Di dalam ruangan, Dokter membuka berkas medis sambil menjelaskan. "Nona Celia mengalami dehidrasi dan kelelahan. Namun, ada satu hal penting yang perlu Anda ketahui."Luxian menatap dokter dengan penuh perhatian, merasakan kecemasan yang semakin meningkat. "Apa itu, Dokter?"Dokter menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan. "Kami telah melakukan beberapa pemeriksaan dan saya bisa mengatakan jika Nona Celia saat ini sedang hamil, dan kami mengkonfirmasi kehamilannya sudah berusia delapan minggu.”Pernyataan dokter itu seperti petir yang menyambar di siang bolong. Luxian terdiam, berusaha mencerna informasi yang baru saja didengarnya. Hamil? Celia hamil delapan minggu? Namun, pikirannya segera dibanjiri oleh kenyataan yang tidak bisa diabaikan: usia pernikahan mereka bahkan belum ada sebulan. Dan yang lebih menyakitkan bagi Luxian adalah setelah pernikahan mereka tidak pernah melakukan malam pertama, karena Celia tidak mengizinkan dia menyentuhnya.Anak itu tidak mungkin miliknya.
Patricia sendiri juga sangat terkejut ternyata ayahnya benar-benar memiliki pengaruh yang begitu besar sehingga dia dapat membuat orang seperti Luxian mau repot-repot datang ke camp pelatihan hanya untuk menyelesaikan masalahnya. Kalau di ingat lagi dia memang pernah bertemu dengan Luxian di suatu jamuan makan malam yang diadakan oleh perusahaan ayahnya, mereka bakan duduk di meja yang sama. Walaupun mereka tidak bicara tapi Luxian sempat melihat ke arahnya.“Apa mungkin pada saat itu Luxian diam-diam sudah menyukaiku? Wajahnya dingin dan acuh tak acuh tapi sebenarnya hati dan pikirannya tertuju padaku.”Pipi Patricia sedikit memerah saat dia berpikir tentang hal itu. “Benar, Luxian pasti menyukaiku. Pasti begitu."Saat Pelatih Mateo datang nanti, masalah ini pasti akan segera di bahas. Pada saat itu, Celia tidak di ragukan lagi akan mendapatkan hukuman yang sama dengannya atau bisa saja lebih buruk.Sudut mulutnya melengkung, dia tersenyum dengan puas.Luis dengan cemas datang mengh
Para trainee menghela nafas dalam hati. Seperti yang mereka duga, dengan latar belakang Patricia, dia pasti akan mendapatkan sebagian besar fasilitas eksklusif setelah memasuki Starlight EntertainmentSungguh membuat iri.Pelatih Mateo melihat ke arah Celia lagi, "Apakah ada yang ingin kamu katakan sebagai pembelaan?"Celia menggelengkan kepalanya, "Tidak ada yang perlu saya katakan.”Tapi tiba-tiba Luis mengangkat tangannya dan berkata, "Pelatih Mateo, itu bukan kesalahan Celia. Patricia yang memulai perkelahian terlebih dahulu, Celia hanya membalas..."Sebelum dia selesai berbicara, Patricia memelototinya dengan kesal, "Kamu tidak punya urusan disini, tidak usah ikut campur!”Luis melangkah maju tanpa ragu-ragu, "Saya harus ikut campur untuk mengatakan yang sebenarnya. Saya tidak ingin teman saya mendapat perlakuan tidak adil. Karena saya melihatnya sendiri secara langsung."Celia menatap Luis dengan tatapan rasa terima kasih, tapi dia menyuruh Luis untuk diam dan tidak melanjutkan.
Jadwal setelah sarapan adalah kelas akting intensif. Semua trainee sudah berkumpul, dan hari ini pelatih Cedro membuat mereka berpasangan untuk beradu akting.Dan secara kebetulan Celia berpasangan dengan Abigail. Selama di camp sebisa mungkin Celia menjauh dari Abigail, karena setiap kali melihatnya ingatan kejadian di butik waktu itu kembali memenuhi pikirannya dan itu membuat Celia kesal.Sikap acuh tak acuhnya pada Luxian hanya sebuah topeng kepalsuan untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya. Karena baginya menunjukkan perasaan yang sebenarnya merupakan suatu kelemahan.Namun, siapa sangka hari ini Tuan Cedro membuat mereka berakting dengan tema ‘Bertemu Selingkuhan Suamiku’ dan dia juga menunjuk Abigail sebagai sang pelakor. Dan sudah bisa ditebak, Celia yang mendapat peran sebagai istri yang teraniaya.Apa-apaan! Apa Tuan Cedro alien yang bisa membaca pikiran manusia? Kenapa bisa kebetulan?Walaupun peran itu sesuai dengan kenyataan dalam hidupnya, tapi dia bukan tipe wanita
Celia mencoba untuk fokus pada makanannya, tetapi matanya terus melirik ke arah gelang tersebut. "Tidak mungkin, itu pasti kebetulan saja," bisik Celia dalam hatinya, tetapi keraguan terus menghantuinya. Tangannya gemetar saat menyentuh sendok, dan pikirannya terus berputar tentang gelang itu. Sebenarnya dia juga tidak tahu dari mana asal gelang safir biru itu. Saat kejadian di hotel dia sempat bingung dan bertanya-tanya dalam hati, namun, karena diburu waktu agar segera sampai di kantor dia segera mengabaikannya. Apalagi pada hari yang sama ibunya masuk rumah sakit dan meninggal. Celia benar-benar lupa akan gelang itu.Walaupun begitu, sebelum dia melepas dan menyimpannya dia sering menatap gelang itu lekat-lekat karena terlihat sangat indah membuat dia hafal setiap detailnya. Jadi tidak mungkin salah mengenali.Tapi bagaimana jika di dunia ini banyak gelang yang serupa dan merupakan model pasaran? Akan sangat memalukan jika dia langsung mengakui gelang milik Abigail dan ternyata di
Celia menatap Abigail dengan perasaan sakit hati yang luar biasa. Dia ingin maju dan membalas, tapi Amy mencegahnya agar tidak memperburuk keadaan. Biasanya dia selalu bangkit melawan, tapi kali ini dia berusaha menahan diri karena berpikir jika kali ini dia sudah bertindak terlalu gegabah.Tapi tadi dia terlalu menginginkan gelang itu, seperti itu memang miliknya. Seolah memiliki suatu ikatan yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.Kerumunan mulai bisik-bisik, gosip menyebar dengan cepat. Situasi semakin memburuk saat pelatih Mateo tiba dan meminta penjelasan dari Marcus dan Celia. Marcus dengan tegas menuduh Celia sebagai pencuri, sementara Celia berusaha keras untuk menjelaskan niat sebenarnya.“Pelatih, jika anda tidak menangani kasus ini dengan baik maka saya tidak akan sungkan untuk membuat berita ini viral di media sosial maupun elektronik, agar mendapat perhatian khusus dari para pimpinan Starlight!”Pelatih Mateo terdiam sesaat lalu dia melihat ke sekeliling, mencoba mene
Abigail sangat terkejut saat Luxian tiba-tiba menutup teleponnya. Karena merasa diabaikan dia menjadi marah dan semakin membenci Celia karena menganggap gadis itu sebagai penyebab perilaku Luxian yang sedikit berubah padanya.Dia kemudian teringat saat pertengkaran Celia dan Patricia, mereka sempat menyebut nama Eliza. “Marcus, bantu aku mencari informasi tentang Eliza dan Celia, ada hubungan apa diantara mereka.” Kata Abigail sambil mengusap gelang safir di pergelangan tangannya.Malam itu setelah menyelesaikan tugas tambahan, Celia kembali ke kabinnya bersama Amy. Saat sedang asik ngobrol sambil makan cemilan, seorang staf datang menjemput Celia dan mengantar ke ruangan Pelatih Mateo.“Luxian?” Gumam Celia. Dia berpikir jika Luxian bisa datang ke camp pelatihan pasti karena ingin bertemu Abigail seperti yang pria itu lakukan terakhir kali saat dia pingsan. Tidak ada trainee yang diperbolehkan menerima kunjungan kecuali jika orang itu punya pengaruh yang bisa membujuk manajemen. Abi
Sedikit terkejut dengan perkataan Luxian, Celia mengangkat wajahnya dan pandangan mereka bertemu. Celia melihat ketulusan di matanya, mata yang indah, teduh namun tajam. Menghancurkan benteng kepura-puraannya yang selama ini tak tergoyahkan.Celia tahu dia harus menolak.Selama dia menolaknya dan mengatakan "tidak”, walaupun Luxian bukan seorang dewa, dia yakin pria itu juga tidak akan menjadi iblis yang akan memaksakan kehendaknya sesuka hati.Namun, seolah tersihir oleh pesonanya Celia tidak menolak saat Luxian menundukkan wajah dan menciumnya lagi. Awalnya dia hanya terdiam dan tidak membalas ciuman panas pria itu, namun tiba-tiba saja Luxian membelai lembut perutnya dengan telapak tangannya yang kuat. Celia tidak mengerti kenapa Luxian melakukan hal itu. Tapi hatinya terasa hangat, dan membuatnya semakin kehilangan kendali atas dirinya. Dia membuka sedikit mulutnya dan membiarkan Luxian masuk dan menjarah isinya dengan serakah. Celia berusaha keras mengimbangi hingga lidah mereka