"Nggak yah, aku seneng akhirnya mama sama ayah menikah." Ucapnya sesekali menguap, membuat Hasta menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri sambungnya."Katanya nggak capek, tapi menguap terus." Ujar Hasta menggoda Zelena."Ayah–" Hasta mengangkat tubuh Zelena memberikan tempat ternyaman untuknya agar bisa tertidur dengan nyaman, walau mengajaknya bercanda namun Hasta tahu jika Zelena menahan kantuknya yang sudah tidak bisa di tahan lagi."Lihat dia seperti kamu, ngantuk bilangnya nggak. Taunya ngeces di pangkuan." Goda Hasta, mengingatkan mereka saat tinggal di panti asuhan bersama."Jangan mulai mas, kamu tahu masih banyak tamu." Ujar Husna yang kini berganti memanggil Hasta dengan sebutan mas."Alhamdulillah, kamu manggil aku, mas. Aku makin sayang kamu." Wajah Husna merona mendengar perkataan Hasta yang tidak hentinya menggodanya.Di sudut ruangan yang tidak jauh dari pesta seseorang mengepalkan tangannya melihat wajah Husna yang begitu bahagia bersanding dengan Hasta."Nikmati
Baca selengkapnya