Beranda / CEO / Pernikahanku Dengan CEO tampan. / Bab 30 : Bertemu Kenalan Lama

Share

Bab 30 : Bertemu Kenalan Lama

Penulis: Tenderwhitesan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dia adalah Daniel Esteban. Teman Celia di universitas, seorang pria dengan penampilan rapi, senyum yang selalu menghiasi wajahnya, dan pandangan mata yang penuh kepercayaan diri. Selama masa kuliah, Daniel dikenal sebagai mahasiswa cerdas, dengan prestasi akademik yang bagus. Namun, dibalik semua itu, ada sisi lembut dan romantis dalam dirinya yang hanya diketahui oleh sedikit orang.

Yaitu rasa sukanya pada Celia.

Pada masa kuliah, Daniel diam-diam mengagumi Celia. Ia sering kali memperhatikan gadis itu dari kejauhan, terpesona oleh kecantikan alaminya dan kebaikan hatinya. Meski Daniel memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Celia, ia selalu merasa ragu dan khawatir. Celia tidak tertarik menjalin hubungan romantis dengan pria, karena tidak mau mengganggu nilai akademiknya, setidaknya seperti itu informasi yang dia terima. Sehingga, kekagumannya tetap menjadi rahasia yang tersimpan dalam hatinya hingga kini.

Bertahun-tahun setelah kelulusan, Daniel telah menjadi pria sukses di bida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 31 : Baginya Celia Terlihat Semakin Cantik

    Saat memberikan informasi identitas lengkapnya, Celia meminta maaf pada Marco karena telah berbohong dengan nama palsu.“Tidak apa-apa, saya mengerti. Nama Cielo juga bagus, bagaimana jika kita gunakan itu sebagai nama panggungmu?”Celia mengangguk setuju. Memakai nama baru juga tidak buruk, paling tidak itu bisa membantu penyamarannya dari orang-orang yang mencarinya walaupun tidak selamanya.Celia pulang dengan gembira, karena jalannya sudah sedikit terbuka untuk bisa hidup layak untuk dia dan bayinya di masa depan. Celia bertekad walau tanpa Luxian dan keluarganya dia harus bisa memiliki kehidupan yang baik. Hidup tidak harus selalu bergantung pada orang lain.Tapi yang jadi masalah sekarang, bagaimana caranya mendapat izin untuk bisa pergi ke camp pelatihan. Dia kemudian teringat jika Luxian saat ini sedang berada di Summer Field. “Anggap saja ini adalah permintaan yang pertama dan terakhir dariku.”Celia segera mengambil ponsel dan mencari nama Luxian dalam kontaknya. Dia menul

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 32 : Kehamilan Celia & Camp Pelatihan

    Di suatu sore yang tenang, di rumah nenek Iris yang asri, Nyonya Paula duduk di ruang tamu yang hangat dengan secangkir teh di tangannya. Nenek Iris, dengan senyum ramah dan pandangan penuh pengertian, duduk di sebelahnya. Mereka berbincang-bincang ringan tentang kehidupan sehari-hari sebelum Nyonya Paula memutuskan untuk membuka percakapan yang lebih serius.“Ibu…” Nyonya Paula memulai dengan suara yang sedikit gemetar, “ada sesuatu yang ingin saya bicarakan. Sesuatu yang sangat mengganggu pikiran saya akhir-akhir ini.”Nenek Iris meletakkan cangkir tehnya dan menatap Paula dengan penuh perhatian. “Tentu, Paula. Apa yang ingin kamu bicarakan? Aku di sini untuk mendengarkan.”Nyonya Paula menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. “Ini tentang Celia dan kehamilannya. Saya rasa ada yang salah, usia kehamilannya sudah delapan minggu. Namun, usia pernikahan Celia dan Luxian belum ada satu bulan. Saya tidak tahu harus bagaimana dengan kenyataan ini.”Wajah Nenek Iris tetap tenang, mes

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 33 : Camp Pelatihan & Langkah Pertama Menuju Sukses

    Melihat Celia yang berdiri mematung, Amy segera menghampiri, “Apa yang kau lakukan? Kau harus segera turun dan berkumpul bersama peserta yang lain.” Saat Amy melihat apa yang Celia lihat, “Kau juga bisa seperti dia, bahkan lebih hebat. Sudah cepat pergi ke aula utama. Jangan terlalu memandang tinggi dia dan mengidolakannya.”Mengidolakannya?Yang benar saja!Dua jam setelah para trainee menempati kabin masing-masing dan beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga, mereka berkumpul di lapangan olahraga luar ruangan yang luas di dekat bangunan utama.Saat Celia sampai, dia mencari tempat yang paling jauh dari Abigail. Dia merasa canggung dan tidak nyaman. Berbagai kenangan menyakitkan tentang hubungan Luxian dan Abigail terlintas di pikirannya. Adegan dimana mereka berpelukan di butik waktu itu membuat Celia menarik napas dalam-dalam dan mengingat kembali tujuan utamanya datang ke camp ini. Yaitu demi masa depan dia dan bayinya.Setelah menyentuh perutnya sejenak, perasaannya kembali m

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 34 : Mereka Menemukanku

    Keesokan harinya.Setelah melakukan yoga dan meditasi, lari sejauh 3 km biasanya adalah hal yang mudah bagi Celia. Tapi saat ini dia sedang hamil jadi harus lebih berhati-hati.“Anak baik, terima kasih karena sudah membantu ibu menyelesaikan tugas ini dengan mudah.” Batin Celia sambil mengusap perutnya.Luis mengikuti di belakang, diam-diam berpikir bahwa jika gadis itu sampai pingsan, dia akan bergegas untuk memberinya bantuan.Namun, ketika dia melihat gadis itu tetap bertahan dengan kecepatan yang sama sepanjang garis lintasan, bahkan tanpa berhenti untuk mengatur nafas, Luis menyadari bahwa di dalam tubuh yang tampak ramping itu terdapat tekad yang tak tergoyahkan, seperti sehelai rumput liar yang membandel, tumbuh dengan bebas.Hati Luis penuh kekaguman.......Pagi hari, Pelatih Mateo hanya memberi waktu 30 menit kepada para trainee untuk sarapan.Suasana di kantin Lembah Emerald pagi itu terasa lebih ramai dari biasanya. Para peserta camp, agen dan juga staf pelatihan berkumpul

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 35 : Kau Atau Aku Yang Akan Di Keluarkan?!

    Diketahui bahwa setiap pelatihan bernilai 100 poin. Biasanya jika peserta pelatihan terlambat beberapa menit, mereka hanya akan kehilangan 3-10 poin.Tapi kali ini, 100 poin Patricia dikurangi seluruhnya.Artinya, sekeras apa pun dia berusaha di kelas-kelas berikutnya, dia ditakdirkan mendapat nilai terendah di kamp pelatihan ini.Poin-poin tersebut terkait langsung dengan semua fasilitas yang akan didapat seorang artis saat pertama kali menandatangani kontrak. Patricia tidak terima jika hanya diam saja. Saat dia tahu akan kehilangan semua itu. Dia langsung marah dan mencoba berdebat dengan Pelatih Mateo, "Ini semua karena Celia! Aku kembali berganti pakaian karena dia! Kenapa hanya aku yang dihukum?"Pelatih Mateo dengan tegas berkata, "Kamu dihukum karena kamu terlambat satu jam lebih, tidak ada hubungannya dengan Celia.""Celia membuatku terlambat. Dia juga seharusnya dihukum."Pelatih Mateo memandang Celia, "Ceritaka padaku apa yang terjadi?"Celia berdiri dari tempat duduknya

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 36 : Celia Pingsan, Dokter Bicara Dengan Luxian

    Setelah bicara, Mateo segera kembali ke ruangannya. Sedangkan Celia akan tetap mengikuti semua kegiatan sesuai jadwal.Di waktu yang sama, Luxius sedang makan siang bersama kakaknya Luxian di sebuah restoran yang memiliki ruang pribadi untuk tamu VIP.Mateo bermaksud menelpon Luxius untuk melaporkan situasi terkini di camp pelatihan.Terutama dia juga ingin mendiskusikan tentang Celia.Mateo tidak mengetahui hubungan antara Luxius, Luxian dan Celia. Dia berpikir bahwa gadis itu sangat mudah dibentuk, dan pasti akan menjadi bintang besar di industri hiburan di kemudian hari. Dia merasa harus melaporkan hal ini pada CEO Starlight, Luxius.Jika Luxius bisa tertarik dengan potensi yang dimiliki Celia, karir gadis itu di perusahaan mungkin akan jauh lebih baik.Karena kejadian hari ini dengan sifat buruk Patricia, dia mungkin akan menimbulkan permusuhan diantara Celia dan Patricia. Mateo berpikir bahwa Patricia tidak akan berani balas dendam dan menindas Celia terlalu kejam selama ada perl

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 37 : Dimana Janji Setiamu Kau Buang?

    Di dalam ruangan, Dokter membuka berkas medis sambil menjelaskan. "Nona Celia mengalami dehidrasi dan kelelahan. Namun, ada satu hal penting yang perlu Anda ketahui."Luxian menatap dokter dengan penuh perhatian, merasakan kecemasan yang semakin meningkat. "Apa itu, Dokter?"Dokter menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan. "Kami telah melakukan beberapa pemeriksaan dan saya bisa mengatakan jika Nona Celia saat ini sedang hamil, dan kami mengkonfirmasi kehamilannya sudah berusia delapan minggu.”Pernyataan dokter itu seperti petir yang menyambar di siang bolong. Luxian terdiam, berusaha mencerna informasi yang baru saja didengarnya. Hamil? Celia hamil delapan minggu? Namun, pikirannya segera dibanjiri oleh kenyataan yang tidak bisa diabaikan: usia pernikahan mereka bahkan belum ada sebulan. Dan yang lebih menyakitkan bagi Luxian adalah setelah pernikahan mereka tidak pernah melakukan malam pertama, karena Celia tidak mengizinkan dia menyentuhnya.Anak itu tidak mungkin miliknya.

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 38 : Yang Kalian Perebutkan Itu Adalah Suamiku.

    Patricia sendiri juga sangat terkejut ternyata ayahnya benar-benar memiliki pengaruh yang begitu besar sehingga dia dapat membuat orang seperti Luxian mau repot-repot datang ke camp pelatihan hanya untuk menyelesaikan masalahnya. Kalau di ingat lagi dia memang pernah bertemu dengan Luxian di suatu jamuan makan malam yang diadakan oleh perusahaan ayahnya, mereka bakan duduk di meja yang sama. Walaupun mereka tidak bicara tapi Luxian sempat melihat ke arahnya.“Apa mungkin pada saat itu Luxian diam-diam sudah menyukaiku? Wajahnya dingin dan acuh tak acuh tapi sebenarnya hati dan pikirannya tertuju padaku.”Pipi Patricia sedikit memerah saat dia berpikir tentang hal itu. “Benar, Luxian pasti menyukaiku. Pasti begitu."Saat Pelatih Mateo datang nanti, masalah ini pasti akan segera di bahas. Pada saat itu, Celia tidak di ragukan lagi akan mendapatkan hukuman yang sama dengannya atau bisa saja lebih buruk.Sudut mulutnya melengkung, dia tersenyum dengan puas.Luis dengan cemas datang mengh

Bab terbaru

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 135 : Peristirahatan Terakhir Gelang Safir Biru, Di Dasar Laut

    Jantung Celia berdegup semakin kencang, perasaannya tidak menentu.Mereka sampai di sudut jalan yang lebih sepi, tapi pria itu sudah tidak terlihat lagi. Celia berhenti dan menatap sekeliling dengan nafas yang tidak beraturan. "Dia... dia ada di sini tadi," ucapnya.Luxian mendekat, meletakkan tangan lembut di bahu Celia. "Celia, mungkin ini hanya perasaanmu. Kau mungkin melihat seseorang yang mirip, tapi Sergio... dia sudah tidak ada." Suaranya lembut, mencoba menenangkan.“Kau benar, itu mungkin hanya imajinasiku saja, Luxian maaf,” jawab Celia.***Celia melihat berita mengejutkan di ponselnya. Sebuah laporan menayangkan rekaman yang diambil oleh warga di jalan.Di layar, terlihat seorang wanita dengan pakaian lusuh dan rambut acak-acakan, tampak berusaha dipegang oleh beberapa petugas medis dan polisi. Wajah wanita itu tampak penuh dengan kebingungan dan ketakutan, sementara di pelukannya, dia memeluk bantal kecil. Wanita itu berteriak dan meronta, menolak dimasukkan ke dalam mob

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 134 : Pernikahan & Bulan Madu Kedua

    Setelah berhari-hari menunggu dengan penuh harapan, keluarga Lannister akhirnya harus menerima kenyataan yang pahit. Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan banyak penumpang. Jenazah sebagian besar penumpang tidak ditemukan karena pesawat jatuh di laut lepas, membuat pencarian semakin sulit dan perlahan dihentikan. Keluarga Lannister, yang awalnya begitu berharap akan keajaiban, kini tak punya pilihan selain menyerah.Di tengah duka yang mendalam, orang tua Sergio, duduk bersama Celia di rumah mereka. Mereka tahu bahwa hidup harus terus berjalan. Dalam percakapan yang penuh dengan emosi, mereka akhirnya memutuskan untuk memberikan Celia kebebasan."Celia, sayang," ujar Mrs. Lannister dengan suara lembut. "Kami tahu ini tidak mudah, dan Sergio akan selalu ada di hati kita semua. Tapi... kamu masih muda, dan kami ingin kamu bahagia. Kamu bebas untuk menikah lagi, jika kamu menemukan seseorang yang membuatmu bahagia."Celia me

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 133 : "Papa!" Seru Axel.

    Dan kemudian, tanpa peringatan, Celia mulai menangis terisak. Tangisnya begitu dalam dan penuh dengan kesedihan yang dia tahan selama bertahun-tahun. Bahunya bergetar, nafasnya tersengal-sengal, dan dia merasa seluruh dunia runtuh di sekitarnya. Tanpa berpikir panjang, Celia meraih tubuh Luxian, memeluknya erat seolah-olah dia takut kehilangan lagi. Tangannya yang gemetar melingkari pinggang Luxian, memegang erat seolah-olah dia menemukan satu-satunya pijakan di tengah badai yang menerjang hidupnya."Aku nggak tahu harus bertanya kemana lagi tentang Abigail dan semua yang terjadi." Celia terisak di dadanya, suaranya hampir tak terdengar. "Aku nggak tahu apa yang terjadi padamu. Kau menghilang. Dan sekarang aku pikir kamu sudah pergi selamanya."Luxian, yang merasakan tubuh Celia gemetar dalam pelukannya, dengan lembut membalas pelukan itu. Tangannya yang kuat namun lembut melingkari bahu Celia, menariknya lebih dekat. Dia membelai rambut Celia dengan lembut, memberikan rasa tenang d

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 132 : Permainan Takdir

    Luxius menceritakan apa yang terjadi dan Luxian sangat terkejut. Karena saat kejadian dan berita kecelakaan di umumkan, dia sudah berada di dalam pesawat.“Sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Luxius.Hari itu, Luxian sedang bersiap-siap untuk kembali pulang setelah menjalani perawatan panjang di luar negeri. Kesehatannya berangsur membaik, dan akhirnya dia merasa cukup kuat untuk kembali ke keluarganya di Summerfield. Semua barangnya sudah dikemas, dan tiket penerbangan di tangannya menunjukkan bahwa dia akan pulang pada malam hari itu. Ada perasaan lega yang perlahan mengisi dadanya, karena setelah berbulan-bulan jauh dari rumah, dia akhirnya bisa bertemu dengan orang-orang yang dia cintai. Tapi di tengah persiapannya, sebuah peristiwa kecil mengubah segalanya.Di rumah sakit tempat dia terakhir kali melakukan pemeriksaan, Luxian bertemu dengan seorang pria yang tampak sangat panik. Pria itu duduk di bangku ruang tunggu, tampak gelisah dengan ponsel di tangannya, mengusap wajahnya b

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 131 : Celia Berteriak Memanggil Luxian

    Di ruang tunggu bandara yang penuh dengan keheningan dan kesedihan, Celia hampir tenggelam dalam kelelahan. Tubuhnya terasa begitu berat setelah berjam-jam menunggu kabar yang belum pasti. Matanya yang sembab oleh air mata hampir tertutup, dan dia mulai terjebak di antara keadaan sadar dan tidak. Kepalanya yang bersandar di pundak ibunya perlahan mulai terjatuh, seolah-olah rasa kantuk dan kelelahan telah menguasai dirinya.Namun, di tengah kondisi antara tidur dan terjaga itu, matanya yang setengah terbuka tiba-tiba menangkap sesuatu yang tak terduga. Di pintu kedatangan yang berada agak jauh dari tempat dia duduk, dia melihat sosok yang sangat dikenalnya. Pria itu berjalan dengan tenang, mengenakan pakaian kasual, rambutnya yang hitam agak kusut. Di sebelahnya, ada Bryan, yang juga terlihat familiar untuk Celia.“Luxian...?” Bisik Celia pelan, hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Matanya tiba-tiba melebar, dan kesadarannya mulai kembali. Dia mengerjapkan mata beberapa k

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 130 : Berita Kecelakaan Pesawat

    "Celia, semuanya sudah siap. Kita akan merayakan kepulangan Sergio dengan penuh suka cita," kata Eleanor, sambil tersenyum hangat di ruang tamu kediaman Montague. Meja makan sudah dihiasi dengan bunga-bunga segar dan hidangan terbaik, sementara semua orang bersemangat menunggu kedatangan Sergio.Di tempat lain, suasana serupa juga menyelimuti kediaman Davies. Mereka menerima kabar dari Luxian bahwa dia juga sedang dalam perjalanan pulang setelah menjalani perawatan di luar negeri selama berbulan-bulan. Keluarga Davies yang telah lama menanti kabar baik ini merasa lega. "Akhirnya, Luxian pulang. Aku tak sabar melihatnya," ujar Paula dengan mata berbinar. Di rumah itu, suasana dipenuhi harapan, dan Luxius tampak tersenyum lega mendengar kabar baik dari kakaknya. Setelah semua drama dan ketegangan, keluarga Davies merasa hari itu akan menjadi awal yang baru bagi mereka.Namun, ketika waktu mendekati siang, suasana yang penuh kebahagiaan itu berubah dalam sekejap.Tiba-tiba, televisi m

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 129 : Axel Bertemu Nenek Davies & Kabar Kepulangan Sergio

    Dengan wajah yang perpaduan sempurna antara Celia dan Luxian, anak itu menjadi simbol dari hubungan masa lalu yang rumit, tapi juga penuh cinta.Sergio sangat mencintai anak itu dan menganggapnya seperti darah dagingnya sendiri.***Suatu hari, di sebuah taman kota yang tenang dan indah, Celia sedang berjalan-jalan dengan putranya. Anak kecil itu tampak riang, berlari-lari kecil di sekitar taman, mengejar burung-burung dan tertawa ceria. Celia mengawasinya dengan senyum hangat di wajahnya, menikmati momen damai bersama anaknya. Hari itu cuaca sangat cerah, dengan sinar matahari yang lembut menyinari taman, membuat suasana semakin nyaman.Sementara Celia duduk di bangku taman, tiba-tiba dia melihat sebuah keluarga yang dikenalnya sedang berjalan di sepanjang trotoar taman. Itu adalah keluarga Davies. Nyonya Paula sepertinya sedang mengajak Nenek Iris jalan-jalan menikmati suasana sore hari.Celia merasa dadanya berdegup sedikit lebih cepat. Dia tidak pernah benar-benar memutuskan kont

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 128 : Hubungan Jarak Jauh

    Beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Celia memutuskan untuk mengunjungi Hacienda, rumah keluarga besar keluarga Davies di Ashford.Di sana, ia berharap bisa bertemu dengan Nenek Iris, Celia berpikir, jika ada orang yang bisa memberinya petunjuk tentang keberadaan Luxian atau tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya, mungkin itu adalah Nenek Iris.Saat Celia tiba di Hacienda, suasana terasa hening dan damai. Angin sepoi-sepoi meniup lembut dedaunan pohon di halaman, dan langit sore berwarna keemasan memberikan perasaan tenang. Namun, hati Celia tidak tenang. Langkah kakinya sedikit gugup ketika dia mendekati pintu rumah tua itu.Nenek Iris menyambutnya dengan senyuman ramah seperti biasanya, tetapi senyuman itu terasa penuh arti, seolah-olah ada sesuatu yang disimpan di baliknya. "Celia, sayang, apa yang membawamu ke sini?" Tanyanya lembut, suaranya tenang dan menenangkan.Celia, yang awalnya mencoba tersenyum, kini menunjukkan keraguannya. Matanya menatap langsung ke wajah Nen

  • Pernikahanku Dengan CEO tampan.   Bab 127 : Tes DNA Bayi Abigail

    Di rumah sakit, suasana terasa tegang saat Abigail berbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit, kondisinya kritis akibat pendarahan hebat setelah pengejaran dramatis bersama Simon. Tim medis bergerak cepat, mempersiapkan operasi darurat. Dokter memberitahu bahwa kondisi Abigail dan bayinya sangat kritis. Kemungkinan besar, bayinya sudah meninggal dalam kandungan dan harus segera dikeluarkan, akibat trauma dan stres fisik yang dialaminya.Di kediaman keluarga Davies suasana menjadi sangat tegang. Mereka tampak khawatir dan frustasi dengan semua situasi yang kacau ini. Abigail telah menjadi pusat masalah bagi keluarga mereka. Awalnya mereka berpikir bahwa bayi yang dikandung Abigail adalah anak Luxian, tapi dengan berita bahwa Abigail terlibat dengan Simon, segalanya menjadi tidak jelas. Mereka tidak mau mengambil risiko dan memutuskan untuk meminta dokter melakukan tes DNA pada bayi Abigail. Dengan kekuasaan dan pengaruh yang mereka miliki, keluarga Davies berhasil memaksa pihak ruma

DMCA.com Protection Status