All Chapters of Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh: Chapter 131 - Chapter 140

331 Chapters

131. Kencan Rahasia

Esok harinya di kampus, mata Keyna mencari sosok Ariana. Ia menemukan wanita muda itu sedang berdiri di samping toilet dan membaca buku. Sebuah sapu bersandar di sampingnya.Lalu, ketika jam istirahat, Keyna melihat Ariana menyapu bagian koridor. Sementara mahasiswa-mahasiswi lain berjalan melewatinya tanpa perduli. Padahal dulunya Ariana merupakan kembang kampus yang terkenal.Pulang kuliah, Louis telah benar-benar menunggu di pintu. Penampilan putra bungsu William itu sangat kasual. Jeans belel, t-shirt putih, topi baseball dan sepatu sport kekinian.Pemuda itu segera menggandeng tangan Keyna. Melewati berbagai kamera yang terarah pada mereka. Wajah Louis tersenyum manis, sedangkan Keyna tampak tegang.“Nah, begitu, Key. Lewat saja di depan mereka dengan senyum. Tidak perlu kejar-kejaran,” tukas Louis saat mereka telah berada di dalam mobil.“Aku tidak yakin bisa sesantai kamu tadi, Lou.”“Hanya butuh latihan. Kami sudah janjian akan mengajari dan menemanimu berproses menjadi orang
Read more

132. Seperti Sahabat

“Selamat malam,” sapa Cedric santun. “Saya mau mengantarkan Sacha pulang.”William mengangguk, lalu berkata pada istrinya. “Tolong bawa Sacha ke kamarnya, Baby.”Keyna tersenyum pada sang suami, melirik sekilas pada Cedric lalu mengulurkan tangannya ke arah Sacha. Putri William langsung menyambut tangan Keyna, berpamitan pada Cedric dan masuk menjauhi ketiga lelaki itu. Saat keduanya telah membelok ke lorong mansion, William kembali menatap Cedric.“Aku tidak tau Sacha pergi denganmu,” ucap William.“Maaf, Tuan. Saya menjemput Sacha di apartemennya tadi sore. Lalu, Sacha mengatakan akan pulang ke mansion ini, jadi saya antarkan ke sini,” jelas Cedric.“Jadi, selama ini kalian bertemu di apartemen? Apa yang sudah kau lakukan pada kakakku, heh?” Louis maju ke depan Cedric.Cedric langsung mengangkat kedua tangannya di depan dada untuk menenangkan Louis. “Saya hanya menjemput Sacha di lobi saja.”“Betul begitu? Kamu tidak pernah masuk ke apartemen Kak Cha? Atau bahkan tidur dengan Kak Ch
Read more

133. Demam Tinggi

Jam dua dini hari, Keyna terbangun. Ia mengerjapkan matanya. Ruangan itu temaram. Hanya satu lampu tidur yang menyala di samping tempat tidur Sacha.Perlahan, Keyna bangun. Wanita itu membetulkan letak selimut yang menutupi tubuh Sacha. Lalu, mengendap-ngendap keluar dari kamar.Udara dingin membuat ia memeluk tubuhnya sendiri. Berjalan di lorong mansion di jam dua pagi ini ternyata menyeramkan. Keyna merasa seperti ada yang selalu memperhatikan gerak-geriknya.Sambil menenangkan hati, Keyna terus berjalan menuju kamar utama. Lalu, saat melewati ruang kerja, ia melihat pintu itu tidak tertutup rapat. Ia juga mendengar beberapa orang lelaki yang berbicara dalam bahasa asing.“Fred? Kamu masih kerja?” seketika Keyna menatap tajam putra sulung William.Frederix terlihat menutup kamera laptopnya. Ia lalu menempelkan jari telunjuk di bibir. Keyna mendekati meja kerja dan melihat tiga gelas kopi di atas meja tersebut.“Kenapa kam
Read more

134. Dokter Favorit

Di ruang gawat darurat, William merotasi bola matanya mencari Hanson. Ia lalu bertanya pada seorang staff rumah sakit. Staff tersebut kemudian mencoba mencari keberadaan dokter terkenal itu."Dokter Hanson masih berada di ruang operasi, Tuan.""Ya sudah. Carikan dokter terbaik kalian untuk kondisi putraku!" titah William."Tentu, Tuan. Sabar dulu. Tuan Muda Frederix sedang diperiksa dokter jaga. Setelah ini akan dirujuk ke dokter ahli."William mondar-mandir di depan ruang intensif. Keyna akhirnya menarik pelan tangan suaminya dan meminta duduk tenang. Sementara Sacha juga mencoba menenangkan sang Daddy.Seorang suster keluar. Lalu, tak lama kemudian masuk kembali beberapa orang suster. Mereka sama sekali tidak memberitahu kabar Frederix sehingga William semakin tidak sabar. Bilioner itu menahan salah satu suster."Bagaimana putraku?""Sedang diperiksa dokter ahli. Permisi, Tuan. Barusan Tuan Muda Frederix muntah-muntah hingga mengenai pakaian dokter. Kami harus membersihkan semuanya
Read more

135. Membaik

Selesai kuliah, Keyna berjalan pelan menuju pintu keluar. Ia sempat melambai pada Ferina yang sedang membantu Professor Airien. Ferina sekarang adalah asisten dosen tersebut.Keyna harus mengantri sebentar saat akan keluar. Ia sudah melihat sosok sang suami. Bibirnya tersenyum manis melihat penampakan William yang tampil bersahaja.Meski hanya mengenakan kemeja lengan panjang yang ditekuk hingga batas siku, celana bahan dan sepatu sport, William tetap terlihat mempesona. Ia sedang berbicara dengan rektor saat pintu ruang kelas terbuka. Beberapa mahasiswa-mahasiswi menunduk santun saat melewati William dan rektor."Cup." Tanpa malu, William mengecup kedua pipi Keyna."Kita pulang sekarang?" tanya William.Kepala Keyna mengangguk. William segera pamit pada rektor dan menggenggam tangam sang istri. Mereka melewati kerumunan orang-orang dengan santai.Ternyata keadaan tidak seramai saat Louis menjemput Keyna. Beberapa orang terlihat mengabadikan penampakan William dengan wanita yang dige
Read more

136. Berita Selebriti

William berdiri menatap kedua putra-putrinya yang sedang asyik minum kopi dan cemilan. Sacha dan Louis segera berdiri. Dengan senyum di bibir masing-masing, mereka menggandeng tangan sang Daddy dan berjalan menuju ruang perawatan Frederix.“Kakak kalian sedang sakit dan kalian meninggalkannya sendirian,” cetus William.“Kami bosan di dalam kamar, Dad,” balas Louis.“Tapi kalian bisa pergi bergantian supaya tetap ada yang menemani Fred. Kasihan kakak kalian itu.”“Iya, Dad.” Akhirnya Sacha dan Louis mengangguk berbarengan.Berbeda dengan William yang dulu. Sekarang lelaki itu memang sangat perhatian pada putra-putrinya. Sementara dulu, hanya pengasuh mereka saja yang selalu mendidik dan menemani putra-putri keluarga Dalton.“Keyna di mana, Dad?” tanya Sacha.“Di kamar menemani Frederix.”Mereka masuk ke dalam ruang perawatan. Pemandangan di sana membuat William tersentak sedikit. Keyna sedang menyuapi putra sulungnya makan.“Kalian pergi lama sekali,” protes Frederix pada Louis dan Sac
Read more

137. Wanita Tanpa Identitas

“Jangan kasar begitu pada orang yang membantu kesembuhanku, Lou,” tukas Frederix.“Aku tidak suka Cedric. Kenapa Kak Fred tidak menolak saja waktu pertama kali ia datang dan memeriksa Kak Fred?” balas Louis.“Bagaimana bisa menolak sedangkan aku tidak sadarkan diri. Saat sadar pun langsung muntah di tubuh Cedric.”“Kakak memuntahi Cedric?”“Iya.”Louis tergelak senang. “Bagus! Aku suka itu.”“Apanya yang bagus. Aku malu jika mengingat hal itu. Bagaimana mungkin lelaki dewasa seperti aku tidak dapat menahan rasa mual itu.”“Mungkin mual saat melihat wajah Cedric.”Frederix menggeleng samar. Louis memang terlihat paling antipati pada Cedric. Itu terjadi sejak ia mengetahui kisah cinta yang lalu antara Keyna dan Cedric.Ketidaksukaan Louis selalu jelas terlihat saat bertemu Cedric. Rahangnya akan mengetat dan wajahnya berubah tidak ramah. Kata-kata yang keluar dari mulutnya pun selalu ketus.“Memang kenapa sih kamu sangat tidak menyukai Cedric?”“Yaa … karena dia mantan Keyna.”“Memangny
Read more

138. Luka Dalam

"Kamu kenal? Siapa?" Hanson menatap pada wanita yang terbaring dan Cedric.Cedric menyeret Hanson keluar. Ia tidak ingin pernyataannya didengar oleh orang lain. Lelaki itu lalu membisiki Hanson."Apa? Dia? Kamu yakin?" desis Hanson."Yakin.""Kamu harus beritahu Keyna.""Aku tidak memiliki nomer teleponnya."Hanson lalu mengeluarkan telepon genggamnya. Ia menekan satu nomer. Tidak ada jawaban. Lalu, nomer lain. Tidak ada jawaban juga."Bagaimana?""William memang selalu mematikan teleponnya saat tidur. Satu-satunya nomer yang bisa kita hubungi adalah Bastian.""Ya sudah. Telepon Bastian sekarang. Minta sambungkan dengan William atau Keyna.""Masalahnya aku tidak memiliki nomer Bastian.""Mansion? Kalau kita menelepon mansion, siapa yang menjawab?""Kita coba."Hanson kembali sibuk dengan teleponnya. Kepalanya menggeleng berkali-kali. Frustasi, ia mematikan teleponnya."Teleponku masuk ke sistem. Aku tidak memiliki kode darurat untuk dihubungkan dengan Bastian," keluh Hanson. Ia baru m
Read more

139. Pelukan Terakhir

“Keyna?” suara lemah memanggil Keyna yang sejak tadi memegangi tangan sang mama.Keyna tersenyum dan mengangguk. Cedric mengatakan Wina, ibu kandung Keyna itu akan kesulitan berbicara saat siuman. Wanita berjas dokter itu melirik dada Wina yang terlihat sangat berusaha bernapas.“Iya, Ma. Ini, Key.”Wina memperhatikan wajah sang putri dengan pandangan mata sayu. Bibirnya tersenyum sedikit. Matanya bergerak menutup dan membuka sangat pelan.“Kamu kok cantik sekali sekarang?”“Keyna kan anak mama, ya, cantik dong.”Suara terkekeh itu terdengar aneh. Tak lama Wina malah terbatuk-batuk. Keyna tau, Mamanya sedang menahan rasa sakit yang sangat parah.“Jas putih itu sangat cocok kamu gunakan. Ternyata kamu berhasil menjadi dokter. Selamat ya, Key,” ucap Wina pelan.Keyna menggigit bibir bawahnya. Matanya sudah membendung air mata. Ia hanya tersenyum pada mengusap tangan keriput dalam genggamannya.“Mama ke mana saja selama ini?”Wina mengatur napasnya kembali dan menggeleng samar. “Mama ber
Read more

140. Senasib

Sudah hampir satu minggu Keyna hanya mengurung diri di kamar. Ia hanya keluar saat kuliah. Setelah pulang dari kampus, ia akan kembali ke kamar. William dengan sabar menemani masa berduka sang istri.Pagi ini, William ke ruang makan. Putra dan putrinya sedang sarapan bersama. Lelaki itu memperhatikan Bastian yang sedang menyiapkan sarapan untuk Keyna di kamar.“Aku kangen Keyna, Dad,” keluh Louis. “Ia jadi pendiam sekali sekarang.”“Aku juga kehilangan Keyna, Dad. Ia tidak pernah datang ke kamarku lagi.” Sacha ikut-ikutan mengeluh.Mungkin hanya Frederix yang lega Keyna berubah pendiam. Tiga hari yang lalu ia baru pulang dari rumah sakit. Ia tidak ingin Keyna memintanya meminum bermacam ramuan jus yang dipercaya untuk kesehatan atau mencecarnya dengan segala macam nasehat agar tidak bekerja keras.“Kalian yang sabar. Biarkan Keyna melewati dukanya dulu,” balas William.“Memang apa sih yang Keyna lakukan seharian di kamar?”William menanggapi pertanyaan putra bungsunya dengan senyum. I
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
34
DMCA.com Protection Status