yang tadi Bi Euis suruh beli.Tak sengaja mataku melihat toge yang berada di dalam wadah besar, toge itu terlihat masih segar dan putih.Tanganku langsung terulur mengantongi toge sebanyak-banyaknya mumpung aku sedang berada di warung sayur jadi sekalian aja
Read more

Bab 74

Aku sudah rapi dengan baju kemeja serta celana crinkle ku, terlihat lebih sederhana. Walaupun kini aku sudah tidak miskin bahkan suamiku seorang pengusaha. Tapi semua itu tak bisa merubah batinku yang lebih tersiksa dari dulu.Bahkan sekedar hanya berdandan pun aku amat malas."Mas, aku mau minta izin. Malam ini aku mau keluar untuk mencari angin segar, lagi pula aku bersama Laras kok. Aku juga perlu keluar Mas, walau hanya sebentar. Lagian kamu sekarang punya istri dua kok jadi tidak harus aku saja," kataku sambil merapikan tas yang kan ku bawa.Mas Dio terperangah kala melihatku yang sudah rapi begini. Karena biasanya aku di rumah hanya mengenakan baju piyama setiap hari. Bukannya aku tidak mau berdandan hanya saja aku ingin terlihat sederhana. "Mas temani mau?" tawaran Dio sungguh mengejutkan."Kalau kamu ikut, otomatis aku juga akan ikut Dio," sergah Kania."Sudahlah Mas, jangan bikin mood ku hancur lagian aku cuma sebentar juga kok." kataku kesal dengan adanya Kania."Baiklah jam
Read more

Bab 75

"Aduh," Adu dan Aditya sama-sama mengaduh sakit.Membuat Laras yang melihat aksi tak sengaja kami jadi senyum-senyum puas. Bola matanya terus memutar-mutar. "Hmm," sesekali Laras melempar batuk jaimnya sambil fokus dengan hp yang berada di tangannya.Aku langsung saja kembali mengambil sendok yang terjatuh tadi. Namun, sayang sendok tersebut sepertinya kotor. Aditya pun mengambilkannya dengan yang baru."Terimakasih Dit," kataku sambil mengulurkan tangan mengambil sendok yang Aditya sodorkan.Ada rasa grogi pada saat aku memandang wajah lelaki di masa laluku itu, tapi aku jangan sampai lupa bahwa ada Dio yang sedang menunggu di rumah juga.Tiba-tiba Aditya melempar senyum padaku. Pria itu sungguh manis. Memang manis tapi aku harus sadar siapa aku, hanyalah wanita yang sudah bersuami.Tumben Laras fokus dengan ponsel. Jari jemarinya lincah menari-nari di atas layar hp sedang mengetik sesuatu.Tidak ada salahnya kali kalau aku ambil diam-diam ho Laras, mungkin dia sedang chatting denga
Read more

Bab 76

Suasana di rumah amat hening, bahkan lampu pun mati ruangan menjadi gelap gulita.Aku melangkah pelan dengan penuh hati-hati agar tidak mengganggu Mas Dio dan keluarga yang lainnya.Saat aku menutup pintu ternyata lampu pun menyala seketika. Sejenak aku terdiam dengan penuh ketakutan, takut akan Mas Di memarahiku."Enak makan baksonya?" Suara lelaki begitu lantang terdengar di telinga. "Enak Mas. Maaf aku pulang agak malaman, lagian baru juga jam 9 Mas. Setidaknya gak melewati jawdal kata kamu tadi," elakku sambil segera melenggang untuk ke kamar tapi Mas Dio meraih tanganku begitu kasar untuk aku diam."Sudah berani ya kamu dibelakang aku berbohong!" pekik Dio."Bo-bohong apa Mas, perasaan aku tidak bohong sama sekali padamu."Degh!Jantung ini rasanya mau copot ketika detak nya begitu kencang.'Apa Mas Dio tau kalau aku makan bakso bareng Aditya. Tapi dari mana dia mengetahuinya?' batin ini bertanya.Ada rasa gugup dan gelisah di tanah rasa kaku yang ku rasakan saat ini. Semua dic
Read more

Bab 77

Hanya tepi danau ini yang bisa membuatku kepalaku merasakan dingin, merasakan tenang dengan suasana hening disini. Setiap kali aku terpuruk, setiap kali aku merasa kalut hanya tempat inilah yang bisa aku kunjungi, disini merasakan tenang.Aku menghela nafas yang begitu tenang dengan mata terpejam. Menghirup udara yang sangat segar tanpa bau polusi.Terjang Dio yang saat ini sedang marah padaku, apakah salahku Patak sayang hingga kamu tega membuat hatiku cemburu. Kamu tega memberikan kemesraan pada wanita yang telah hadir diantara pernikahan kita.Aku aku hanya bisa pasrah menghadapi ulahku yang begitu menyakitkan. "Lakukanlah Dio kalau itu semua membuatmu bahagia. Apa artinya adanya aku di sampingmu kalau tidak bisa membuat bibirmu tersenyum lagi," aku berteriak sekencang mungkin di tepi danau yang saat ini hanya ada aku saja.Aku berharap ini semua hanya mimpi, namun setelah aku memukul pipiku yang terasa sakit aku tersadar bahwa semuanya nyata.Aku duduk termenung sambil menangkupk
Read more

Bab 78

Kepalaku mulai celingak-celinguk mencari seseorang. Aku yakin sekali bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikanku sekarang.Pandangan mataku tertuju pada pohon beringin yang berada di belakang kami. Pohon itu agak jauh dan besar."Lo kenapa Mar? Cari apa?" tanya Aditya ketika tersadar aku mencari sesuatu."Sepertinya ada yang sedang memperhatikan kita Dit. Soalnya suami gue kirim Foto kita berada disini beberapa menit yang lalu," ungkapku sambil memberi tahu pada Aditya tentang foto aku bersama Aditya yang dikirim oleh Dio."Siapa sih kok beraninya. Kita cari di sekeliling tepi danau ini. Aku yakin dia berada di sini saat ini," kata Aditya dengan penuh semangat.Aku dan Adita beranjak dari kursi yang sudah kami duduki. Kami mencari di sekeliling tepi danau ini. Menyusuri semua tempat yang berada disini.Tapi yang paling utama tujuanku mengarah pada pohon beringin besar itu.Aku merasakan kalau ada seseorang disana.Tanganku mengambil bongkahan kayu yang berada di bawah. Niat hati i
Read more

Bab 79

"Wah, wah, wah. Baru pulang pacaran. Seronok pacarannya. Kalian memang pasangan yang serasi ya. Kalau gak salah lelaki yang selalu bersamamu itu mantan kamu ya? Kenapa sih gak balikan aja sekalian biar Dio bahagian denganku," sindir Kania ketika ia sedang duduk di kursi sofa ruang tamu.Aku menghela nafas ketika baru pulang dari danau. Baru saja aku beberapa langkah melangkahkan kaki tapi Kania sudah siap duduk santai bersama Bu Sonia. Mereka terlihat lebih akrab membuatku ada rasa iri padanya."Enak banget jadi istri, main, makan udah gitu bebas dengan lelaki manapun. Kurang baik apakah anakku terhadapmu Marisa. Seharusnya kamu biarkan Dia bahagia bersama Kania saja. Kamu secepatnya minta cerai pada Dio," pekik Bu Sonia.Enak saja tidak segampang itu, Kania yang sudah merusak kebahagiaanku. Kini malah aku yang harus pergi. Tidak segampang itu. "Aku tidak akan pergi dari sini dan asal Ibu dan Kania tau kalau aku juga tidak akan pernah meminta cerai terhadap suamiku. Disini aku yang t
Read more

Bab 80

"Jadi itu alasannya kenapa kamu mengkhianati pertemanan kita. Cuma gara-gara melihat suamiku kaya raya? Asal kamu tau Ras, seandainya nasib kita bisa ditukar lebih baik aku menjadi kamu saja," ungkapku penuh penekanan.Aku sedih ketika tau semua ini. Sahabatku satu-satunya malah iri padaku dengan kehidupan yang sesungguhnya amburadul ini."Maaf aku tidak punya banyak waktu, kalau mencintai Aditya, setidaknya kamu bicara dengannya tanpa merasa cemburu lagi padaku yang memang sudah bersuami," pamitku seraya pergi melenggang untuk pulang.Rasanya aku tidak begitu bahagia dengan nasibku yang sekarang. Lagi-lagi aku dikejutkan dengan dunia sandiwara.***"Bi nasi goreng buat aku sudah matang? Maaf ya Bi, aku lagi malas makannya nyusahin Bibi terus," kataku yang baru saja selesai mandi langsung di siapkan nasi goreng oleh Bi Euis."Gapapa Non, lagipula sudah kewajiban Bibi ini kok," papar Bi Euis.Baru saja sendok di isi nasi sudah mau mendarat di mulutku, aku dikejutkan oleh nada dering ben
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status