Bab 78 A day in October Bening kaku melihat Evan diturunkan dari atas pohon. Dia dipeluk oleh mamanya. Rupanya, tubuh bayi itu dimasukkan dalam sebuah tas kain tebal. Sebagian bawahnya dilubangi untuk tempat kaki Evan. Kemudian tas itu digantung di atas dahan kokoh ketapang. “Evan masih hidup!” kata Kama gembira, saat mengeluarkan Evan dari dalam tas. Bayi bertubuh montok itu hanya sedikit lemas, dan sedang tidur. Napas bocah itu turun naik dengan lembut. Serta merta, Bening memeluknya sambil berurai air mata. “Evan, owh Evan anak Mama. Kamu sehat – sehat kan , Nak?” Dengan panik, dia memeriksa tubuh anaknya. Evan membuka matanya dan melihat banyak orang sekelilingnya. Bayi itu kelihatan bingung, lalu menangis. “Cucuku, cucuku kembali. Alhamdulillah Ya, Allah!” teriak Iswati dan Gatot. Mereka berdua sujud syukur. “Kita sebaiknya bawa Evan ke rumah sakit,” usul Elang. “Aku setuju, kita tidak tahu, seharian ini Evan bersama siapa,” Kama menambahkan. Bening mengangguk. Dia peluk a
Baca selengkapnya