หน้าหลัก / CEO / Pernikahanku Dengan CEO tampan. / บทที่ 21 - บทที่ 30

บททั้งหมดของ Pernikahanku Dengan CEO tampan.: บทที่ 21 - บทที่ 30

135

Bab 21 : Surat Perjanjian Pra-Nikah

“Kau sangat beruntung kelak memiliki seorang Nenek yang sangat perhatian dan begitu menyayangimu,” ucap Erika sambil menerapkan krim lulur di seluruh tubuh Celia. “Kakak, menurutmu apakah Tuan Jose dan Nyonya Paula akan datang?” “Ini adalah hari pernikahan putra mereka, tentu saja mereka akan datang. Kabarnya mereka sedang melakukan perjalanan keliling dunia, dan sudah hampir setahun sejak mereka pergi.” Celia tidak henti-hentinya bersyukur, selama ini dia hanya memiliki seorang ibu disisinya, tapi tiba-tiba sebentar lagi dia tidak hanya memiliki seorang suami, tapi juga ayah, ibu, nenek dan juga kakek. Dan juga seorang adik yang belum pernah di lihatnya. Luxius terlalu sibuk. Keesokan harinya, Luxian merasa tercekam oleh kebingungan dan keyakinan baru yang salah arah. Tapi tidak punya pilihan lain. Dia tidak mungkin membatalkan pernikahan yang tinggal seminggu lagi. Apa mungkin dia harus melupakan Abigail dan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka? Tapi m
อ่านเพิ่มเติม

Bab 22 : Hubungan Sebatas Transaksi Tanpa Cinta

"Ini baru permulaan," katanya dengan nada angkuh, penuh keyakinan. "Luxian akan menjadi milikku. Semua orang akan melihat bahwa akulah yang paling pantas berada di sisinya." Dengan langkah yang mantap, Abigail menuju ke kamar tidurnya. Ia tahu bahwa hidupnya akan berubah selamanya. Gelang safir itu bukan hanya aksesori mewah, melainkan tanda bahwa ia telah berhasil memasuki dunia yang lebih tinggi. Dan di dunia itu, ia akan bersinar paling terang, dengan Luxian di sisinya, sebagai bukti nyata dari kemenangan dan ambisinya. Gelang itu benar-benar jimat keberuntungan. Menjelang hari pernikahan biasanya calon pengantin akan merasa bahagia dan tidak sabar. Namun, hati Celia penuh kecemasan. Dia memutuskan untuk pergi berziarah ke makam ayah dan ibunya. Walaupun mereka bukan orang tua kandungnya tapi mereka telah memberikan kasih sayang yang tulus dan tanpa pamrih padanya. Celia berharap menemukan kedamaian di sana, sebuah tempat di mana ia bisa merenung dan berbicara dengan sosok yan
อ่านเพิ่มเติม

Bab 23 : Apa Pernikahan Ini Harus Di Batalkan?

Hari pernikahan Celia dan Luxian. Luxian duduk diam di dalam mobilnya yang terparkir di atas bukit, perbatasan Ashford dan Summer Field. Memandang desa Ashford yang terhampar di bawahnya. Cahaya matahari pagi begitu hangat dan cerah, menciptakan pemandangan yang seharusnya menenangkan, namun pikirannya bergolak dengan keraguan dan kebimbangan. Di belakang kemudi, Luxian meremas setir dengan erat. Ingatan malam itu di hotel kembali membayangi pikirannya. Abigail. Nama itu kini membawa beban moral yang berat di pundaknya. Ia telah mengetahui bahwa Abigail adalah wanita yang bersamanya malam itu. Sebuah kesalahan yang terungkap belakangan ini, dan kini ia merasa terjebak dalam dilema moral yang membingungkan. Sejak mengetahui kebenaran ini, hatinya tidak pernah tenang. Seharusnya hari ini menjadi salah satu hari paling bahagia dalam hidupnya. Pernikahannya dengan Celia, wanita yang telah mengubah hidupnya dengan kebaikan dan ketulusan hati. Namun, kewajiban moral terhadap Abigail teru
อ่านเพิ่มเติม

Bab 24 : Apa Aku Tidak Boleh Mencium Mu?

Tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam kelas atas berhenti tepat di depan pintu gerbang. Pintu mobil terbuka, dan seorang pria memakai setelan jas mewah dengan tenang melangkah keluar.Begitu mereka melihatnya, sekelompok orang yang barusan berisik tiba-tiba terdiam dan suasana seketika menjadi sunyi.Pria itu memiliki wajah yang dingin dan tegas, mata birunya yang dalam diwarnai dengan sedikit kekejaman. Meski ekspresinya dingin, wajahnya sangat memukau seperti sosok dewa iblis tampan dalam Xianxia.Setelan kelas atas dengan sempurna membalut tubuhnya yang tinggi ramping dan proporsional. Sikapnya yang acuh tak acuh namun terlihat sangat menarik.Itu Luxian!Semua mata serentak tertuju padanya.Sambil memasang kancing jas-nya, Luxian berjalan dengan langkah yang mantap menuju altar.Celia memperhatikan Luxian saat dia melihat ke arahnya dengan tenang, dan hatinya yang tegang seketika menjadi rileks.Tatapan Luxian yang hanya sesaat membuat pikirannya menjadi kosong, yang terdengar di dun
อ่านเพิ่มเติม

Bab 25 : Hari Pertama sebagai Nyonya Luxian

Celia dan Luxian berdiri bersama, menghadap para tamu undangan dengan senyum bahagia di wajah mereka.Luxian masih memegangi pinggangnya dengan telapak tangannya yang terasa panas, membuat Celia merasa hangat dan gelisah.Setelah upacara sakral pernikahan, Celia menemani Luxian terus berakting seperti pasangan yang penuh kasih dan saling mencintai, menerima berkah dan ucapan selamat dari para tamu.Di jamuan makan, Celia duduk bersama keluarga barunya. Pada malam hari, Luxian mengirim mobil untuk membawanya ke vila barunya yang tidak jauh dari rumah Nenek Iris.Itu adalah vila dua lantai yang sangat mewah yang dikelilingi oleh pegunungan dan sungai.Celia pulang bersama sopir, karena Luxia diminta orang tuanya agar tinggal sebentar di rumah perkebunan untuk menjelaskan banyak hal.Mobil Celia melewati jalan hutan yang sepi selama kurang lebih dua puluh menit dan berhenti di depan sebuah villa dengan taman yang luas.Di pintu masuk taman vila berdiri seorang kepala pelayan muda berpaka
อ่านเพิ่มเติม

Bab 26 : Malam Pertama Di Kamar Masing-Masing

Pada malam harinya, Ozzy sudah selesai merapikan semua barang bawaan Celia. Setelah itu dia segera menyiapkan air panas di kamar mandi untuk Celia mandi.“Nyonya, semua sudah saya siapkan. Anda bisa mandi sekarang.”“Terima kasih, Ozzy.”Sekilas Celia melihat penampilan tampan Ozzy, sebelum pelayannya itu keluar dari kamar dan menutup pintu. Matanya yang hijau muda terlihat teduh saat menatap.Luxian benar-benar tidak merasa cemburu sedikitpun karena berani meninggalkan kepala pelayan tampan sendirian bersama istrinya. Apa dia tidak takut istrinya selingkuh?Tapi Celia teringat lagi, Luxian mungkin tidak peduli sama sekali. Selain hanya untuk memenuhi janjinya, dan berperan sebagai cucu dan anak yang berbakti. Mana mungkin dia ada waktu untuk peduli padanya, apalagi jika ‘kecantikan nasional’ sudah berada di pelukannya.Celia masuk ke kamar mandi yang penuh dengan uap panas dari air mandinya yang terasa hangat.Ozzy sangat profesional dan teliti dalam mengerjakan pekerjaannya. Dia b
อ่านเพิ่มเติม

Bab 27 : Hubungan Platonis

Celia terbangun dari tidurnya pada pukul 6 pagi, disambut oleh sinar matahari yang lembut masuk melalui tirai kamarnya yang sedikit terbuka dan menyinari kulitnya yang halus dan lembut. Dengan malas, ia perlahan membuka matanya dan mengulurkan tangan untuk menghalangi sinar matahari. Dia menggeliat di tempat tidurnya yang empuk sebelum akhirnya bangkit dan menuju kamar mandi dengan langkah ringan, masih setengah mengantuk.Di kamar mandi, Celia menikmati pancuran air hangat yang menyegarkan tubuhnya. Aroma sabun favoritnya, yang beraroma lavender, memenuhi ruang kecil itu, menenangkan pikiran dan tubuhnya. Selesai mandi, ia membalut tubuhnya dengan setelan olahraga yang nyaman seperti sport bra dan short. Celia menuruni tangga spiral, sesampainya di ruang makan, Celia disambut oleh kepala pelayan setianya, Ozzy, yang sudah menunggunya."Selamat pagi, Ozzy," katanya, suaranya membawa melodi yang khas, membuat seseorang merinding saat mendengarnya.Setelan olahraga berwarna putih meme
อ่านเพิ่มเติม

Bab 28 : Celia Mulai Suka Makanan Yang Asam

Walaupun dulu di Whispers Celia adalah seorang akuntan keuangan, tapi saat di luar jam kerja, dia dan Lily sering ikut melihat proses pembuatan film. Jadi sedikit banyak dia paham. Selain itu karena sifatnya yang supel dan mudah bergaul, Celia mempunyai banyak teman senior yang bergelut di dunia bisnis hiburan. Termasuk mengajarkan banyak hal seperti make-up artis dan lainnya.Saat Celia sedang melamun.Tiba-tiba, salah satu produser yang sedang berjalan mondar-mandir sambil memberikan instruksi kepada kru melihat Celia. Pandangannya tertuju pada sosok Celia yang berdiri di antara bunga-bunga liar bersama sepedanya, dengan wajah yang segar setelah berolahraga dan aura kecantikan alami yang memancar. Produser itu terhenti sejenak, matanya terpaku pada kecantikannya."Siapa gadis disana itu?" bisik produser kepada asisten sutradara di sebelahnya.Asisten itu mengangkat bahu, tampak bingung. "Aku tidak tahu, mungkin penduduk setempat?"Produser itu dengan antusias mendekati Celia, "Maaf
อ่านเพิ่มเติม

Bab 29 : Celia Benar Hamil

“Untuk jelasnya sejak kapan, aku juga tidak begitu ingat. Ibu… Nenek… memangnya ada apa?” Tanya Celia dengan wajah bingung.Nyonya Paula menepuk lembut punggung tangan Celia sambil berkata, “Tidak apa-apa. Nanti kita akan bertanya dulu pada Tuan James dokter keluarga, baru bisa memastikan kebenarannya.Pagi itu, suasana di desa Ashford begitu damai. Namun, di dalam hati Celia, ada kekhawatiran yang menghantui pikirannya. Belakangan ini dia merasakan gejala aneh, mual di pagi hari, kelelahan yang tak biasa, dan perubahan selera makan. Yang lebih aneh lagi, biasanya dia tidak suka buah dengan rasa asam tapi kenapa sekarang jadi begitu lezat.Sepertinya Tuhan ingin membuka pikiran Celia, karena tiba-tiba saja di TV muncul iklan test pack. Dia menoleh, membulatkan matanya bahkan rahangnya hampir jatuh.“Apa mungkin aku hamil?!” Lalu dia berteriak histeris.“Nyonya apa yang terjadi?” Suara Ozzy terdengar panik sambil mengetuk pintu, “Nyonya?!”“Aku baik, itu… hanya kecoa, jangan masuk, aku
อ่านเพิ่มเติม

Bab 30 : Bertemu Kenalan Lama

Dia adalah Daniel Esteban. Teman Celia di universitas, seorang pria dengan penampilan rapi, senyum yang selalu menghiasi wajahnya, dan pandangan mata yang penuh kepercayaan diri. Selama masa kuliah, Daniel dikenal sebagai mahasiswa cerdas, dengan prestasi akademik yang bagus. Namun, dibalik semua itu, ada sisi lembut dan romantis dalam dirinya yang hanya diketahui oleh sedikit orang.Yaitu rasa sukanya pada Celia.Pada masa kuliah, Daniel diam-diam mengagumi Celia. Ia sering kali memperhatikan gadis itu dari kejauhan, terpesona oleh kecantikan alaminya dan kebaikan hatinya. Meski Daniel memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Celia, ia selalu merasa ragu dan khawatir. Celia tidak tertarik menjalin hubungan romantis dengan pria, karena tidak mau mengganggu nilai akademiknya, setidaknya seperti itu informasi yang dia terima. Sehingga, kekagumannya tetap menjadi rahasia yang tersimpan dalam hatinya hingga kini.Bertahun-tahun setelah kelulusan, Daniel telah menjadi pria sukses di bida
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
123456
...
14
DMCA.com Protection Status