Semua Bab Dikejar Lagi oleh Istri CEOku: Bab 531 - Bab 540

2312 Bab

Bab 531

Malam kemarin memang banyak masalah, tetapi kebenaran telah terungkap sekarang. Kini, semua masalah sudah berlalu. Saat itu, Kevin sepertinya melihat sesuatu yang tidak biasa. Dia berhenti tersenyum, lalu bertanya, "Bianca, wajahmu ....""Oh, hanya sedikit luka. Aku baik-baik saja," jawab Bianca yang tidak begitu mempermasalahkannya. Akan tetapi, Kevin malah bertanya seraya mengernyit, "Apa yang sebenarnya terjadi?""Kak Kevin, selama kamu dipenjara, ada banyak hal yang terjadi ...," ucap Susan. Kemudian, dia mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Kevin. Usai mendengar perkataannya, Kevin tiba-tiba murka dan berkata, "Keluarga Sunaryo lagi? Mereka benar-benar sudah keterlaluan!"Tidak masalah jika Keluarga Sunaryo hanya mencelakai dirinya, tetapi beraninya mereka melukai Bianca. Ini adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi! Bianca mencoba untuk menenangkan ayahnya dengan berkata, "Ayah, jangan khawatir, aku nggak apa-apa.""Bianca, ini adalah salah Ayah karena nggak bisa melin
Baca selengkapnya

Bab 532

Pagi hari, di kantor Ketua Grup Warsono, Ariana sedang meminum kopi sambil melihat laporan keuangan. Tok, tok, tok ....Pada saat itu, terdengar suara ketukan pintu. "Silakan masuk," ucap Ariana sambil meletakkan cangkir kopinya. "Bu Ariana, ada yang bisa kubantu?" tanya Luther sambil berjalan masuk. Sebagai Kepala Departemen Keamanan, Luther harus datang ke perusahaan setiap hari. Ariana bertanya dengan penasaran, "Kamu pergi ke mana kemarin? Aku nggak bisa menghubungimu.""Temanku mengalami masalah, jadi aku pergi membantunya," jawab Luther sambil tersenyum. Ariana mengangkat alis dengan curiga, lalu bertanya, "Teman? Apakah itu Bianca? Pantas saja kamu begitu bersemangat, ternyata kamu pergi berkencan dengan wanita cantik.""Uhuk, uhuk. Bu Ariana, apa kamu memanggilku hanya untuk menanyakan hal ini?" tanya Luther yang segera mengalihkan topik pembicaraan. Jika ini berlanjut, Ariana pasti akan cemburu lagi nanti.Ariana sontak memutar matanya dan membantah, "Hmph! Memangnya aku kuran
Baca selengkapnya

Bab 533

Tatapan Maple terlihat ambigu, tetapi Luther tidak menghindari tatapannya dan menatap ke arah Maple dengan tegas. Dia merasa Maple sangat familier, sepertinya pernah bertemu dengan wanita ini sebelumnya. Namun, Luther tidak bisa mengingat di mana mereka pernah bertemu. Perasaan yang benar-benar aneh."Kamu masih saja menatapnya!" Ariana segera menyadari ada yang aneh dan menginjak salah satu kaki Luther dengan kuat sebagai peringatan.Sekali tidak apa-apa, Luther malah masih menatap untuk kedua kalinya. Baru tidak bertemu beberapa hari saja Luther sudah jadi seperti ini."Bu Ariana, ada beberapa hal yang tidak kumengerti, bisakah kamu menjelaskannya?" Maple meletakkan dokumennya di meja dan menunjuk ke beberapa hal yang rumit itu."Oh, begitu ...."Ariana tersenyum, lalu menjelaskan dengan serius kepada Maple. Namun, Maple tidak sepenuhnya memperhatikan penjelasan Ariana. Sebaliknya, pikirannya malah melayang ke mana-mana. Maple diam-diam melepas sepatu hak tingginya, lalu merentangkan
Baca selengkapnya

Bab 534

"Luther! Apa yang kamu lakukan?" tanya Ariana sambil mengernyitkan alisnya. Ingin sekali rasanya dia memukul Luther. Melihat ekspresi aneh Luther, awalnya Ariana merasa Luther hanya sekadar suka melihat wanita cantik. Tak disangka Luther malah berani menggoda dan menyentuh wanita yang baru pertama kali ditemuinya. Luther sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Ariana."Ariana, kamu salah paham, dia yang mengulurkan kakinya dulu," kata Luther dengan wajah yang memerah.Luther memang tidak melakukan apa pun, tetapi dia tetap merasa bersalah."Kaki Nona Maple memang panjang, wajar saja dia mengulurkannya. Apakah itu berarti kamu bisa menyentuhnya sesukamu?" kata Ariana dengan ekspresi serius."Aku ...." Luther terlihat ragu dan tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya."Huh! Sudah kuduga, ada yang nggak beres denganmu sejak awal. Kamu terus memperhatikan Nona Maple, apa kamu punya niat buruk?" kata Ariana dengan emosi.Memangnya Ariana tidak cukup cantik? Padahal ada wanita secantik i
Baca selengkapnya

Bab 535

"Kamu ingin membeliku hanya dengan sebuah vila? Apa kamu pikir aku semudah itu?" Luther tetap tak tergoyahkan.Maple tersenyum sinis. "Hehehe .... Sepertinya, aku harus lebih serius. Kalau begitu, aku akan memberimu informasi internal. Belakangan ini, gedung-gedung di daerah timur kota yang terbengkalai akan mendapat pengembangan khusus. Kalau kamu bisa membelinya, kamu setidaknya akan mendapatkan keuntungan sepuluh kali lipat. Tentu saja, berapa banyak gedung yang bisa kamu beli tergantung pada kemampuanmu sendiri. Makin banyak yang kamu beli, Makin banyak yang bisa kamu dapatkan. Selama kamu punya modal, kamu bisa dengan mudah menghasilkan triliunan. Bagaimana menurutmu? Apakah ini cukup menarik?"Mendengar ini, Luther menyipitkan matanya. "Nona Maple, kamu memang hebat .... Tapi, aku nggak mengerti, kenapa kamu memberitahuku peluang bisnis yang bisa menghasilkan triliunan ini?"Pertama kali bertemu sudah memberikan mobil, rumah, dan uang. Semua ini terlalu berlebihan. Penampilan Lut
Baca selengkapnya

Bab 536

Di salah satu ruangan di Rumah Sakit Korman. Saat Luther dan Ariana tiba, mereka melihat Helen berbaring di tempat tidur dan terus merintih kesakitan. Kepalanya dibalut perban yang masih terdapat jejak darah dan jeritannya yang menyayat hati, tampaknya lukanya cukup parah."Ibu! Bagaimana dengan keadaanmu?" tanya Ariana begitu memasuki ruangan dengan ekspresi perhatian.Melihat keadaan itu, Helen terus merintih. "Putriku! Kamu akhirnya datang juga! Ibu melakukan kesalahan, maafkan Ibu! Ibu sekarang tidak berhak hidup lagi!"Saat mengatakan itu, Helen menghantam kepalanya ke dinding beberapa kali dan merasa kesakitan hingga berlinang air mata. Ariana terkejut dan buru-buru menahan Helen, lalu berkata, "Ibu! Apa yang sedang kamu lakukan? Apa tidak bisa menceritakannya dengan baik-baik? Kenapa harus cari mati seperti ini?""Aku ... malu untuk mengatakannya!" kata Helen sambil memukul dadanya, menendang-nendangkan kakinya, dan terus meratap."Keenan, apa yang sebenarnya telah terjadi?" Ari
Baca selengkapnya

Bab 537

Keenan tidak berbicara dan hanya mengulurkan dua jarinya."Dua puluh miliar?"Ariana menarik napas dalam-dalam dan menahan amarahnya, lalu berkata, "Meskipun ini bukan jumlah uang yang kecil, untungnya kita masih bisa menanggung kerugian ini. Kali ini, anggap saja sebagai sebuah pelajaran berharga.""Kak, kamu salah paham. Bukan 20 miliar, tapi 200 miliar," kata Keenan dengan lemah.Ekspresi Ariana berubah. "Dua ratus miliar? Apa kamu sedang bercanda? Kalian dapat dari mana uang sebanyak itu?""Kami memiliki beberapa miliar dalam tabungan, lalu kami menjual dua vila, meminjam beberapa puluh miliar, dan sisa beberapa puluh miliar lagi adalah uangmu yang diambil Ibu secara diam-diam," kata Keenan dengan takut."Apa?"Mendengar perkataan ini, Ariana langsung naik pitam. "Apa kalian sudah gila? Menjual rumah dan mencuri uang? Siapa yang mengizinkan kalian melakukan ini?"Siapa yang akan menjual rumah demi berinvestasi? Sungguh bodoh!"Putriku, Ibu bersalah, maafkan Ibu. Ibu akan mati sekar
Baca selengkapnya

Bab 538

"Hm?" Luther mengernyit pelan saat menyadari Helen menoleh padanya. Dia membatin, 'Kenapa dia menatapku? Memangnya aku kelihatan seperti orang kaya bodoh? Sialan!'"Luther ...," panggil Helen sambil tersenyum. Dia lalu mengambil sebuah apel dari keranjang buah dan menyerahkannya pada Luther. "Kamu lapar nggak? Sini, makan apel.""Apa maumu?" tanya Luther makin curiga. Saat Helen mendadak bersikap manis begini, dia pasti sedang ada maunya."Anu ... kamu seharusnya juga dengar apa yang barusan kami bicarakan, 'kan?" Helen memasang senyum terbaiknya dan berkata, "Kamu selalu baik hati, jadi kamu pasti nggak tega melihat kami rugi. Aku harap kamu bisa membantu kami."Luther bertanya dengan waspada, "Apa yang bisa kubantu?""Seingatku, sepertinya kamu punya kenalan beberapa orang kaya. Gimana kalau kamu membantu kami menjual bangunan mangkrak itu?" ujar Helen."Kamu ingin aku menipu orang?" tanya Luther sambil mengangkat alisnya.Helen berpura-pura kesal dan berkata, "Hei, jangan bicara sep
Baca selengkapnya

Bab 539

Menurut Helen, Luther mengucapkan omong kosong tadi karena tidak mau membantu mereka.Saat ini, Roselyn tiba-tiba berkata, "Luther, kamu bilang bangunan mangkrak ini akan mendatangkan untung besar, 'kan? Oke, gimana kalau kami menjualnya padamu? Biar kamu bisa untung banyak nanti."Mendengar ini, Helen langsung menimpali, "Iya! Sepertinya kamu tertarik dengan bangunan mangkrak ini, kalau gitu beli saja dari kami. Jadi, kita bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan masing-masing.""Ini adalah peluang kalian, aku nggak ingin merebutnya dari kalian," tolak Luther dengan halus."Nggak masalah. Kita semua satu keluarga, satu hati. Kalau kamu untung besar, kami juga ikut senang," kata Helen dengan ramah, seolah-olah sedang melihat target barunya."Iya, Luther. Jangan sungkan sama kami. Kesempatan bagus seperti ini nggak boleh dilewatkan," ujar Herlina.Keenan menimpali, "Ya. Kalau kamu untung besar nanti, kamu cukup traktir kami makan."Orang-orang ini tersenyum cerah dan penuh perhatian. Mer
Baca selengkapnya

Bab 540

"Luther, kamu benar-benar bodoh. Bangunan tak berharga ini malah kamu anggap harta karun. Luar biasa!" ejek Roselyn sambil menyeringai.Roselyn terlihat puas akan kebodohan Luther. Tadinya, dia mengira uang sebanyak puluhan miliar yang diinvestasikannya akan terbuang sia-sia. Tidak disangka, langit membantunya dengan mengirim Luther untuk mengambil alih bangunan itu."Luther, terima kasih ya. Berkat bantuanmu, kami semua nggak jadi jatuh miskin," ujar Helen sambil melihat uang di kartunya dan tersenyum gembira."Luther, kamu benar-benar baik. Aku kagum!" timpal Keenan sambil mengacungkan jempolnya. Dia juga terlihat senang karena berhasil mengakali Luther.Herlina tersenyum mengejek dan berkata, "Haha! Setelah untung besar nanti, jangan lupa traktir kami makan ya." Dia memang sial karena ditipu oleh Malcolm, untungnya ada seseorang yang mengambil alih bangunan itu. Jika tidak, modal mereka akan terbuang sia-sia."Aku harap kalian nggak akan menyesal," kata Luther sambil tersenyum seten
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5253545556
...
232
DMCA.com Protection Status