All Chapters of Pernikahanku Dengan CEO tampan.: Chapter 21 - Chapter 25
25 Chapters
Bab 21 : Surat Perjanjian Pra-Nikah
“Kau sangat beruntung kelak memiliki seorang Nenek yang sangat perhatian dan begitu menyayangimu,” ucap Erika sambil menerapkan krim lulur di seluruh tubuh Celia. “Kakak, menurutmu apakah Tuan Jose dan Nyonya Paula akan datang?” “Ini adalah hari pernikahan putra mereka, tentu saja mereka akan datang. Kabarnya mereka sedang melakukan perjalanan keliling dunia, dan sudah hampir setahun sejak mereka pergi.” Celia tidak henti-hentinya bersyukur, selama ini dia hanya memiliki seorang ibu disisinya, tapi tiba-tiba sebentar lagi dia tidak hanya memiliki seorang suami, tapi juga ayah, ibu, nenek dan juga kakek. Dan juga seorang adik yang belum pernah di lihatnya. Luxius terlalu sibuk. Keesokan harinya, Luxian merasa tercekam oleh kebingungan dan keyakinan baru yang salah arah. Tapi tidak punya pilihan lain. Dia tidak mungkin membatalkan pernikahan yang tinggal seminggu lagi. Apa mungkin dia harus melupakan Abigail dan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka? Tapi m
Read more
Bab 22 : Hubungan Sebatas Transaksi Tanpa Cinta
"Ini baru permulaan," katanya dengan nada angkuh, penuh keyakinan. "Luxian akan menjadi milikku. Semua orang akan melihat bahwa akulah yang paling pantas berada di sisinya." Dengan langkah yang mantap, Abigail menuju ke kamar tidurnya. Ia tahu bahwa hidupnya akan berubah selamanya. Gelang safir itu bukan hanya aksesori mewah, melainkan tanda bahwa ia telah berhasil memasuki dunia yang lebih tinggi. Dan di dunia itu, ia akan bersinar paling terang, dengan Luxian di sisinya, sebagai bukti nyata dari kemenangan dan ambisinya. Gelang itu benar-benar jimat keberuntungan. Menjelang hari pernikahan biasanya calon pengantin akan merasa bahagia dan tidak sabar. Namun, hati Celia penuh kecemasan. Dia memutuskan untuk pergi berziarah ke makam ayah dan ibunya. Walaupun mereka bukan orang tua kandungnya tapi mereka telah memberikan kasih sayang yang tulus dan tanpa pamrih padanya. Celia berharap menemukan kedamaian di sana, sebuah tempat di mana ia bisa merenung dan berbicara dengan sosok yan
Read more
Bab 23 : Apa Pernikahan Ini Harus Di Batalkan?
Hari pernikahan Celia dan Luxian. Luxian duduk diam di dalam mobilnya yang terparkir di atas bukit, perbatasan Ashford dan Summer Field. Memandang desa Ashford yang terhampar di bawahnya. Cahaya matahari pagi begitu hangat dan cerah, menciptakan pemandangan yang seharusnya menenangkan, namun pikirannya bergolak dengan keraguan dan kebimbangan. Di belakang kemudi, Luxian meremas setir dengan erat. Ingatan malam itu di hotel kembali membayangi pikirannya. Abigail. Nama itu kini membawa beban moral yang berat di pundaknya. Ia telah mengetahui bahwa Abigail adalah wanita yang bersamanya malam itu. Sebuah kesalahan yang terungkap belakangan ini, dan kini ia merasa terjebak dalam dilema moral yang membingungkan. Sejak mengetahui kebenaran ini, hatinya tidak pernah tenang. Seharusnya hari ini menjadi salah satu hari paling bahagia dalam hidupnya. Pernikahannya dengan Celia, wanita yang telah mengubah hidupnya dengan kebaikan dan ketulusan hati. Namun, kewajiban moral terhadap Abigail teru
Read more
Bab 24 : Apa Aku Tidak Boleh Mencium Mu?
Tiba-tiba sebuah mobil sedan hitam kelas atas berhenti tepat di depan pintu gerbang. Pintu mobil terbuka, dan seorang pria memakai setelan jas mewah dengan tenang melangkah keluar.Begitu mereka melihatnya, sekelompok orang yang barusan berisik tiba-tiba terdiam dan suasana seketika menjadi sunyi.Pria itu memiliki wajah yang dingin dan tegas, mata birunya yang dalam diwarnai dengan sedikit kekejaman. Meski ekspresinya dingin, wajahnya sangat memukau seperti sosok dewa iblis tampan dalam Xianxia.Setelan kelas atas dengan sempurna membalut tubuhnya yang tinggi ramping dan proporsional. Sikapnya yang acuh tak acuh namun terlihat sangat menarik.Itu Luxian!Semua mata serentak tertuju padanya.Sambil memasang kancing jas-nya, Luxian berjalan dengan langkah yang mantap menuju altar.Celia memperhatikan Luxian saat dia melihat ke arahnya dengan tenang, dan hatinya yang tegang seketika menjadi rileks.Tatapan Luxian yang hanya sesaat membuat pikirannya menjadi kosong, yang terdengar di dun
Read more
Bab 25 : Hari Pertama sebagai Nyonya Luxian
Celia dan Luxian berdiri bersama, menghadap para tamu undangan dengan senyum bahagia di wajah mereka.Luxian masih memegangi pinggangnya dengan telapak tangannya yang terasa panas, membuat Celia merasa hangat dan gelisah.Setelah upacara sakral pernikahan, Celia menemani Luxian terus berakting seperti pasangan yang penuh kasih dan saling mencintai, menerima berkah dan ucapan selamat dari para tamu.Di jamuan makan, Celia duduk bersama keluarga barunya. Pada malam hari, Luxian mengirim mobil untuk membawanya ke vila barunya yang tidak jauh dari rumah Nenek Iris.Itu adalah vila dua lantai yang sangat mewah yang dikelilingi oleh pegunungan dan sungai.Celia pulang bersama sopir, karena Luxia diminta orang tuanya agar tinggal sebentar di rumah perkebunan untuk menjelaskan banyak hal.Mobil Celia melewati jalan hutan yang sepi selama kurang lebih dua puluh menit dan berhenti di depan sebuah villa dengan taman yang luas.Di pintu masuk taman vila berdiri seorang kepala pelayan muda berpaka
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status