Share

231

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-19 12:02:59

Dhea berjalan dengan perasaan yang tidak tentu arah, tentu saja dia tidak bisa dibilang baik-baik saja, pegangan tangannya di lengan Viyatan yang mengencang itu menandakan bagaimana perasaannya saat ini. Bulir-bulir bening tidak bisa dicegah untuk meluncur di pipinya, dengan tangan satunya yang bebas dia menghapus dengan kasar pipinya.

Viyatan yang mengetahui keadaan wanita di sampingnya tak bisa tinggal diam, lelaki itu langsung merengkuh bahu Dhea agar kekuatan tangannya dapat memeluk dan memberi kekuatan pada wanita hamil itu. Tetapi bukannya semakin tegar, tangis Dhea malah semakin kencang dan terisak-isak.

Dengan langkah terseok dan dibimbing oleh Viyatan, akhirnya mereka berdua berhasil menyebrang jalan. Setelah sampai tempat yang dituju, Viyatan langsung memeluk Dhea dengan erat.

"Kenapa kau menangisi lelaki seperti itu? biarkan saja dia, dia tidak pantas menjadi suamimu. Kenapa pula kau bisa bersuamikan lelaki seperti itu? Bramantyo, lelaki yang tidak punya hati seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   232

    Tak berselang lama, mereka sudah tiba di jalan depan rumah Om Muhtar. Rasanya sudah bertahun-tahun Dhea tidak menginjak rumah ini, dengan jalan sedikit kepayahan, Dhea berjalan ke halaman rumah tersebut dan memencet bel dan berada di dekat pintu utama, sementara Viyatan sibuk mengeluarkan bawaan mereka dari bagasi taksi. Ketika pintu terbuka, yang terdengar adakah jeritan suara wanita. Dhea sendiri terkesima dengan kehadiran wanita tersebut di depan pintu. "AAAH! DHEA! DHEA! MA, DHEA DATANG, MA!!" Suara teriakan tersebut mengundang penghuni lain rumah ini untuk berbondong-bondong menuju ke arah pintu. "Dhea! ke mana aja kamu tidak pernah memberi kabar! kamu sedang hamil sekarang, Dhe? wah, senengnya melihat kamu hamil!!" Wanita muda itu langsung memeluk Dhea dengan erat dan enggan untuk melepaskannya. "Dhea? kamu datang, Dhe?! intan, biarkan dia masuk! kasihan pasti kelelahan, mana sedang hamil pula!" ujar lelaki paruh baya Mendnegar Omelan ayahnya, Intan melepaskan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   233

    "Oh iya ... Ini__" Dhea sendiri bingung mau menjelaskan dari mana, hal itu tentu saja membuat Viyatan sedikit geram, sehingga lelaki itu berinisiatif untuk memperkenalkan dirinya. "Oh iya, kenalkan saya ini__" "Namanya Kak Viyatan, ya dia ini Kakak angkat aku!" Viyatan menoleh tidak puas ke arah Dhea karena memotong pembicaraannya. Tetapi Dhea yang di sebelahnya tidak merasa bersalah malah kakinya menginjak kaki Viyatan dengan kuat. Dhea jelas tidak ingin membuat keluarga Om Muhtar merasa sedih karena kisahnya yang sempat di penjara. Juga kisahnya yang ternyata sudah diceraikan oleh suaminya, sebisa mungkin dia akan menyembunyikan kabar pahit ini dahulu. "Kakak angkat kamu? terus suami kamu, Abang Sat itu kemana?" tanya Intan yang tidak puas dengan penjelasan Dhea, semua orang juga mengangguk setuju dengan pertanyaan intan. Viyatan sendiri tersenyum simpul mendnegar intan memanggil Bram dengan sebutan Abang Sat, nada suara intan itu seperti tengah mengolok Bram dengan istila

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   234

    Di dalam taksi, terdapat keheningan yang mencekam kedua penumpang di dalamnya. Viyatan masih tampak begitu kesal dengan ulah Dhea, sementara Dhea juga tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana dengan lelaki itu. "Kak, maaf yang tadi." hanya itu yang bisa Dhea katakan. Viyatan mendengus kesal mendengar permintaan maaf wanita itu yang terdengar sangat enteng dan menggampangkan Masalah. "Kenapa kau melakukan itu?" tanya Viyatan dengan tidak senang. "Maaf, aku harus melakukan itu," jawab Dhea masih menatap jalanan dengan perasaan risau. "Iya, kenapa? kau pasti ada alasannya, Kan?" ujar lelaki itu bertambah kesal. "Keluarga Om Muhtar tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi padaku, Kak. Mereka tidak ada yang tahu jika aku pernah dipenjara sementara hubunganku dengan suamiku juga kacau seperti ini. Jika mereka mengetahuinya, maka mereka tidak akan melepaskan aku, mereka akan memaksaku tinggal bersama mereka." "Ya, terus kenapa? mereka memang keluargamu, jadi wajar saj

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   235

    "Biarkan aku masuk!" perintah lelaki itu. Tangan kekar lelaki itu mendorong pintu dengan kuat, sehingga terbuka dengan lebar. Dhea yang tidak kuat menahan laju pintu terhuyung ke belakang, hampir saja dia terjatuh ke lantai kalau tidak lengan kekar lelaki itu merengkuh tubuhnya dengan kuat. Pelukan lelaki itu masih hangat seperti dulu, tidak disangka Dhea begitu rindu dengan rengkuhan ini, kepalanya bahkan sempat menyender di dada bidang lelaki itu. Tangan kekar itu merengkuh tubuhnya dengan lembut. Tidak ada yang berbicara beberapa saat, hanya suara napas dan degupan jantung yang terdengar berirama di dalam kamar ini. Dengan perlahan kaki Bram mendorong pintu agar tertutup, suara pintu yang tertutup ternyata menyadarkan Dhea, jika mereka tidak lagi menjadi suami istri sekarang. Dengan pelan Dhea mendorong tubuh Bram agar menjauh, kepalanya mendongak menatap wajah lelaki yang belum juga mau melepaskan pelukannya, wajah Bram menunduk hingga tatapan mata mereka bertemu. Ada keri

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   236

    Karena memang sudah kelelahan akhirnya Dhea tertidur. Bram dengan sabar memeluk wanita itu dan mengelus perutnya yang sudah membuncit dari belakang. Perasaan nyaman ini membuat Dhea cepat terlelap, mungkin bayinya dalam kandungan juga merasa nyaman di beliau oleh ayahnya seperti itu. Ketika pagi menjelang, suara alarm dari ponsel menyadarkan Dhea dari alam mimpinya, dengan spontan dia meraih ponsel diatas nakas, ketika melihat hari sudah jam enam pagi, wanita itu langsung panik. Dengan cepat dia mengambil air wudhu dan salat dua rakaat. Setelah selesai salat, dia baru menyadari ternyata lelaki yang pernah jadi suaminya itu sudah tidak ada lagi di dalam kamar. Dhea hanya menghela napas dengan kecewa, tidak seharusnya dia terlalu berharap pada lelaki itu. Terlalu berharap pada manusia akan menghasilkan kekecewaan dan keputusasaan. Dhea kembalian mengangkat kedua tangannya menghadap kepada tuhan semesta alam untuk menguatkan hati dan perasaannya. "Ya, Allah ... kepasrahan semua hid

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   237

    "Dhea! Ternyata benar kata Lingga kamu di sini!" "Frans?" Lelaki itu cengengesan melihat ke arah Dhea, sikap tengilnya masih sama seperti dulu, hanya saja sekarang dia memakai jas abu-abu dan celana jeans hitam di dalam jeans ada kemeja putih yang rapi walaupun tanpa memakai dasi. rambut abu-abunya sudah memanjang dan diikat di belakang, anting perak di telinga sebelah kanan juga masih terpasang di sana. "Hmm, ternyata sedang hamil besar seperti itu kamu malah bertambah cantik, my lovely beauty. Apakah anak Bram yang ada di dalam sana?" tanya lelaki itu dengan mata yang jelalatan. "Anak siapa lagi? hanya dia yang pernah menjadi suamiku." "Pernah? what? pernah itu berarti sekarang nggak lagi, kan? benarkah?" tanya lelaki itu dengan sikap terkejut dan sorot mata yang antusias. "Ah, sudahlah ... kamu tidak perlu kepo, aku akan pergi ke kamar dulu." "Eh, mana bisa begitu? sudah bertemu sejauh ini kamu mau pergi begitu saja? sebaiknya kita ngopi-ngopi dulu di cafe, Ayo!" Ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   238

    "Kalian kenapa di penjara?" tanya Dhea. "Kalau aku melakukan bisnis ilegal, aku menyelundupkan barang dari Malaysia, tapi malah diseruduk oleh petugas polisi perairan. Pasti semua Bisnisku sudah ada yang melaporkannya, pasti itu mantan suamimu yang melaporkannya, karena saat itu aku juga pernah mengkhianatinya, sampai akhirnya aku di penjara dua tahun, baru saja keluar setahun yang lalu," jawab Frans. "Kamu yakin yang melaporkan dirimu Bang Bram?" tanya Dhea. "Siapa lagi? dia yang mengancam ku dengan mulutnya sendiri akan menghabisi aku." Frans menghabiskan minuman di gelasnya dengan kesal, dia berteriak memanggil pelayan cafe. "Ada apa, Pak?" "Ambilkan whisky!" Pelayan itu pergi dengan terburu-buru "Masih pagi kamu mau mabok? kendalikan dirimu, di sini ada ibu hamil," ujar Lingga dengan nada tidak suka. "Kalau mengingat semua itu ku jadi pengen mabok dan tidak sadarkan diri," jawab Frans dengan acuh tak acuh. "Memangnya kau mengkhianati Abang Bram seperti apa?" tanya Dhea

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   239

    "Jawab saja pertanyaan ku." "Aku menabrak mobil travel yang melaju di depanku di jalan tol, karena kendaraan yang aku kendarai melaju sangat kencang, jadi mobil itu terguling dan terbakar. Hampir semua penumpangnya tewas, kalau gak salah hanya satu yang masih selamat." Semua orang terdiam mendengar penjelasan Lingga yang disampaikan dengan nada acuh tak acuh, seolah-olah dia tengah membicarakan cuaca yang tidak ada penting-pentingnya sama sekali. "Sebanarnya kejadian itu bukan sepenuhnya karena human eror, mobil yang kukendarai itu remnya blong. Kalian tahu sendiri laju kecepatan di jalan tol itu seperti apa. Yah ... begitulah ceritanya. Akhirnya aku divonis hukuman dua tahun setengah dan denda lima miliyar, untuk menyantuni keluarga korban." "Aku ingat betul dengan kejadian itu, kamu langsung melarikan diri. Dan menyerahkan diri setelah dua hari menghilang, aku dan Bram ikut-ikutan mencarimu ke mana-mana. Tapi brengseknya dirimu itu, Sania yang membantumu melarikan diri malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   352

    Menjelang waktu yang direncanakan, para anggota organisasi Gir sudah berdatangan ke Indonesia memakai paspor turis, dengan penerbangan berbeda. mereka sudah memesan hotel yang sama dengan rekomendasi Adi melalui online. Sampai pukul satu delapan malam, semua sudah berdatangan. Adi sendiri menyewa aula diskotik untuk party umum yang pesertanya hanya diundang tamu-tamu hotel yang memiliki tiket masuk, dan mereka yang masuk hanya anggota Gir. Sehingga party ini tidak dicurigai sebagai pertemuan rahasia yang berpotensi membahayakan keamanan, karena party diadakan secara natural untuk menyambut turis asing. Adi tersenyum lega melihat orang-orang yang dulu menjadi rekan kerjanya, mereka berpelukan seperti layaknya teman sudah lama tidak bertemu. "Kami datang semua untuk mendukungmu, Di," ujar Michael dengan bahasa Inggris. Michael kini menjadi ketua organisasi, mantan tentara Amerika itu masih aktif di organisasi tersebut. "Aku juga membawa semua anggota baru, perkenalkan ...." Mich

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   351

    Bram menghela napas berat, dibelainya rambut istrinya yang kusut karena lama hanya melakukan aktifitas berbaring. "Sayang, Abang akan secepatnya datang menjemputmu. Sekarang masih belum bisa, Abang hanya menjengukmu, kuatir dengan keadaanmu. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Bram dengan hati-hati. Dhea hanya diam menatap wajah suaminya dengan kecewa, matanya bahkan sudah berkaca-kaca. Apanya yang baik-baik saja? situasinya bahkan lebih kejam dari ketika dia dipenjara dulu. Rasa kangennya yang tidak tertahan pada putranya membuatnya sulit memejamkan matanya setiap malam. Perasaan ditinggalkan oleh suaminya mengikis rasa kepercayaannya sedikit demi sedikit, sudah seminggu lebih, tetapi apakah Bram tidak bisa mengatasi masalah di perusahan? apakah pria di depannya ini sengaja memilih kekuasaan dan hartanya daripada dia? Dhea menggeleng pelan untuk menghilangkan prasangkanya. "Percayalah pada Abang, doakan Abang agar cepat membawa Dhea dari tempat ini. Abang sangat merindukan Dhea, b

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   350

    Dhea hanya bisa berbaring di tempat tidur yang cukup besar dan mewah, kasurnya empuk, kamarnya luas dengan kamar mandi yang juga cukup mewah. Tidak kalah dengan kondisi di rumah Bram dulu. Dia hanya bisa berbaring dan tidak banyak melakukan aktifitas sepanjang hari untuk menghemat tenaga. Dua butir telur rebus dan setengah liter air mineral yang dijatah kepadanya sekarang sungguh benar-benar tidak akan cukup untuk melakukan aktivitas yang lebih dari itu. Apalagi awal-awal dia hanya mengkonsumsi tiga butir telur, rasanya hampir tiga malam dia tidak bisa tidur karena kelaparan. Semakin ke sini, tubuhnya sudah terbiasa, tetapi dia juga harus menghemat energi. Sedang hari ini, dia hanya menerima jatah dua butir telur. Ini baru hari ke tujuh, tetapi rasanya sudah sangat menyiksa. Lebih tersiksa dari kondisinya di penjara dulu, padahal dulu dia sama sekali menempati kamar yang tidak layak sama sekali. Dulu dalam satu ruangan hanya ada satu buah kasur singel, yang dihuni oleh enam orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   349

    Niko dengan serius memantau dua komputer sekaligus, rute pelacak yang ada pada Bram, serta navigasi robot kecilnya yang terus terbang di udara. Dalam dua puluh menit, robot itu sudah menyusul mobil yang membawa Bram ke arah barat daerah Banten."Cepat sekali dia menyusul," ujar Fikri i yang juga ikut memantau gerakan robot itu."Dia terbang, bukan jalan. dalam waktu satu menit sudah mencapai belasan kilometer," ujar Adi mengkomentari omongan Fikri, sementara Niko tetap serius menggerakkan kursor mouse untuk mengendalikan robot kecilnya."Kita keluarkan cengkeraman pada robot itu agar menempel di mobil itu, untuk menghemat baterai," ujar Niko."Emang cengkeramannya sekuat apa? tidak takut diterbangkan angin?" tanya Fikri yang antusias seperti mendapat mainan baru "Dia ditempatkan di belakang mobil agar bisa terlindungi angin. Cengkeramannya tidak kuat, hanya dilapisi lem seperti lem alteco.""Loh, kalau tidak bisa lepas bagaimana?" tanya Adi yang mengernyit heran, pasalnya lem itu ter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   348

    "Kau terlalu banyak mengeluh, harusnya kondisi istrimu bisa menjadi motivasi untukmu. Atau kuhadirkan juga anakmu yang masih bayi?" ancam Abimanyu. "Aku tidak akan tergerak kalau belum melihat secara langsung bagaimana kondisi istriku, juga tidak akan termotivasi kalau belum berbincang dengannya," ujar Bram dengan keras kepala. "aish! baiklah!" dengus Abimanyu akhirnya mengalah. "Sakti, Ijal ... Bawa dia bertemu istrinya, biar dia puas melihat keadaan istrinya. Ketika pergi ke sana pastikan tangan dan kakinya terikat biar tidak kabur, matanya juga ditutup biar tidak tahu kondisi jalan!" perintah Abimanyu yang tidak sabar mendengar rengekan Bram. Setelah mengatakan itu, Abimanyu kembali lagi ke ruang pribadinya, sementara Bram tersenyum. Ternyata hanya sebatas ini kemampuan Abimanyu dalam mendengarkan keluhannya, dia hanya mengikuti saja pengaturan lelaki itu ketika para pengawal itu langsung meraih tangannya untuk memasang borgol dan menutup matanya dengan kain hitam. Para pengawa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   347

    "Sakti?!" ujar Abimanyu yang melihat siapa yang mengetuk ruang pribadinya ini. "Selamat sore, Pak?" sapa Sakti yang melihat Abimanyu tengah bersantai duduk di sofa sambil bermain game di ponselnya. "Ada apa?" tanya lelaki itu masih fokus dengan ponselnya. "Pak Bram memaksa untuk bertemu dengan anda, Pak." Mendengar perkataan Sakti, Abimanyu berhenti menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel, spontan lelaki itu menatap Sakti dengan tatapan garang. "Bukankah sudah kukatakan? kalau dia tidak boleh menemui ku kalau tugasnya dalam menstabilkan harga saham sudah berhasil, ini apa? belum ada kemajuan apa-apa," ujar Abimanyu dengan marah. "Justru itu yang akan dikatakan dan didiskusikan oleh pak Bram kepada anda, Pak." "Tidak ada negosiasi apalagi diskusi. Usir dia dari sini. Kenapa kau bawa dia ke sini tanpa bilang padaku dulu, Ha? kamu ini terlalu lancang, Sakti!" Abimanyu bertambah marah mendengarnya. "Situasi di perusahaan terlalu rumit, Pak. Bapak tidak bisa membuat hal

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   346

    Pulang kerja, seperti hari kemarin Bram dikawal oleh beberapa orang dan disupiri oleh supir baru yang juga tidak Bram kenal. Apalagi selama beberapa hari ini mereka juga tidak berinteraksi, Bram juga malas untuk bertegur sapa dengan mereka. "Antarkan saya ke tempat Abimanyu!" perintah Bram. "Bukankah Pak Abimanyu mengatakan dengan jelas, Pak Bram boleh menemuinya jika pekerjaan pak Bram selesai. Ini belum ada apa-apanya jadi pak Bram tidak berhak bertemu pak Abimanyu," ujar supir itu dengan tegas. "Kamu itu hanya sekedar supir, jadi tidak perlu mendikte saya. Saya tidak akan menyelesaikan tugas dari Abimanyu. Terserah dia sekarang, saya juga sudah buntu! saya mana bisa bekerja sendiri, saya akan bilang sama dia untuk memberi saya tim." "Ingat, Pak. Bapak harus keluarkan semua potensi dan usaha. Karena taruhannya nyawa istri dan anak bapak." "Keluarkan potensi dan usaha apa? sementara saya tidak boleh menghubungi siapapun. Memangnya saya bisa menyulap dengan sendiri nilai sah

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   345

    Mang Giman selalu membersihkan ruangan Bram pukul tujuh pagi sebelum semua karyawan datang ke kantor. Dia membersihkan ruangan Bram seperti biasa dan tidak mencurigakan, ketika dia sedang mengelap-elap meja dan merapikan dokumen diatas meja, dia segera meletakkan surat ber amplop putih itu di atas meja dekat kotak tissue. Lelaki itu menahan napas ketika melakukan itu semua, segera dia cepat-cepat keluar dan masuk toilet, di sana dia menghela napas sekuat-kuatnya, sangat ketakutan karena dia merasa gerak-geriknya dipantau dari jarak jauh oleh orang yang tidak diketahui siapa. Sungguh misterius dan menakutkan untuk orang awam seperti dia. Jam menunjukan pukul delapan pagi, semua karyawan sudah berdatangan dan sudah masuk ke ruangan kerja masing-masing. Bram sendiri datang sekitar jam setengah sembilan pagi. Ketika masuk ruangan, dia terus berkutat pada dokumen, sungguh tidak ada pegawai atau orang suruhan yang kompeten yang dia percaya sekarang. "Pak Bram, ini sudah seminggu, tetapi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   344

    Sudah tiga hari Bram bekerja mengurus perusahannya, tetapi tidak ada perubahan sama sekali pada peningkatan nilai saham. Abimanyu sendiri mengatakan jika semua pegawai dan kolega Bram sudah dimutasi bahkan sudah dipecat dari perusahaan. Bram sendiri yang terpaksa menandatangani surat pemecatan mereka, pasalnya Abimanyu mengancam tidak akan memberikan makanan apapun pada Dhea jika dia tidak mengikuti semua perintah lelaki itu. Bram memang masuk ke kantor tetapi tetap saja rasanya seperti dipenjara. Dia tidak bisa mengontak siapapun dan meminta bantuan siapapun. Semua pekerja yang ada di kantor ini diduduki oleh orang-orang baru atau orang lama memang sudah bersekongkol dengan Abimanyu. Bram duduk dengan frustasi dengan semua kondisi ini, bahkan Adi orang kanannya sekarang tidak tahu di mana. Abimanyu memberi batas sampai tiga Minggu untuk menstabilkan nilai saham dan melakukan peralihan pemilik perusahaan dalam waktu tiga bulan. Abimanyu juga tidak bisa terburu-buru agar apa yang t

DMCA.com Protection Status