Tak berselang lama, mereka sudah tiba di jalan depan rumah Om Muhtar. Rasanya sudah bertahun-tahun Dhea tidak menginjak rumah ini, dengan jalan sedikit kepayahan, Dhea berjalan ke halaman rumah tersebut dan memencet bel dan berada di dekat pintu utama, sementara Viyatan sibuk mengeluarkan bawaan mereka dari bagasi taksi. Ketika pintu terbuka, yang terdengar adakah jeritan suara wanita. Dhea sendiri terkesima dengan kehadiran wanita tersebut di depan pintu. "AAAH! DHEA! DHEA! MA, DHEA DATANG, MA!!" Suara teriakan tersebut mengundang penghuni lain rumah ini untuk berbondong-bondong menuju ke arah pintu. "Dhea! ke mana aja kamu tidak pernah memberi kabar! kamu sedang hamil sekarang, Dhe? wah, senengnya melihat kamu hamil!!" Wanita muda itu langsung memeluk Dhea dengan erat dan enggan untuk melepaskannya. "Dhea? kamu datang, Dhe?! intan, biarkan dia masuk! kasihan pasti kelelahan, mana sedang hamil pula!" ujar lelaki paruh baya Mendnegar Omelan ayahnya, Intan melepaskan p
Baca selengkapnya