Share

Bab 73 Keinginan seorang Ibu

Bab 73 Keinginan seorang Ibu

Diam – diam mata Bening sering memandang ke paviliun Kama dengan tatapan rindu. Dasar hatinya berharap, lelaki itu muncul membuka pintu lalu menyapanya dengan riang.

Sayangnya, impian itu berubah menjadi kekecewaan. Hatinya berdenyut gelisah, mengetahui Kama tidak pernah datang lagi semenjak ia menamparnya seminggu lalu.

“Ini kesalahanku, kenapa aku bertindak begitu bodoh, bukankah dia hanya berniat bersikap baik mau menjagaku dari Ibra?” keluh Bening tertahan. Dia lalu menarik napas panjang.

“Siapa yang bodoh?” tanya Iswati menghampiri putrinya di teras. Dia mengamati wajah putrinya diselimuti mendung tebal.

Bening menengadah, melihat mamanya. “Tidak ada yang bodoh.”

“Lho, kamu barusan ngomong begitu?” tanya Iswati heran. Dia lalu mengambil tempat duduk di samping putrinya.

“Owh, itu bukan apa – apa. Bening hanya teringat cerita drama tadi,” elak Bening sambil meringis. “Papa mana, Ma?” tanyanya ketika mobil papanya tidak ada.

“Papamu ke rumah Ela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status