Tatapan Maple terlihat ambigu, tetapi Luther tidak menghindari tatapannya dan menatap ke arah Maple dengan tegas. Dia merasa Maple sangat familier, sepertinya pernah bertemu dengan wanita ini sebelumnya. Namun, Luther tidak bisa mengingat di mana mereka pernah bertemu. Perasaan yang benar-benar aneh."Kamu masih saja menatapnya!" Ariana segera menyadari ada yang aneh dan menginjak salah satu kaki Luther dengan kuat sebagai peringatan.Sekali tidak apa-apa, Luther malah masih menatap untuk kedua kalinya. Baru tidak bertemu beberapa hari saja Luther sudah jadi seperti ini."Bu Ariana, ada beberapa hal yang tidak kumengerti, bisakah kamu menjelaskannya?" Maple meletakkan dokumennya di meja dan menunjuk ke beberapa hal yang rumit itu."Oh, begitu ...."Ariana tersenyum, lalu menjelaskan dengan serius kepada Maple. Namun, Maple tidak sepenuhnya memperhatikan penjelasan Ariana. Sebaliknya, pikirannya malah melayang ke mana-mana. Maple diam-diam melepas sepatu hak tingginya, lalu merentangkan
"Luther! Apa yang kamu lakukan?" tanya Ariana sambil mengernyitkan alisnya. Ingin sekali rasanya dia memukul Luther. Melihat ekspresi aneh Luther, awalnya Ariana merasa Luther hanya sekadar suka melihat wanita cantik. Tak disangka Luther malah berani menggoda dan menyentuh wanita yang baru pertama kali ditemuinya. Luther sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Ariana."Ariana, kamu salah paham, dia yang mengulurkan kakinya dulu," kata Luther dengan wajah yang memerah.Luther memang tidak melakukan apa pun, tetapi dia tetap merasa bersalah."Kaki Nona Maple memang panjang, wajar saja dia mengulurkannya. Apakah itu berarti kamu bisa menyentuhnya sesukamu?" kata Ariana dengan ekspresi serius."Aku ...." Luther terlihat ragu dan tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya."Huh! Sudah kuduga, ada yang nggak beres denganmu sejak awal. Kamu terus memperhatikan Nona Maple, apa kamu punya niat buruk?" kata Ariana dengan emosi.Memangnya Ariana tidak cukup cantik? Padahal ada wanita secantik i
"Kamu ingin membeliku hanya dengan sebuah vila? Apa kamu pikir aku semudah itu?" Luther tetap tak tergoyahkan.Maple tersenyum sinis. "Hehehe .... Sepertinya, aku harus lebih serius. Kalau begitu, aku akan memberimu informasi internal. Belakangan ini, gedung-gedung di daerah timur kota yang terbengkalai akan mendapat pengembangan khusus. Kalau kamu bisa membelinya, kamu setidaknya akan mendapatkan keuntungan sepuluh kali lipat. Tentu saja, berapa banyak gedung yang bisa kamu beli tergantung pada kemampuanmu sendiri. Makin banyak yang kamu beli, Makin banyak yang bisa kamu dapatkan. Selama kamu punya modal, kamu bisa dengan mudah menghasilkan triliunan. Bagaimana menurutmu? Apakah ini cukup menarik?"Mendengar ini, Luther menyipitkan matanya. "Nona Maple, kamu memang hebat .... Tapi, aku nggak mengerti, kenapa kamu memberitahuku peluang bisnis yang bisa menghasilkan triliunan ini?"Pertama kali bertemu sudah memberikan mobil, rumah, dan uang. Semua ini terlalu berlebihan. Penampilan Lut
Di salah satu ruangan di Rumah Sakit Korman. Saat Luther dan Ariana tiba, mereka melihat Helen berbaring di tempat tidur dan terus merintih kesakitan. Kepalanya dibalut perban yang masih terdapat jejak darah dan jeritannya yang menyayat hati, tampaknya lukanya cukup parah."Ibu! Bagaimana dengan keadaanmu?" tanya Ariana begitu memasuki ruangan dengan ekspresi perhatian.Melihat keadaan itu, Helen terus merintih. "Putriku! Kamu akhirnya datang juga! Ibu melakukan kesalahan, maafkan Ibu! Ibu sekarang tidak berhak hidup lagi!"Saat mengatakan itu, Helen menghantam kepalanya ke dinding beberapa kali dan merasa kesakitan hingga berlinang air mata. Ariana terkejut dan buru-buru menahan Helen, lalu berkata, "Ibu! Apa yang sedang kamu lakukan? Apa tidak bisa menceritakannya dengan baik-baik? Kenapa harus cari mati seperti ini?""Aku ... malu untuk mengatakannya!" kata Helen sambil memukul dadanya, menendang-nendangkan kakinya, dan terus meratap."Keenan, apa yang sebenarnya telah terjadi?" Ari
Keenan tidak berbicara dan hanya mengulurkan dua jarinya."Dua puluh miliar?"Ariana menarik napas dalam-dalam dan menahan amarahnya, lalu berkata, "Meskipun ini bukan jumlah uang yang kecil, untungnya kita masih bisa menanggung kerugian ini. Kali ini, anggap saja sebagai sebuah pelajaran berharga.""Kak, kamu salah paham. Bukan 20 miliar, tapi 200 miliar," kata Keenan dengan lemah.Ekspresi Ariana berubah. "Dua ratus miliar? Apa kamu sedang bercanda? Kalian dapat dari mana uang sebanyak itu?""Kami memiliki beberapa miliar dalam tabungan, lalu kami menjual dua vila, meminjam beberapa puluh miliar, dan sisa beberapa puluh miliar lagi adalah uangmu yang diambil Ibu secara diam-diam," kata Keenan dengan takut."Apa?"Mendengar perkataan ini, Ariana langsung naik pitam. "Apa kalian sudah gila? Menjual rumah dan mencuri uang? Siapa yang mengizinkan kalian melakukan ini?"Siapa yang akan menjual rumah demi berinvestasi? Sungguh bodoh!"Putriku, Ibu bersalah, maafkan Ibu. Ibu akan mati sekar
"Hm?" Luther mengernyit pelan saat menyadari Helen menoleh padanya. Dia membatin, 'Kenapa dia menatapku? Memangnya aku kelihatan seperti orang kaya bodoh? Sialan!'"Luther ...," panggil Helen sambil tersenyum. Dia lalu mengambil sebuah apel dari keranjang buah dan menyerahkannya pada Luther. "Kamu lapar nggak? Sini, makan apel.""Apa maumu?" tanya Luther makin curiga. Saat Helen mendadak bersikap manis begini, dia pasti sedang ada maunya."Anu ... kamu seharusnya juga dengar apa yang barusan kami bicarakan, 'kan?" Helen memasang senyum terbaiknya dan berkata, "Kamu selalu baik hati, jadi kamu pasti nggak tega melihat kami rugi. Aku harap kamu bisa membantu kami."Luther bertanya dengan waspada, "Apa yang bisa kubantu?""Seingatku, sepertinya kamu punya kenalan beberapa orang kaya. Gimana kalau kamu membantu kami menjual bangunan mangkrak itu?" ujar Helen."Kamu ingin aku menipu orang?" tanya Luther sambil mengangkat alisnya.Helen berpura-pura kesal dan berkata, "Hei, jangan bicara sep
Menurut Helen, Luther mengucapkan omong kosong tadi karena tidak mau membantu mereka.Saat ini, Roselyn tiba-tiba berkata, "Luther, kamu bilang bangunan mangkrak ini akan mendatangkan untung besar, 'kan? Oke, gimana kalau kami menjualnya padamu? Biar kamu bisa untung banyak nanti."Mendengar ini, Helen langsung menimpali, "Iya! Sepertinya kamu tertarik dengan bangunan mangkrak ini, kalau gitu beli saja dari kami. Jadi, kita bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan masing-masing.""Ini adalah peluang kalian, aku nggak ingin merebutnya dari kalian," tolak Luther dengan halus."Nggak masalah. Kita semua satu keluarga, satu hati. Kalau kamu untung besar, kami juga ikut senang," kata Helen dengan ramah, seolah-olah sedang melihat target barunya."Iya, Luther. Jangan sungkan sama kami. Kesempatan bagus seperti ini nggak boleh dilewatkan," ujar Herlina.Keenan menimpali, "Ya. Kalau kamu untung besar nanti, kamu cukup traktir kami makan."Orang-orang ini tersenyum cerah dan penuh perhatian. Mer
"Luther, kamu benar-benar bodoh. Bangunan tak berharga ini malah kamu anggap harta karun. Luar biasa!" ejek Roselyn sambil menyeringai.Roselyn terlihat puas akan kebodohan Luther. Tadinya, dia mengira uang sebanyak puluhan miliar yang diinvestasikannya akan terbuang sia-sia. Tidak disangka, langit membantunya dengan mengirim Luther untuk mengambil alih bangunan itu."Luther, terima kasih ya. Berkat bantuanmu, kami semua nggak jadi jatuh miskin," ujar Helen sambil melihat uang di kartunya dan tersenyum gembira."Luther, kamu benar-benar baik. Aku kagum!" timpal Keenan sambil mengacungkan jempolnya. Dia juga terlihat senang karena berhasil mengakali Luther.Herlina tersenyum mengejek dan berkata, "Haha! Setelah untung besar nanti, jangan lupa traktir kami makan ya." Dia memang sial karena ditipu oleh Malcolm, untungnya ada seseorang yang mengambil alih bangunan itu. Jika tidak, modal mereka akan terbuang sia-sia."Aku harap kalian nggak akan menyesal," kata Luther sambil tersenyum seten
Begitu suara Nabel terdengar, suara tepuk tangan yang meriah langsung memenuhi seluruh arena. Pertarungan yang dinanti-nantikan akhirnya tiba.Kemenangan dan kekalahan kali ini bukan hanya memengaruhi reputasi seseorang, tetapi juga berdampak besar pada keadaan di dunia persilatan.Jika Hasta yang menang, berarti Sekte Pedang akan menjadi sekte terkuat di dunia. Pada saat yang sama, Organisasi Mondial dan Sekte Sihir akan turun derajat.Sebaliknya, jika Luther yang menang, hasilnya akan lebih menakjubkan. Bagaimanapun, Luther yang tidak bergabung dengan sekte mana pun justru berhasil mengalahkan para genius dari sekte besar. Jika kabar ini tersebar, dunia persilatan akan gempar.Ketika saat itu tiba, seluruh sekte akan berlomba-lomba untuk merekrut Luther. Persaingan sengit pun akan terjadi."Dokter Luther! Semangat!""Kalahkan Hasta! Kamu harus berhasil!"Greta dan Roselia bangkit untuk memberi Luther dukungan. Sebelumnya, Hasta mengalahkan Adam dan membuat Organisasi Mondial kehilang
"Berhenti! Berhenti! Paman! Aku mengaku kalah!"Pedang berada tepat di depan leher Charlotte. Charlotte langsung mengangkat kedua tangannya untuk menyerah. Dia tidak berharap dirinya bisa menang dan hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji kemampuan Luther serta kemampuannya. Ternyata, kesenjangan di antara keduanya masih begitu besar."Kamu sangat hebat. Mungkin beberapa tahun lagi, aku bukan lawanmu." Luther tersenyum dan menyimpan Pedang Cakrawala. Dia bukan ingin bersikap rendah hati, melainkan benar-benar kagum dengan potensi Charlotte.Api foniks yang menghitam memiliki kekuatan korosif yang luar biasa. Energi sejati Luther sekalipun tidak dapat menahannya. Dengan kata lain, api itu adalah musuh besar para pesilat.Hanya saja, Charlotte belum terlalu lama memasuki dunia seni bela diri. Jika dihitung-hitung, paling-paling baru dua tahun. Itu sebabnya, dia belum bisa menggunakan kemampuan garis keturunan foniks secara maksimal. Jika berlatih dengan giat, masa depannya
Bam! Cahaya emas memancarkan energi yang sangat menakutkan. Seketika, tanah bergetar dan angin kencang berembus.Luther beserta pedangnya terhempas beberapa meter. Setelah mendarat, dia terdorong dua langkah sebelum menstabilkan tubuhnya.Ketika mendongak, Luther mendapati entah sejak kapan muncul zirah emas di permukaan tubuh Charlotte. Zirah emas memancarkan cahaya terang, membuat sosok Charlotte sangat menyilaukan.Ternyata itu adalah senjata ajaib. Sekte Sihir sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mereka memiliki banyak harta karun. Sebagai Wanita Suci Sekte Sihir, wajar jika Charlotte memiliki beberapa senjata ajaib sebagai perlindungan diri.Luther sama sekali tidak terkejut. Hanya saja, dia cukup takjub dengan kemampuan senjata ajaib itu. Bukan hanya dapat melindungi penggunanya, tetapi juga dapat menyerang.Tadi pedang Luther mengenai senjata ajaib itu, tetapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Bahkan, kekuatannya diserap oleh senjata ajaib itu dan menyerangnya balik. Dengan ka
Menghadapi bulu hitam yang memenuhi langit meluncur ke arahnya, Luther mengangkat tangannya. Sebuah perisai cahaya putih pun tiba-tiba muncul dan membentuk tembok di depannya. Bulu hitam itu menabrak di tembok cahaya itu dan menimbulkan riak kecil, tetapi tidak dapat menembus pertahanannya.Namun, api hitam pada bulu-bulu hitam itu langsung menyebar ke seluruh tembok dan segera membakar energi di dalamnya. Hanya dalam beberapa saat saja, tembok pelindung di depan Luther sudah bolong dan meninggalkan sebuah lubang besar.Melihat pemandangan itu, Luther terkejut. Perlu diketahui, energi sejatinya jauh lebih kuat daripada ahli tingkat master biasanya. Bukan hanya memiliki kekuatan serangan yang luar biasa, pertahanannya juga sangat kokoh.Namun, Luther tidak menyangka energi senjatanya ini malah tidak sanggup menahan api foniks milik Charlotte. Kelihatan jelas, betapa hebatnya kekuatan garis keturunan lawannya ini. Dia tidak berani meremehkan dan kembali mengayunkan tangannya lagi saat ap
Gerakan Charlotte sangat cepat dan langkahnya sangat lincah. Dalam sekejap, dia terus memelesat dan sulit untuk ditebak, sehingga semua orang tidak bisa menangkap keberadaannya.Sementara itu, Luther hanya berdiri dengan tenang dan tidak menunjukkan gerakan yang berlebihan."Telapak Bunga Gugur!" Setelah mendekat, Charlotte melayangkan puluhan telapak secara bertubi-tubi. Bayangan telapak hitam itu langsung meluncur ke berbagai titik vital di tubuh Luther.Kekuatan Charlotte sangat spesial dan tekniknya memiliki efek racun, sehingga orang yang terkena serangannya akan langsung kehilangan nyawa. Namun, Luther memiliki tubuh yang kebal terhadap segala racun, sehingga serangannya tidak berguna.Menghadapi bayangan telapak hitam yang mendekat, Luther tidak menghindar dan tiba-tiba melayangkan serangan telapak tangannya.Boom!Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang dan menghantam telapak tangan hitam itu dengan kekuatan yang dahsyat.Bang bang bang bang bang.Bayangan telapak hitam yang dil
Suasana di seluruh arena tiba-tiba menjadi hening. Semua orang tercengang sambil melihat pemandangan itu dan bahkan tidak berani menarik napas.Yusril yang berada di kursi utama pun langsung berdiri dengan emosi dan ekspresinya terlihat cemas. Namun, dia juga tidak berani berbicara karena khawatir akan mengejutkan Hasta dan membunuh Adam dengan tidak sengaja.Sebagai harapan untuk masa depan Organisasi Mondial, Yusril sudah mencurahkan semua perhatian dan berbagai sumber daya untuk membina Adam. Jika Adam tewas di sini, ini akan menjadi pukulan yang sangat besar bagi seluruh Organisasi Mondial.Dibandingkan dengan Yusril yang panik, Logan dan Friscia malah diam-diam bersorak di dalam hati. Mereka berharap Hasta akan menusuk Adam sampai mati. Dengan begitu, keadaan Organisasi Mondial tidak akan pulih dalam waktu sepuluh tahun ini.Tes tes tes.Tubuh Adam tetap paku. Melihat Pedang Merak yang begitu dekat, seluruh tubuhnya merinding dan keringatnya menetes dari keningnya. Dia tahu dia su
"Dulu dia hanya punya tujuh pedang. Tak disangka, dia sudah menjadi tuan bagi dua pedang ilahi lagi hanya dalam waktu satu tahun saja. Anak ini jauh lebih hebat daripada aku saat masih muda," kata Logan sambil mengelus dagunya dengan ekspresi terkejut dan puas. Dia sudah yakin pada kemampuan Hasta sejak awal, tetapi penampilan Hasta ini sudah jauh melampaui perkiraannya.Perlu diketahui, makin banyak pedang yang dimiliki Hasta, makin besar kekuatan tempurnya. Dia sudah berhasil menjadi peringkat pertama di Peringkat Genius hanya dengan tujuh pedang, sekarang kekuatannya tentu saja lebih meningkat lagi karena sudah memiliki sembilan pedang."Dia memang genius terhebat!" puji Atha yang tidak bisa menahan dirinya lagi dengan kagum. Bisa diakui sembilan pedang ilahi sebagai tuan dan mengendalikannya dengan sempurna, bakat dan kultivasi yang begitu luar biasa ini sudah jauh melampaui para kandidat yang seusianya. Jika dibandingkan dengan generasi mereka, para pemuda generasi kini jelas lebi
Dibandingkan pedang kedua berwarna hijau, pedang ketiga milik Hasta dua kali lipat lebih kuat. Disertai dengan naga api, pedang itu meluncur dengan kekuatan yang menghancurkan dunia.Melihat pedang panjang berapi yang meluncur turun, jantung Adam yang energi sudah kacau langsung berdebar dan tiba-tiba merasa berbahaya."Argh!" Adam tiba-tiba berteriak dengan marah. Dengan mempertaruhkan risiko serangan balik, dia kembali memancarkan energi astral yang luar biasa kuat. Bayangan dewa di belakangnya langsung berubah menjadi wujud dengan tiga kepala dan enam lengan. Ini adalah wujud sempurna dari Teknik Empat Dewa yang sudah dikerahkannya dengan seluruh tenaganya, tanpa menahan diri sedikit pun.Adam mengendalikan bayangan dewa untuk menggunakan dua lengannya terlebih dahulu untuk memukul pedang panjang berapi itu dengan keras.Bang!Seiring dengan suara ledakan, pedang panjang berapi itu langsung menembus telapak tangan bayangan dewa dan terus melaju ke arah Adam. Namun, kecepatannya berk
Begitu mendengar pertarungan dimulai, suasana menjadi makin gempar. Sebagian besar mendukung Adam, sebagian besar lagi mendukung Hasta. Keduanya sama-sama genius yang punya reputasi besar. Tentu banyak yang menantikan pertarungan ini.Meskipun urutan Adam di Peringkat Genius lebih rendah, sebagai Ketua Muda Organisasi Mondial, reputasi dan prestisenya justru lebih tinggi daripada Hasta. Adapun siapa yang lebih kuat, semua akan terbukti setelah pertarungan ini berakhir."Hasta, aku sudah lama menunggu hari ini." Mata Adam yang menatap Hasta dipenuhi semangat bertarung. "Banyak orang bilang aku kalah darimu. Aku nggak bisa terima. Hari ini, aku mau bersaing denganmu. Kira-kira lebih hebat pedangmu atau Teknik Pedang Dewaku?""Waktu kamu mengatakan ini, kamu sudah ditakdirkan untuk kalah. Ini karena kamu nggak punya keyakinan untuk mengalahkanku," timpal Hasta dengan tidak acuh."Huh! Nggak usah basa-basi lagi. Hari ini, akan kutunjukkan kehebatan Teknik Empat Dewaku kepadamu!" Tubuh Adam