Bab 63 Secret Admirer“Apa boleh saya ikut kelas gratisnya, Mba?” kata Ibu Irina dengan senyumnya yang khas.“B-boleh, Bu…” ucap Bening gagap sekaligus senang. “Silahkah, Ibu Irina duduk sebentar. Saya mempersiapkan alat – alatnya dulu.” Dia menepuk pundak Ismail dan Tanto yang masih tertegun menatap Ibu Irina tak percaya.“Ismail, tolong keluarkan bunga – bunga kering di gudang, mangkuk melamin, berikut moss.” Sebuah ide mendadak muncul di benak Bening.Setelah itu dia menemui Ibu Irina. “Maaf, Bu, menunggu. Staff saya masih mempersiapkan bahan – bahannya.”Ibu Irina tersenyum hangat. “Tidak apa – apa saya mengerti. Saya memutuskan mampir ke sini, karena tertarik dengan banner itu. Siapa yang buat?” Dia menunjuk banner dengan dekorasi bunga – bunga yang artistic.“Saya, Bu dibantu staff.” Ekor mata Bening melihat ibunya datang bersama dengan ibu – ibu lain.“Bagus sekali!” puji Irina.“Maaf, Ibu, apa Ibu tidak keberatan, jika ibu – ibu lain turut bergabung?”“Silahkan… silahkan… Mba,
Baca selengkapnya