Share

232

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2024-06-19 12:03:06

Tak berselang lama, mereka sudah tiba di jalan depan rumah Om Muhtar. Rasanya sudah bertahun-tahun Dhea tidak menginjak rumah ini, dengan jalan sedikit kepayahan, Dhea berjalan ke halaman rumah tersebut dan memencet bel dan berada di dekat pintu utama, sementara Viyatan sibuk mengeluarkan bawaan mereka dari bagasi taksi.

Ketika pintu terbuka, yang terdengar adakah jeritan suara wanita. Dhea sendiri terkesima dengan kehadiran wanita tersebut di depan pintu.

"AAAH! DHEA! DHEA! MA, DHEA DATANG, MA!!"

Suara teriakan tersebut mengundang penghuni lain rumah ini untuk berbondong-bondong menuju ke arah pintu.

"Dhea! ke mana aja kamu tidak pernah memberi kabar! kamu sedang hamil sekarang, Dhe? wah, senengnya melihat kamu hamil!!"

Wanita muda itu langsung memeluk Dhea dengan erat dan enggan untuk melepaskannya.

"Dhea? kamu datang, Dhe?! intan, biarkan dia masuk! kasihan pasti kelelahan, mana sedang hamil pula!" ujar lelaki paruh baya

Mendnegar Omelan ayahnya, Intan melepaskan p
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
permata eka
mw bilang kakak...tp dhea anak saudara om mukthar jd binggung dhea jelasinnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   233

    "Oh iya ... Ini__" Dhea sendiri bingung mau menjelaskan dari mana, hal itu tentu saja membuat Viyatan sedikit geram, sehingga lelaki itu berinisiatif untuk memperkenalkan dirinya. "Oh iya, kenalkan saya ini__" "Namanya Kak Viyatan, ya dia ini Kakak angkat aku!" Viyatan menoleh tidak puas ke arah Dhea karena memotong pembicaraannya. Tetapi Dhea yang di sebelahnya tidak merasa bersalah malah kakinya menginjak kaki Viyatan dengan kuat. Dhea jelas tidak ingin membuat keluarga Om Muhtar merasa sedih karena kisahnya yang sempat di penjara. Juga kisahnya yang ternyata sudah diceraikan oleh suaminya, sebisa mungkin dia akan menyembunyikan kabar pahit ini dahulu. "Kakak angkat kamu? terus suami kamu, Abang Sat itu kemana?" tanya Intan yang tidak puas dengan penjelasan Dhea, semua orang juga mengangguk setuju dengan pertanyaan intan. Viyatan sendiri tersenyum simpul mendnegar intan memanggil Bram dengan sebutan Abang Sat, nada suara intan itu seperti tengah mengolok Bram dengan istila

    Last Updated : 2024-06-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   234

    Di dalam taksi, terdapat keheningan yang mencekam kedua penumpang di dalamnya. Viyatan masih tampak begitu kesal dengan ulah Dhea, sementara Dhea juga tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana dengan lelaki itu. "Kak, maaf yang tadi." hanya itu yang bisa Dhea katakan. Viyatan mendengus kesal mendengar permintaan maaf wanita itu yang terdengar sangat enteng dan menggampangkan Masalah. "Kenapa kau melakukan itu?" tanya Viyatan dengan tidak senang. "Maaf, aku harus melakukan itu," jawab Dhea masih menatap jalanan dengan perasaan risau. "Iya, kenapa? kau pasti ada alasannya, Kan?" ujar lelaki itu bertambah kesal. "Keluarga Om Muhtar tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi padaku, Kak. Mereka tidak ada yang tahu jika aku pernah dipenjara sementara hubunganku dengan suamiku juga kacau seperti ini. Jika mereka mengetahuinya, maka mereka tidak akan melepaskan aku, mereka akan memaksaku tinggal bersama mereka." "Ya, terus kenapa? mereka memang keluargamu, jadi wajar saj

    Last Updated : 2024-06-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   235

    "Biarkan aku masuk!" perintah lelaki itu. Tangan kekar lelaki itu mendorong pintu dengan kuat, sehingga terbuka dengan lebar. Dhea yang tidak kuat menahan laju pintu terhuyung ke belakang, hampir saja dia terjatuh ke lantai kalau tidak lengan kekar lelaki itu merengkuh tubuhnya dengan kuat. Pelukan lelaki itu masih hangat seperti dulu, tidak disangka Dhea begitu rindu dengan rengkuhan ini, kepalanya bahkan sempat menyender di dada bidang lelaki itu. Tangan kekar itu merengkuh tubuhnya dengan lembut. Tidak ada yang berbicara beberapa saat, hanya suara napas dan degupan jantung yang terdengar berirama di dalam kamar ini. Dengan perlahan kaki Bram mendorong pintu agar tertutup, suara pintu yang tertutup ternyata menyadarkan Dhea, jika mereka tidak lagi menjadi suami istri sekarang. Dengan pelan Dhea mendorong tubuh Bram agar menjauh, kepalanya mendongak menatap wajah lelaki yang belum juga mau melepaskan pelukannya, wajah Bram menunduk hingga tatapan mata mereka bertemu. Ada keri

    Last Updated : 2024-06-20
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   236

    Karena memang sudah kelelahan akhirnya Dhea tertidur. Bram dengan sabar memeluk wanita itu dan mengelus perutnya yang sudah membuncit dari belakang. Perasaan nyaman ini membuat Dhea cepat terlelap, mungkin bayinya dalam kandungan juga merasa nyaman di beliau oleh ayahnya seperti itu. Ketika pagi menjelang, suara alarm dari ponsel menyadarkan Dhea dari alam mimpinya, dengan spontan dia meraih ponsel diatas nakas, ketika melihat hari sudah jam enam pagi, wanita itu langsung panik. Dengan cepat dia mengambil air wudhu dan salat dua rakaat. Setelah selesai salat, dia baru menyadari ternyata lelaki yang pernah jadi suaminya itu sudah tidak ada lagi di dalam kamar. Dhea hanya menghela napas dengan kecewa, tidak seharusnya dia terlalu berharap pada lelaki itu. Terlalu berharap pada manusia akan menghasilkan kekecewaan dan keputusasaan. Dhea kembalian mengangkat kedua tangannya menghadap kepada tuhan semesta alam untuk menguatkan hati dan perasaannya. "Ya, Allah ... kepasrahan semua hid

    Last Updated : 2024-06-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   237

    "Dhea! Ternyata benar kata Lingga kamu di sini!" "Frans?" Lelaki itu cengengesan melihat ke arah Dhea, sikap tengilnya masih sama seperti dulu, hanya saja sekarang dia memakai jas abu-abu dan celana jeans hitam di dalam jeans ada kemeja putih yang rapi walaupun tanpa memakai dasi. rambut abu-abunya sudah memanjang dan diikat di belakang, anting perak di telinga sebelah kanan juga masih terpasang di sana. "Hmm, ternyata sedang hamil besar seperti itu kamu malah bertambah cantik, my lovely beauty. Apakah anak Bram yang ada di dalam sana?" tanya lelaki itu dengan mata yang jelalatan. "Anak siapa lagi? hanya dia yang pernah menjadi suamiku." "Pernah? what? pernah itu berarti sekarang nggak lagi, kan? benarkah?" tanya lelaki itu dengan sikap terkejut dan sorot mata yang antusias. "Ah, sudahlah ... kamu tidak perlu kepo, aku akan pergi ke kamar dulu." "Eh, mana bisa begitu? sudah bertemu sejauh ini kamu mau pergi begitu saja? sebaiknya kita ngopi-ngopi dulu di cafe, Ayo!" Ta

    Last Updated : 2024-06-22
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   238

    "Kalian kenapa di penjara?" tanya Dhea. "Kalau aku melakukan bisnis ilegal, aku menyelundupkan barang dari Malaysia, tapi malah diseruduk oleh petugas polisi perairan. Pasti semua Bisnisku sudah ada yang melaporkannya, pasti itu mantan suamimu yang melaporkannya, karena saat itu aku juga pernah mengkhianatinya, sampai akhirnya aku di penjara dua tahun, baru saja keluar setahun yang lalu," jawab Frans. "Kamu yakin yang melaporkan dirimu Bang Bram?" tanya Dhea. "Siapa lagi? dia yang mengancam ku dengan mulutnya sendiri akan menghabisi aku." Frans menghabiskan minuman di gelasnya dengan kesal, dia berteriak memanggil pelayan cafe. "Ada apa, Pak?" "Ambilkan whisky!" Pelayan itu pergi dengan terburu-buru "Masih pagi kamu mau mabok? kendalikan dirimu, di sini ada ibu hamil," ujar Lingga dengan nada tidak suka. "Kalau mengingat semua itu ku jadi pengen mabok dan tidak sadarkan diri," jawab Frans dengan acuh tak acuh. "Memangnya kau mengkhianati Abang Bram seperti apa?" tanya Dhea

    Last Updated : 2024-06-22
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   239

    "Jawab saja pertanyaan ku." "Aku menabrak mobil travel yang melaju di depanku di jalan tol, karena kendaraan yang aku kendarai melaju sangat kencang, jadi mobil itu terguling dan terbakar. Hampir semua penumpangnya tewas, kalau gak salah hanya satu yang masih selamat." Semua orang terdiam mendengar penjelasan Lingga yang disampaikan dengan nada acuh tak acuh, seolah-olah dia tengah membicarakan cuaca yang tidak ada penting-pentingnya sama sekali. "Sebanarnya kejadian itu bukan sepenuhnya karena human eror, mobil yang kukendarai itu remnya blong. Kalian tahu sendiri laju kecepatan di jalan tol itu seperti apa. Yah ... begitulah ceritanya. Akhirnya aku divonis hukuman dua tahun setengah dan denda lima miliyar, untuk menyantuni keluarga korban." "Aku ingat betul dengan kejadian itu, kamu langsung melarikan diri. Dan menyerahkan diri setelah dua hari menghilang, aku dan Bram ikut-ikutan mencarimu ke mana-mana. Tapi brengseknya dirimu itu, Sania yang membantumu melarikan diri malah

    Last Updated : 2024-06-24
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   240

    Itu adalah taman di tengah kota. Pada pagi hari dan di jam kerja seperti ini, tentu saja tidak ada pengunjung sama sekali. Frans mengajak Dhea duduk di tengah taman. Dengan hati-hati lelaki itu menuntun tangan Dhea dan berjalan sambil menenteng sekantong camilan yang dia beli tadi di perjalanan. Ternyata di taman ada beberapa petugas kebersihan yang tengah menyapu daun-daun kering. Melihat pasangan muda tengah bergandengan tangan di tengah taman dan sang wanita tengah hamil, seorang petugas kebersihan itu menyeletuk pada temannya. "Lihat itu, Mar. Suaminya tampak seperti preman seperti itu, badannya di tatto dan rambutnya dicat seperti itu, tetapi dia sangat sayang sama istrinya. Tidak seperti suamiku, yang tampangnya seperti lelaki baik-baik, tahu-tahunya sering KDRT sekarang bahkan selingkuh." Gerutuan wanita petugas kebersihan yang cukup keras itu tentu saja terdengar oleh Dhea dan Frans. Mereka berdua akhirnya saling berpandangan, Frans bahkan menyeringai dengan puas. "Kau

    Last Updated : 2024-06-24

Latest chapter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status