All Chapters of Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh: Chapter 141 - Chapter 150

331 Chapters

141. Butuh Tempat

“Kamu yatim piatu?” tanya Keyna.“Sejak kecil aku tinggal di panti asuhan. Entahlah di mana orang tuaku. Aku menganggap mereka tidak ada, otomatis aku yatim piatu, bukan?”“Kamu tidak pernah mencari?”“Pernah. Tapi sulit, jadi aku pasrah saja.”“Kamu masih mau berusaha mencari?”“Aku tidak tau harus mulai dari mana.”“Kalau kamu mau, aku bisa minta tolong detektif untuk mencarinya,” tawar Keyna.Ferina menggeleng keras. “Tidak, jangan! Aku tidak mau merepotkanmu,” tolak Ferina.Keyna lalu menjelaskan bahwa biasanya keluarga Dalton memiliki tim yang bisa mencari seseorang. Wanita itu tetap ingin Ferina mencari keberadaan orang tuanya. Hidup atau mati.“Tapi, biayanya pasti mahal sekali.” Sekali lagi Ferina menolak.“Tenang saja. Mereka mendapatkan gaji tiap bulan. Sekalian memberi kerjaan kan?” sanggah Keyna. Padahal ia tidak tau bagaimana sistem pembayaran para detektif yang seringkali disewa suaminya.“Entahlah, Key.”Mereka tidak melanjutkan perbincangan. Jam istirahat telah usai. K
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

142. Keputusan Louis

Louis sedang berbicara dengan William di ruang kerja. Pemuda itu menjelaskan tentang rencananya pada penyerahan piala besok pagi. William mendengarkan dengan penuh perhatian. “Kamu yakin, Lou?” “Iya, Dad. Aku yakin.” “Balap mobil ini memang hobimu sejak kecil, bukan?” “Dan aku sudah mendapatkan impian itu, Dad.” “Lalu, kamu akan melepaskannya? Karirmu masih cukup panjang di sirkuit.” “Tapi, aku sudah mendapatkan apa yang kuinginkan di dunia balap ini. Cukup bagiku. Biarkan penerus-penerusku yang mengambil alih.” “Apa keputusanmu ini ada hubungannya dengan yang terjadi pada Daddy saat kamu bertanding kemarin?” tebak William. Louis terdiam. Sejujurnya dugaan sang Daddy memang benar. Ia tidak mau membuat Daddynya jantungan lagi melihat aksinya di sirkuit. Diamnya Louis, membuat William tau jawaban sang putra. Walaupun Louis tidak menjawabnya dengan kata-kata. Biloner itu mendekati putra bungsunya. “Daddy sangat terharu kamu memutuskan berhenti menjadi pembalap karena Daddy. Hany
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

143. Konferensi Pers

Suara-suara sumbang mulai terdengar. Tentu saja semua mengira bahwa keputusan Louis tersebut adalah desakan dari William. Manager Louis sampai harus menenangkan keributan yang terjadi."Keputusan ini murni dari saya pribadi. Bahkan tadi pagi, Daddy saya ini masih mempertanyakan keputusan saya," ucap Louis sambil menoleh pada William."Apa alasan kuat Anda, Louis?" tanya salah satu wartawan."Alasan kuatnya adalah masalah kesehatan. Sebenarnya sejak satu tahun yang lalu saya memiliki riwayat detak jantung yang tidak beraturan," aku Louis dengan jujur.Manager Louis membenarkan pernyataan yang diucapkan pembalap tersebut. Keadaan kini senyap. Mereka yang berada di ruangan seakan tersihir oleh kenyataan bahwa idola mereka akan meninggalkan sirkuit."Apa Anda benar-benar akan meninggalkan dunia balap?" Wartawan lain kembali bertanya."Tidak. Saya tetap akan memantau meski tidak berada langsung di sirkuit.""Apa yang akan Anda lakukan setelah tidak menjadi pembalap?""Ada beberapa rencana
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

144. Minta Perusahaan

Keyna bahkan belum pernah pergi ke restoran mewah di kota kelahirannya. Ia lebih sering makan di kafe kecil. Jadi, saat mereka tiba di restoran yang terkenal. Keyna terlihat takjub.“Aku sering melihat spot-spot keren di sini melalui media sosial,” ucap Keyna seraya bergelayut manja di lengan Willliam.“Sekarang, kamu bisa melihatnya secara langsung,” balas William.“Dari mana kamu tau tempat ini, sayang?”“Eddie yang mengatur semuanya.”Kepala Keyna mengangguk mengerti. Asisten pribadi William itu memang canggih. Eddie selalu bisa memenuhi keinginan William saat bepergian.Sacha menarik tangan Keyna. “Key, ada spot bagus untuk foto-foto.”“Eh, sebentar.” Keyna berdiri dan memandang William untuk meminta izin.Setelah William mengangguk, barulah Keyna mengikuti Sacha. Mereka menuju taman kecil dengan kolam ikan. Ada patung flamingo yang tubuhnya membentuk hati.Bastian mengikuti kedua wanita itu ke mana pun mereka pergi. Kali ini William memang tiddak membawa pengawal. Pelayan setia i
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

145. Dia Sudah Tua?

Esok paginya, keluarga Dalton menemani Keyna ke makam Papanya. Mobil sudah terparkir di sisi jalan. Sebelum turun, Keyna memakai jas dokternya.Putra dan putri William tampak heran. Kenapa Keyna ke pemakaman memakai jas dokter? Namun mereka melihat kode dari William untuk tidak bertanya.Sampai di makam sang Papa, Keyna bersimpuh. Ia meletakkan karangan bunga cantik di atas makam. Menyirami dan membersihkan nisan dari debu-debu kemudian mengelapnya dengan sapu tangan."Hai, Pa. Dokter Keyna datang," ucap Keyna sambil tersenyum manis."Key datang bersama suami dan anak-anaknya." Keyna lalu menoleh dan tersenyum pada William dan putra-putrinya.William bersimpuh di samping Keyna. Frederix, Sacha dan Louis duduk di depan Keyna dan William. Semua mata menatap makam di depan mereka. Keyna memperkenalkan mereka pada makam tersebut."Sejak aku kecil, papa bilang aku senang main dokter-dokteran. Aku mengobati semua boneka di rumah yang aku punya." Keyna bernostalgia. "Papa juga sangat menduku
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

146. Keluarga Terkenal

“Ehm,” potong Armand. “Maafkan Max sekali lagi, Tuan William, Keyna.”“Tak apa, Armand. Santai saja. Kami sekeluarga sudah biasa dengan perbincangan ini,” cetus William.“Karena pada kenyataannya, perbedaan usia kami memang cukup jauh. Kami menyadari itu,” ungkap Keyna.Anna menatap Keyna yang terlihat bahagia di samping William. Ia juga melihat sikap William yang sangat perhatian pada Keyna. Juga keakraban Keyna dengan putra-putri sang bilioner.“Jadi, Max, mau panggil aku siapa?” tanya William.Max pura-pura berpikir. Jari telunjuk anak itu diketuk-ketukkan di dagunya sendiri. Ia menatap Keyna dan William bergantian lalu menatap Frederix, Sacha dan Louis.Max menunjuk satu persatu keluarga Dalton dan berkata, “Kak Keyna, Uncle Will, Kak Fred, Kak Sacha dan Kak Louis.”Semua tergelak melihat tingkah Max. Masalah panggilan kini selesai. Namun, sekarang, Max memperhatikan Louis tanpa berkedip.Pemuda yang merasa diperhatikan itu menyeringai. “Ada yang aneh sama Kak Louis?” tanya Louis.
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

147. Perdebatan Kakak dan Adik

Tentu saja yang terlihat paling panik adalah Louis. Pemuda itu yang duduk di samping Max. Dan ia lah yang sejak tadi mengobrol dengan anak kecil itu."Aku tidak melakukan apa pun," cetus Louis sambil mengangkat tangannya dengan wajah bingung.Armand pun langsung meminta maaf atas perilaku Max. Ia mengangkat anak sulungnya dan berusaha menenangkan dengan menjauhi meja makan. Keluarga Dalton termasuk William yang tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil pun ikut cemas."Kak Anna, Max tidak apa-apa?" tanya Keyna saat melihat Anna hanya mengembuskan napas panjang."Tidak apa-apa. Max sekarang suka ngambek kalau disuru melakukan sesuatu yang tidak ia sukai.""Makan sayur?""Salah satunya. Tapi kalau sudah ditenangkan Armand, sebentar lagi akan kembali ceria. Beda kalau sama aku, bisa ngambek seharian.""Hah? Bisa gitu, Kak. Bukannya Max juga nurut sama Kak Anna?""Nurut sih iya. Cuma yang bisa mengembalikan semangat, menasehati dan membujuk yaa cuma Armand. Aku nyerah."Perbincangan ant
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

148. Aksi Berbahaya

Frederix menyeret adiknya menjauh. “Jangan sampai Daddy jantungan melihat aksi aneh-anehmu lagi!”“Apa sih, Kak. Petugasnya bilang aman, kok,” kilah Louis.Keduanya menatap William yang tampak masih serius berbicara pada petugas. Tak lama kemudian William mengangguk pada Louis. Pemuda itu langsung berjingkrang senang. Bahkan sebelum memakai pakaian penyelam, ia mengecup pipi sang Daddy.“Thanks, Dad. Ini pasti akan jadi pengalaman tak terlupakan.”William tersenyum mendapat kecupan dari sang putra bungsu. Keluarga Dalton yang lainnya duduk di depan aquarium besar. Mereka dapat melihat aksi Louis dan hiu dari luar. Keyna mengalungkan tangannya pada lengan William dan menyandarkan kepalanya di lengan atas sang suami. Sambil tetap memandang aquarium, tangan William mengelus tangan sang istri yang memeluknya.“Kenapa kamu izinkan Louis melakukan aksi ini, sih. Bikin khawatir saja,” keluh Keyna.“Kita semua tau, Louis adalah anak yang menyukai tantangan dan alam bebas. Ini kesempatan untuk
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

149. Kenangan

Keyna memperlihatkan foto berpigura tersebut kepada keluarga Dalton. Foto yang menampakkan gambar Papa, Mama dan Keyna kecil dengan baju dokter dan stetoskop mainan mengalungi lehernya. William tersenyum dan memeluk istrinya.“Kenangan akan selalu tinggal di hati. Jangan terus disesali, Baby.” William menasehati istrinya yang kembali bersedih.Wanita itu menghapus air matanya dan mengangguk. Ia mengembuskan napas panjang untuk melegakan perasaannya. Lalu, memaksakan sebuah senyum sambil merapikan barang-barang masa kecilnya dan memasukkannya kembali ke kotak.“Kita foto bersama, yuk,” ajak Keyna.Mereka mengatur posisi. Tampak seperti keluarga besar yang kompak. William pun merasakan persaudaraan yang dekat dengan keluarga Armand. Bagaimana tidak? mereka begitu menyatu, tiba-tiba saling terkoneksi.Frederix terlihat nyaman berbincang tentang management rumah sakit bersama Armand. Sacha seperti memiliki kakak perempuan lagi dengan Anna, Max begitu dekat dengan Louis. Sementara ia dan K
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

150. Bau Kebohongan

Frederix Menatap adik perempuannya yang tertunduk. Sacha tampak masih belum mau menceritakan apa yang terjadi. Kepalanya menggeleng lemah.“Tidak perlu, Kak. Bukan sesuatu yang penting,” cetus Sacha.“Kalau tidak penting, tidak mungkin kamu tiba-tiba kehilangan mood. Padahal saat berangkat kamu sangat bersemangat,” cecar Frederix.“Yakin Kak Fred mau mendengarkan curahan hatiku? Ini masalah perempuan. Kak Fred kan jarang sekali mau tau masalah kami.”Putra sulung keluarga Dalton itu tersenyum. Ia mengakui selama ini hanya sibuk mengurusi pekerjaannya sendiri. Sangat jarang ia membagi perhatian dengan adik-adiknya.Namun, begitu melihat Keyna sangat peduli pada semua anggota keluarga Dalton, hatinya tergerak. Keyna yang bukan satu darah dengan mereka saja begitu sayang dan selalu menunjukkan atensi yang besar pada keluarga Dalton. Mana mungkin ia yang jelas-jelas merupakan anak pertama tidak tau menahu tentang keluarganya sendiri.“Iya, maafkan aku. Selama ini aku hanya sibuk sendiri.
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
34
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status